Mengapa Atlet Senam Rata-rata Berpostur Pendek

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Pesenam Amerika Serikat peraih 7 emas Olimpiade dan 23 emas Kejuaraan Dunia, Simone Biles, hanya bertinggi 148 cm (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).
Pesenam Amerika Serikat peraih total 7 emas Olimpiade dan 23 emas Kejuaraan Dunia, Simone Biles, hanya bertinggi 148 cm (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

SKOR.id – Jika Skorer mengikuti cabang olahraga senam dengan saksama dalam berbagai kejuaraan, Skorer mungkin bertanya-tanya, "Mengapa pesenam rata-rata berpostur pendek?" 

Apakah senam lebih cocok untuk orang yang berpostur pendek? Atau, apakah olahraga senam menghambat pertumbuhan pesenam?

Apakah orang berpostur pendek memilih menekuni senam sebagai olahraga yang cocok bagi mereka, atau sebaliknya senam bisa menyebabkan orang berpostur pendek?

Itulah yang akan dibahas dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).

Yang jelas, pertanyaan di atas cukup mirip dengan "Mana yang lebih dulu ada: ayam atau telur?" Jadi, berikut ini alasan mengapa pesenam bertubuh pendek:

Makin Pendek, Makin Baik Kemampuannya

Pesenam putri Amerika Serikat, Simone Biles, merupakan langganan peraih medali emas cabang senam Olimpiade maupun Kejuaraan Dunia.

Pesenam 27 tahun itu mengemas 4 medali emas Olimpiade Rio 2016 dan 3 emas di Olimpiade Paris 2024. 

Sedangkan pada kejuaran dunia, sejak 2013 Biles sudah mengoleksi total 23 medali emas.

Biles merupakan salah satu contoh sukses pesenam bertubuh mungil, tingginya hanya 148 cm.

Bukan hanya Biles, banyak pesenam berpostur pendek lainnya yang berhasil mengguncang dunia. 

Sebut saja pesenam putra Filipina, Carlos Yulo, yang meraih dua emas pada Olimpiade 2024 lalu, memiliki postur 150 cm.

Inilah tinggi badan atlet senam putri yang tampil di Olimpiade 2024 Paris (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).
Inilah tinggi badan para atlet senam putri yang raih emas Olimpiade 2024. Sang bintang peraih 3 emas, Simone Biles, terpendek di antara mereka (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Ada alasan mengapa pesenam kebanyakan bertubuh pendek. Makin pendek tubuh pesenam, makin mudah bagi mereka untuk berputar di udara atau berputar dengan kecepatan tinggi. 

Sulit bagi anggota tubuh dan persendian yang panjang untuk melakukan latihan intensif. Hal ini juga dapat dijelaskan dengan mengingat hukum fisika.

Makin besar tubuh Anda, makin besar momen inersia Anda. Maka itu, akan menjadi lebih sulit untuk berputar dan gaya putar yang besar akan diperlukan untuk menghasilkan jumlah momen akrobatik yang sama.

Atau, Anda dapat dengan mudah mengatakan bahwa jungkir balik akan lebih mudah bagi orang yang lebih pendek, daripada yang tinggi. 

Jadi, seperti halnya menjadi tinggi merupakan keuntungan bagi pemain basket, menjadi pendek merupakan anugerah bagi pesenam elite.

Menurut sebuah studi tentang kinerja pesenam wanita sehubungan dengan pertumbuhan mereka, ditemukan bahwa pesenam yang lebih kecil memiliki potensi lebih besar untuk melakukan keterampilan daripada pesenam yang lebih tinggi. 

Dengan demikian, pesenam yang lebih pendek dan lebih ringan akan mampu tampil lebih baik.

Inilah rata-rata tinggi badan pesenam putra yang meraih medali emas Olimpiade 2024 di Paris (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).
Inilah tinggi badan para atlet senam putra yang meraih medali emas Olimpiade 2024 di Paris. Pesenam terpendek, Carlos Yulo, meraih 2 emas (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Senam Menghambat Pertumbuhan?

Beberapa penelitian menemukan bahwa berlatih senam dapat menghambat perkembangan tulang dalam tubuh. 

Selain itu, latihan untuk Olimpiade bisa meninggalkan dampak yang kuat pada tubuh atlet. Pada wanita, hal itu dapat menunda datangnya menstruasi atau menyebabkan amenore. 

Ini karena mereka berlatih selama berjam-jam dan bertahun-tahun, yang menyebabkan stres pada perkembangan tubuh.

Pada pria, senam tidak diketahui apakah menghambat pertumbuhan karena latihan intensif mereka dimulai setelah masa pubertas, sedangkan wanita dimulai pada tahap prapubertas.

Sebuah penelitian berjudul Role of Intensive Training in the Growth and Maturation of Artistic Gymnasts (Peran Latihan Intensif dalam Pertumbuhan dan Pematangan Pesenam Artistik) pernah membahas hal ini.

Dalam penelitian itu ditemukan bahwa senam tampaknya tidak memiliki efek apa pun pada pertumbuhan mereka, baik itu tubuh bagian atas maupun bagian bawah. 

Namun, sebuah studi tahun 2000 yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics mencatat bahwa latihan senam dapat berdampak pada pertumbuhan. 

Studi terhadap 83 pesenam wanita aktif, 42 pesenam pensiunan, dan 154 non-pesenam sehat, menemukan bahwa pesenam aktif memiliki beberapa defisit dalam panjang kaki dan tinggi duduk, tapi biasanya tidak permanen. 

Begitu mereka pensiun pada akhir usia belasan atau awal 20-an, sebagian besar pesenam bisa "mengejar" pertumbuhan. 

Jadi, meskipun pola latihan pesenam tampaknya memiliki dampak pada tinggi badan mereka, dampaknya mungkin tidak parah (dan tidak permanen).

Ini merupakan kabar baik bagi pesenam di seluruh dunia, tapi mungkin jadi kabar buruk jika Anda menyerah pada karier senam Anda hanya karena takut tidak akan pernah tumbuh tinggi.

Tetapi perlu dicatat bahwa tinggi badan pesenam yang lebih pendek dapat menjadi suatu keistimewaan. 

Selain itu, efek latihan intensif bersifat sementara dan dapat pulih kembali, terutama setelah dihentikan.

Source: bustle.com

RELATED STORIES

Mengapa Prestasi Bulu Tangkis Indonesia Terpuruk Akhir-akhir Ini

Mengapa Prestasi Bulu Tangkis Indonesia Terpuruk Akhir-akhir Ini

Tahun ini wakil-wakil Indonesia lebih sering pulang tanpa gelar di banyak turnamen bulu tangkis.

Transformasi Logo Premier League: Sejarah dan Makna

Transformasi Logo Premier League: Sejarah dan Makna

Apa makna dan bagaimana sejarah transformasi logo Premier League alias kasta teratas Liga Inggris sejak bergulir pada 1992?

Mengapa Banyak Orang Indonesia Berinvestasi di Klub Sepak Bola

Mengapa Banyak Orang Indonesia Berinvestasi di Klub Sepak Bola

Ada banyak faktor yang membuat orang tertarik berinvestasi di klub sepak bola.

Mengapa Sven-Goran Eriksson Merasa Pantas Dikenang

Mantan pelatih Timnas Sepak Bola Inggris Sven-Goran Eriksson telah mengirimkan pesan yang memilukan karena merasa ajalnya sudah dekat.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Para pemenang MilkLife Soccer Challenge Malang Seri 1 2025-2026. (MilkLife)

National

Pertama Kali Digelar, MilkLife Soccer Challenge Malang Dapat Antusias Luar Biasa

Partisipasi peserta sangat tinggi yaitu 1.918 pelajar yang berasal dari 120 SD dan MI di Kota Apel dan sekitarnya.

Gangga Basudewa | 16 Nov, 14:40

Presiden FIFA Gianni Infantino di Stadion Manahan, Solo, dalam final Piala Dunia U-17 2023, Sabtu (2/12/2023). (Mario Sonatha/Skor.id).

Bola Internasional

Gianni Infantino Umumkan Bakal Basmi Kekerasan Online di Sepak Bola

Infantino menegaskan FIFA sedang menjalankan “operasi digital terbesar” untuk melawan ujaran kebencian, rasisme, hingga perisakan

Gangga Basudewa | 16 Nov, 14:12

Alumni Liga TopSkor. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Liga TopSkor

Alumni Liga TopSkor Incar Posisi Kiper Utama Timnas U-23 Indonesia

Penjaga gawang Timnas U-23 Indonesia, Cahya Supriadi bertekad memperbaiki performanya usai kebobolan tiga gol dari Mali U-23.

Nizar Galang | 16 Nov, 12:54

FFWS Global Finals 2025 di Jakarta. (Garena)

Esports

FFWS Global Finals 2025 Masuk Buku Rekor Dunia Guiness

Kompetisi Free Fire terbesar ini berhasil memecahkan rekor dunia dari Guinness World Records untuk kategori “The Largest Mobile Team-Based Esports Tournament”.

Gangga Basudewa | 16 Nov, 12:21

Cover bulu tangkis. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Badminton

Muria Cup Sirnas C 2025 Rampung, PB Djarum Jadi Juara Umum Menang 16 Nomor

Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 berhadiah total Rp636 juta dan masuk hitungan poin ranking nasional, 11-16 November 2025.

Taufani Rahmanda | 16 Nov, 12:19

Jumpa pers Asian Champions League 2025. (Foto: Dok. FSMI/Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

National

Diramaikan 12 Klub, Indonesia Pertama Kali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Antarklub Minifootball Asia

Asian Champions League 2025 diramaikan 12 klub yang akan digelar di Jakarta pada 17-23 November 2025.

Rais Adnan | 16 Nov, 09:58

kumamoto masters japan 2025

Badminton

Gregoria Mariska Gagal Juara di Kumamoto Masters 2025, Petik Pelajaran Positif

Gregoria Mariska harus puas menjadi runner-up usai kalah dari wakil Thailand, Ratchanok Intanon.

Gangga Basudewa | 16 Nov, 09:23

5 Liga top Eropa: Liga Inggris, Liga Italia, La Liga, Bundesliga, Liga Prancis. (Jovi Arnanda/Skor.id).

World

Tersisa 3 Tim Tanpa Kemenangan di 5 Liga Top Eropa

Tersisa tiga tim tanpa kemenangan di 5 liga top Eropa, termasuk Wolverhampton Wanderers.

Pradipta Indra Kumara | 16 Nov, 08:31

Pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id).

World

Italia Butuh Unggul 9 Gol Melawan Norwegia, Gennaro Gattuso Tak Mau Ambil Pusing soal Playoff

Italia butuh keajaiban melawan Norwegia, Gennaro Gattuso tak ambil pusing soal playoff Piala Dunia 2026.

Pradipta Indra Kumara | 16 Nov, 07:06

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, memberi keterangan usai uji coba kontra India di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, 13 Oktober 2025. (Uut Kaharudin/Skor.id)

Timnas Indonesia

Postur Pemain Mali Bukan Alasan Kekalahan Timnas U-23 Indonesia, Pelajaran Penting Menuju SEA Games

Indra Sjafri tak menjadikan postur pemain Mali sebagai alasan, Timnas U-23 Indonesia petik pelajaran penting menuju SEA Games.

Pradipta Indra Kumara | 16 Nov, 04:57

Load More Articles