- Pete Reed adalah mantan atlet dayung Inggris yang meraih emas pada Olimpiade 2008, 2012, dan 2016.
- Pada September 2019, Pete Reed mengalami spinal stroke atau stroke tulang belakang dan dia mengalami lumpuh dari bagian dada ke bawah.
- Pete Reed berniat untuk menjadi atlet disabilitas dan ingin membawa nama Inggris pada Paralimpiade.
SKOR.id - Pete Reed adalah mantan atlet dayung Inggris yang meraih tiga emas Olimpiade dalam tiga kali keikutsertaannya pada ajang multicabang terbesar di dunia itu.
Pada April 2018, Pete Reed mengumumkan pensiun dari timnas dayung Inggris.
Sejak saat itu, Pete Reed yang memiliki pangkat Lieutenant Commander di Angkatan Laut Inggris ini fokus menjalankan tugasnya sebagai tentara.
Namun, kabar tak sedap diberikan Pete Reed melalui akun Instagramnya pada Oktober 2019.
Ya, laki-laki berusia 38 tahun ini menyatakan bahwa dia menderita spinal stroke atau stroke tulang belakang.
Spinal stroke ini membuat dia lumpuh dari bagian dada ke bawah.
Baca Juga: Begini Kualifikasi Tinju Menuju Olimpiade 2020
Dengan tinggi 198 cm, Reed mengalami masa sulit ketika dia menyadari bahwa dia tak bisa berjalan.
"Awalnya, saya merasakan sakit di dada, kaki saya mati rasa, dan saya tak bisa buang air kecil. Kemudian saya ke rumah sakit. Setelah menjalani perawatan, saya merasa lebih baik," ujar Reed, seperti dilansir BBC.
"Tiga hari kemudian, saya kembali ke rumah sakit karena rasa sakitnya kembali. Tak berapa lama, rasa sakitnya hilang dan saya tak bisa bergerak," kata Reed.
Kejadian itu berlangsung pada awal September 2019.
Peraih tiga emas Olimpiade dari nomor coxless four putra pada Olimpiade 2018 dan Olimpiade 2012 serta dari nomor delapan pedayung pada Olimpiade 2016 itu didiagnosa menderita spinal stroke.
Reed yang terbiasa melakukan latihan intensif selama menjadi atlet dan tetap rutin berolahraga ketika kembali ke kehidupan militer itu merasakan hidupnya berubah drastis.
"Ketika rasa sakitnya mulai hilang, hal pertama yang saya coba lakukan adalah sit up," ujar Reed.
"Saya mencoba mengangkat tubuh saya dengan berpegangan pada sisi tempat tidur. Saya malah terjatuh. Itu sangat menakutkan," kata Reed.
Akan tetapi, semangat Reed untuk bisa kembali aktif dan tak kalah pada penyakitnya itu yang membuat dia akhirnya bisa kembali aktif.
Dalam akun Instagramnya, penerima Member of the Order of the British Empire (MBE) pada 2009 dan Officer of the Order of the British Empire (OBE) pada 2017 ini menunjukkan bahwa dia sudah bisa aktif berolahraga.
Ya, peraih lima emas dan tiga perak Kejuaraan Dunia Dayung ini menunjukkan dia mulai latihan angkat beban dan berenang.
Meskipun begitu, Reed sadar bahwa diagnosa dokter adalah dia bisa saja menggerakkan kakinya, tapi dibutuhkan mujizat untuk dia bisa berjalan lagi.
"Jika kerusakan di tulang belakang saya sudah hilang, saya tak akan bisa berjalan lagi. Saya bisa mencoba melakukan (terapi) apa saja, tapi itu tak akan terjadi," katanya.
"Hal itu cukup sulit untuk diterima, tapi saya akan mencoba semua agar saya bisa bergerak."
Baca Juga: Road to Olimpiade 2020: Peluang Dayung pada Nomor Single Scull
"Hal ini adalah menyeimbangkan antara pikiran positif dan realistis. Jadi, saya harus memastikan bahwa pikiran saya jernih tentang hal ini," kata Reed.
Berpikir Ikut Paralimpiade
Lahir di Seattle, Washington, Amerika Serikat, pada 27 Juli 1981, Reed baru berkenalan dengan dayung pada 2002 ketika dia kuliah di University of the West of England.
Tak berapa lama, dia masuk timnas dayung Inggris dan meraih tiga emas Olimpiade dalam tiga kali penampilannya pada Olimpiade.
Pada 2006, Reed tercatat memiliki daya serap oksigen yang besar, yakni 11,68 liter.
Dengan latar belakang penampilan gemilang pada Olimpiade dan fisik yang oke, Reed sempat berpikir untuk menjadi atlet disabilitas setelah mengidap stroke tulang belakang.
Bahkan, laki-laki yang tampil pada World Cups 2004-2014 ini sudah melihat dan mempelajari klasifikasi untuk menjadi atlet disabilitas.
Namun, tak ada dayung pada Paralimpiade. Jadi, mungkin dia bisa mencoba lempar lembing, panahan, atau menembak.
Reed adalah petembak yang piawai dalam Royal Navy. Jadi, bisa saja dia turun di cabang ini.
"Tampil di Invictus Games, kenapa tidak? Tapi, saya ingin memberikan apresiasi kepada para atlet disabilitas. Mereka luar biasa," kata Reed.
Reed menyatakan bahwa mewakili negaranya di Paralimpiade adalah sebuah kebanggaan apabila hal itu terwujud.
Sebelumnya, dia juga tak pernah berpikir bahwa dia bisa menjadi atlet dayung dan mewakili Inggris pada Olimpiade plus meraih emas.
Baca Juga: Road to Olimpiade 2020: Eko Yuli Irawan Siapkan Psy War untuk Para Rival
"Hal yang paling menguntungkan dalam kondisi ini adalah saya memiliki pola pikir atlet. Saya tahu apa saya inginkan," ucap Reed.
"Ketika menjadi atlet, saya ingin mengejar emas. Kini, target emas saya adalah berjalan kembali, mendaki gunung, kembali seperti saya yang dulu, dan kerja di angkatan laut," tuturnya.
Reed pun merasa bahwa tantangan ini lebih besar dan dia semakin termotivasi.