- Emma Booth adalah atlet berkuda disabilitas Australia yang akan berlaga di Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
- Emma Booth mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan mobil pada tahun 2013.
- Namun, Emma Booth kembali berkuda hanya tujuh bulan setelah insiden itu.
SKOR.id - "Hidup saya terbalik seutuhnya, dalam sekejap," kata Emma Booth, mengingat kecelakaan mobil yang membuatnya lumpuh tujuh tahun silam.
Emma Booth merupakan atlet berkuda disabilitas Australia yang lahir pada 8 Juni 1991 dan mewakili negaranya pada Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Emma Booth menekuni olahraga ini sejak usia yang sangat muda dan memenangi turnamen dengan hadiah kuda poni ketika berusia 11 tahun.
Pada 2011, di usia 20 tahun, Emma Booth pindah ke Jerman untuk berlatih mengendalikan kudanya di bawah arahan atlet tunggang serasi internasional Holger Schulze.
Lalu insiden naas itu terjadi pada awal tahun 2013.
Booth dalam perjalanan pulang dari suatu acara ketika sebuah truk terguling, lalu menimpa mobilnya beserta trailer berisi dua kuda milik rekannya.
Kuda-kuda itu terbunuh seketika, dan Booth menderita luka-luka parah: pendarahan di otak, tulang dada retak, paru-paru tertusuk, tulang belakang rusak parah, dan punggung hancur.
Dia dinyatakan lumpuh.
Baca Juga: Olimpiade dan Paralimpiade 2020 Rilis Animasi Piktogram Pertama dalam Sejarah
Booth kemudian dirawat selama empat bulan di rumah sakit, menjalani fisioterapi yang intens, yang seperti tak ada habisnya.
Yang bisa dipikirkan Booth hanyalah keinginan menunggang kuda dan itu yang membuatnya bisa melewati masa-masa sulit dan gelap itu.
Tujuh bulan kemudian, Booth kembali - secara harfiah - ke lintasan berkuda. Pada tanggal 30 Oktober, tahun yang sama, dia dibantu naik ke atas pelana kudanya.
Penuh haru, Booth berucap, "Setelah tujuh bulan tidak dapat bangun dari tempat tidur atau kursi saya, merasakan gerakan kuda di bawah saya, sungguh membebaskan."
Sejak itu, Booth mantap berkompetisi di kategori Para-Dressage, merangkak ke puncak, membuat kagum semua orang di setiap tahapnya.
Booth lalu menjalani debut internasionalnya di CPEID3 2014 di Hartpury, Inggris, dan berhasil finis kelima dan keenam.
Kini, di usia 28, atlet tunggang serasi Australia itu bersiap mewakili negaranya untuk kedua kalinya di Paralimpiade 2020.
Ia mengungkapkan bahwa itu pengalaman yang ''agak surealis'' ketika dia ikut berkompetisi di Rio empat tahun lalu.
Tak ada medali waktu itu. Tetapi Booth adalah bukti kekuatan berpikir positif yang bertekad memenangkan emas di Tokyo musim panas ini.
“Hidup ini terlalu singkat untuk diterima begitu saja,” kata Booth.
“Hargailah semua yang Anda raih, jangan buang-buang waktu memikirkan apa yang tak Anda miliki.”