SKOR.id - Mengapa barongsai termasuk olahraga dan dipertandingkan di gelaran PON? Simak selengkapnya dalam artikel Skor Special berikut ini!
(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
"Barongsai bukan hanya sekadar pertunjukan budaya semata, tapi kini menjadi cabang olahraga prestasi. Di PON XXI 2024 olahraga barongsai akan mendapatkan panggung."
Begitu tulis laman resmi PON XXI 2024 soal barongsai.
Memang, PON tahun lalu di Aceh dan Sumatra Utara menjadi sejarah bagi barongsai di Indonesia, dengan atraksi ini kali pertama dipertandingkan di PON.
Sebelum membahas mengapa barongsai termasuk olahraga dan kini dipertandingkan di PON, mari kita lihat lebih dulu sejarah barongsai.
Barongsai, Dulu
Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun lamanya. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri sampai pada masa Dinasti Qin sekitar abad ketiga sebelum masehi!
Tarian ini dilakukan memakai sarung yangmenyerupai singa dan mulai populer pada zaman dinasti Nan Bei pada tahun 420-589 masehi.
Saat ini, barongsai menjadi suatu pertunjukan yang hampir selalu ada pada saat perayaan tahun baru Imlek, diiringi dengan musik yang meriah, menggunakan alat musik simbal, gong, dan terompet.
Pertunjukan tarian singa ini terdiri dari dua jenis utama.
Pertama ada Singa Utara yang mempunyai surai ikal dan berkaki empat yang di Indonesia biasa disebut Peking Sai. Kedua ada Singa Selatan dengan sisi dan tanduk dan di Indonesia dikenal dengan nama Barongsai.
Diperkirakan, barongsai mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-17, bersamaan dengan migrasi besar yang terjadi dari Cina bagian Selatan.
Kini, barongsai berkembang tak hanya menjadi tarian tradisi yang selalu ada saat perayaan tertentu, tetapi juga sudah mulai jadi olahraga.
Barongsai, Kini
Di bawah naungan Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI), barongsai kini telah resmi diakui sebagai cabang olahraga di Tanah Air.
Barongsai menjalani debut di PON XIX Jawa Barat pada 2016 lalu sebagai cabang eksibisi.
Delapan tahun berselang, barongsai resmi dipertandingkan di PON XXI 2024 yang diadakan di Martial Arts Arena, Kompleks Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 4-8 September 2024.
Memang, kini barongsai telahberevolusi dari sekadar hiburan menjadi olahraga yang membutuhkan kekuatan, keterampilan, dan ketangkasan para pemainnya.
Gerakan lincah, kecepatan, serta kekompakan tim adalah esensi dari olahraga ini.
Para atlet yang berlaga tidak hanya menampilkan gerakan indah, tetapi juga menunjukkan kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan dan kecepatan sambil mengendalikan kostum barongsai yang berat.
Atlet yang bertanding harus menggabungkan kekuatan fisik dengan teknik yang presisi. Ini adalah bukti bahwa barongsai tidak hanya membutuhkan seni, tetapi juga latihan fisik intensif dan mental yang kuat.
"Cabor ini diharapkan dapat memperkuat persatuan dan toleransi di Indonesia," tulis Kemenpora di laman sosial mereka.
"Atlet-atlet Barongsai diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan bakat mereka di kancah nasional serta menjadi langkah awal untuk membawa mereka ke kancah internasional seperti Asian Games dan Olimpiade."