Mengapa Bulu Tangkis Termasuk Olahraga Berat

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Hanya dengan latihan serius dan terprogram seperti para penghuni pelatnas PBSI Cipayung inilah seseorang bisa menjadi atlet bulu tangkis top. (Dok. PBSI - Dede S. Mauladi/Skor.id)
Hanya dengan latihan serius dan terprogram seperti para penghuni pelatnas PBSI Cipayung inilah seseorang bisa menjadi atlet bulu tangkis top. (Dok. PBSI - Dede S. Mauladi/Skor.id)

SKOR.id – Bulu tangkis adalah salah satu olahraga yang paling sulit dan berat untuk dimainkan karena memerlukan stamina besar, ketangkasan yang tinggi untuk mengubah arah dengan cepat, koordinasi tangan-mata luar biasa, dan fleksibilitas untuk mengarahkan pukulan agar ditempatkan dengan baik. 

Rata-rata pemain bulu tangkis berlari sekitar 6,4 km per pertandingan, dua kali lebih cepat dari rata-rata pemain tenis yang berlari sekitar 3,2 km per pertandingan.

Mengapa bulu tangkis termasuk salah satu olahraga berat? Apa saja faktor yang membuat hal itu terjadi? 

Skor.id akan coba membahasnya secara detail dalam Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.). 

Sejumlah faktor dan alasan membuat bulu tangkis termasuk salah satu olahraga berat. Berikut sejumlah hal yang bisa menjelaskan mengapa bulu tangkis salah satu olahraga berat:

Bulu Tangkis Olahraga Raket Tercepat di Dunia

Bisakah Anda menebak rekaman objek yang bergerak paling cepat dalam olahraga? Bukan keping hoki atau puck. Bukan pula bola bisbol maupun bola golf. 

Kebanyakan orang tidak akan percaya ketika Anda memberi tahu mereka bahwa kok alias shuttlecock atau birdie adalah objek tercepat yang tercatat dalam olahraga. 

Tan Boon Hoeng dari Malaysia mencetak rekor dunia dengan smes berkecepatan 493 km/jam saat menguji teknologi raket baru pada tahun 2013. 

Benda yang bergerak tercepat berikutnya dalam olahraga, bola golf, “hanya” dapat melaju dengan kecepatan 339,6 km/jam atau 153 km/jam lebih lambat dibandingkan dengan shuttlecock.

Pertandingan Bulu Tangkis Menuntut Permainan dan Gerakan Serba Cepat

Shuttlecock dapat melaju dengan kecepatan sangat tinggi, sehingga memerlukan refleks secepat kilat untuk bereaksi dan memukulnya secara cepat dan efektif. 

Selain itu, pemain perlu bergerak ke segala arah, termasuk maju, mundur, ke samping, melompat, dan membungkuk, menguji ketangkasan dan koordinasi mereka secara keseluruhan.

Ukuran Lapangan Butuh Footwork Bagus dan Reaksi Cepat

Lapangan bulu tangkis yang relatif kecil memerlukan gerak kaki (footwork) yang tepat dan reaksi cepat untuk menutupi area permainan secara efektif.

Mari bandingkan bulu tangkis dengan tenis untuk menyampaikan poin ini. Lapangan tenis standar memiliki panjang 23,77 m dan lebar 8,23 m. Sementara itu, lapangan bulu tangkis “hanya” memiliki panjang 13,4 m dan lebar 5,2 m.

Dalam tenis, kedua pemain berdiri jauh dari net dan jarak maksimum satu sama lain adalah 23,77. Hal ini memungkinkan seorang pemain untuk melihat apa yang akan dilakukan lawan dari jarak jauh, sehingga memungkinkan mereka mengubah pendiriannya.

Dalam bulu tangkis, kedua pemain berdiri maksimum 13,4 meter satu sama lain. Masing-masing dari mereka harus menyesuaikan diri dengan pendirian lawan dalam hitungan detik, mengurangi waktu berpikir hingga hampir nol.

Yang membuat masalah menjadi lebih sulit lagi adalah kok bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga hampir tidak mungkin untuk memprediksi di mana akan mendarat. Hal ini memaksa kedua pemain untuk selalu waspada setiap saat.

Penguasaan Teknik Pukulan dan Gerak Kaki

Bulu tangkis juga menuntut pemainnya untuk menguasai berbagai pukulan. Berbagai jenis pukulan seperti clear, drop, smes, maupun net shot, memerlukan keterampilan teknis tingkat tinggi.

Gerak kaki bisa dibilang merupakan keterampilan paling penting dalam bulu tangkis. Namun, ini juga salah satu yang paling sulit dipelajari. Bagi pemula, butuh waktu sekira dua bulan berlari keliling lapangan dengan raket di tangan untuk mengembangkan gerak kaki yang diperlukan untuk memukul kok sebaik yang diinginkan.

Tanpa menguasai footwork ini, Anda tidak akan bisa bergerak secara efisien di lapangan, sehingga mengurangi kemampuan Anda untuk memukul kok dengan keseimbangan, teknik, dan waktu yang tepat.

Gerak kaki yang baik juga mengurangi kemungkinan cedera dengan meningkatkan strategi pendaratan Anda. Anda akan mengetahui cara mendarat tanpa memberikan tekanan maksimal pada lutut.

Sistem Penilaian Baru Membuat Bulu Tangkis Lebih Menuntut Secara Fisik

Selama bertahun-tahun, otoritas bulu tangkis, Badminton World Fedration (BWF), telah mengubah sistem poin untuk memikat penonton baru agar tertarik pada permainan ini. 

Awalnya,  pertandingan ditentukan dalam pertarungan best-of-three dengan 15 poin (untuk putra dan ganda) dan pertandingan 11 poin (untuk tunggal putri). Dalam kedua skenario, hanya orang yang melakukan servis yang dapat memenangi satu poin.

Namun, sistem poin itu tidak berlaku lagi pada tahun 2006. Di bawah sistem poin baru, pemain putra dan putri harus memainkan tiga gim dengan masing-masing 21 poin. Perubahan lain adalah penerapan rally point — pemain mana pun yang memenangi bola akan mendapatkan poin, terlepas dari siapa yang melakukan servis. 

Penelitian menunjukkan bahwa perubahan dalam sistem poin di bulu tangkis telah meningkatkan waktu reli serta jumlah tembakan per reli. Dengan kata lain, pemain harus mengerahkan lebih banyak upaya untuk berkembang dalam sistem poin baru.

Skor Special DATA 1 - ngapa bulu tangkis olahraga berat - Dede S. Mauladi Skor.id.jpg
Bulu tangkis memiliki sejarah cukup panjang di dunia dan sejauh ini para pemain dari Asia, khususnya Cina dan Indonesia yang dominan. (Dede S. Mauladi/Skor.id)
Skor Special DATA 2 - ngapa bulu tangkis olahraga berat - Dede S. Mauladi Skor.id.jpg
Foto dari atas ke bawah: Nitya Krishinda Maheswari, Greysia Polii, dan Liem Swie King, hanyalah tiga nama dari segudang atlet bulu tangkis yang telah mengharumkan nama Indonesia. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

9 Alasan Anda Perlu Memulai Bermain Bulu Tangkis

Meskipun termasuk olahraga berat, banyak alasan Anda perlu bermain bulu tangkis. Berikut sembilan di antaranya:

1. Latihan Tubuh Total

Saat menerjang, dive, dan berlari ketika bermain bulu tangkis dapat membantu Anda membakar sekitar 450 kalori per jam. Gerakan yang bervariasi memberikan latihan kardio yang kuat dengan melibatkan seluruh tubuh, termasuk paha belakang, paha depan, betis, dan otot inti. 

2. Ajang Bersosialisasi

Untuk dewasa, sebaiknya bermain bulu tangkis selama 30 menit, 5 kali sepekan. Bisa dilakukan di dalam atau luar ruangan, pagi-siang-malam, bulu tangkis bisa jadi ajang Anda bertemu teman dan keluarga.

3. Tingkatkan Kesejahteraan Mental 

Mengambil bagian dalam segala bentuk aktivitas fisik teratur membantu melepaskan hormon alami perasaan bahagia, endorfin. Hal ini dapat membantu mengurangi depresi, kecemasan, dan stres.

4. Kesehatan Jantung

Bulu tangkis menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang bisa menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Hal ini menurunkan risiko hipertensi, serangan jantung dan stroke.

5. Bantu Kurangi Risiko Kesehatan

Bulu tangkis bisa turunkan risiko diabetes tipe dua saat dewasa. Ini mengurangi produksi gula di hati, yang pada gilirannya menurunkan gula darah puasa tubuh. Bagi anak-anak dan remaja, mengejar shuttlecock dan bergerak dengan kecepatan tinggi membantu perkembangan massa dan kepadatan tulang untuk mencegah osteoporosis.

6. Peningkatan Angka Harapan Hidup

Sebuah penelitian di Denmark yang dilakukan terhadap 9.000 orang menemukan bahwa memainkan olahraga berbasis raket seperti bulu tangkis dapat meningkatkan harapan hidup seseorang sekitar enam tahun. Sepak bola dapat meningkatkan angka harapan hidup lebih dari empat tahun, sementara bersepeda, berenang, dan joging masing-masing dapat meningkatkan angka harapan hidup lebih dari tiga tahun.

7. Peningkatan Mobilitas

Seiring bertambahnya usia, mobilitas seseorang secara bertahap mulai menjadi semakin terbatas. Anda dapat mencegah hal ini dengan memastikan melumasi persendian dengan menjaga pola kebugaran dan tetap aktif. Ini juga membantu meminimalkan risiko radang sendi dan masalah persendian lainnya.

8. Latihan yang Fleksibel

Semua orang dapat menikmati bulu tangkis, terlepas dari kebugaran atau kesehatannya. Anda dapat memilih latihan yang lebih atau kurang intens dengan mengubah kecepatan permainan Anda. Ini untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi Anda dan kebutuhan serta kemampuan pemain lain.

9. Ramah Anak

Dengan kian banyaknya anak-anak yang melek teknologi, menggunakan ponsel pintar, tablet, dan TV sebagai bentuk hiburan, sulit untuk memotivasi anak Anda untuk keluar dan mengambil bagian dalam aktivitas fisik di luar sekolah. Dengan membawa mereka ke sesi bulu tangkis, mereka akan dapat belajar tentang pentingnya kesehatan dan kebugaran serta mempelajari keterampilan baru. 

RELATED STORIES

Jelang Malaysia Open 2025, Anders Antonsen Tak Terbebani Status Juara Bertahan

Jelang Malaysia Open 2025, Anders Antonsen Tak Terbebani Status Juara Bertahan

Pebulu tangkis Denmark Anders Antonsen salah satu favorit juara turnamen pembuka musim BWF World Tour 2025, Malaysia Open, 7-12 Januari.

Wamenpora Taufik Hidayat Kembali Tekankan Target Emas PBSI di Olimpiade Los Angeles 2028

Wamenpora Taufik Hidayat Kembali Tekankan Target Emas PBSI di Olimpiade Los Angeles 2028

Taufik Hidayat berharap tim bulu tangkis Indonesia bisa kembali menghidupkan tradisi medali emas di Olimpiade Los Angeles 2028.

5 Turnamen Bulu Tangkis Paling Dinanti di 2025, dari Piala Sudirman hingga Kejuaraan Dunia

Setidaknya ada lima turnamen pada 2025 yang dinantikan penyelenggaraannya oleh para pencinta bulu tangkis Indonesia.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 atau 2026 AFC Women's Asian Cup Qualifiers. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Timnas Putri Indonesia

Timnas putri Indonesia akan berlaga di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada 29 Juni hingga 5 Juli 2025.

Taufani Rahmanda | 27 Jun, 01:32

cover bursa transfer Liga 1.

Liga 1

Update Bursa Transfer Liga 1 Menuju Musim 2025-2026

Aktivitas keluar-masuk pemain dan jajaran pelatih tim 18 klub Liga 1 2025-2026 pada awal musim, yang diperbaharui berkala.

Taufani Rahmanda | 27 Jun, 01:30

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 27 Jun, 01:17

ibl playoffs 2025

Basketball

Playoff IBL 2025: Satria Muda Pertamina dan RANS Simba Bogor Kompak Menang Tandang

Satria Muda Pertamina dan RANS Simba Bogor raih hasil positif pada Game 1 Playoff IBL 2025, Kamis (26/6/2025).

Teguh Kurniawan | 26 Jun, 18:59

Nick Kuipers

Liga 1

Usai Raih Gelar Back to Back bersama Persib, Nick Kuipers Ingin Juara Lagi di Dewa United

Mantan pilar Persib Bandung, Nick Kuipers, resmi berlabuh di Dewa United untuk Liga 1 2025-2026.

Teguh Kurniawan | 26 Jun, 16:47

Apriyani Rahayu

Badminton

Tiga Wakil Dicoret PBSI dari Japan Open dan China Open 2025, Termasuk Apri/Febi

PBSI menilai ketiganya belum tampil maksimal di turnamen Super 500 ke atas.

Teguh Kurniawan | 26 Jun, 16:11

Kuku kaki Cristiano Ronaldo menghitam. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Kuku Cristiano Ronaldo Menghitam, Ternyata Teknik Umum Para Atlet

Kuku Cristiano Ronaldo berwarna hitam, ternyata umum dilakukan di kalangan atlet.

Pradipta Indra Kumara | 26 Jun, 16:05

hector souto - timnas futsal indo

Futsal

FFI Ungkap Misi Besar untuk Hector Souto sebagai Pelatih dan Direktur Teknik Futsal Indonesia

Federasi Futsal Indonesia (FFI) mengungkap misi besar Hector Souto sebagai pelatih dan direktur teknik futsal Indonesia.

Pradipta Indra Kumara | 26 Jun, 13:33

NOC Indonesia berkolaborasi dengan DRX.

Other Sports

Kolaborasi dengan NOC Indonesia, DRX Beri Penghargaan kepada 6 Cabor

Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersama DRX Token memberikan inovasi baru untuk para atlet dalam pengelolaan uang.

Nizar Galang | 26 Jun, 13:08

Skuad Real Madrid. (Yusuf/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming RB Salzburg vs Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025.

Pradipta Indra Kumara | 26 Jun, 12:44

Load More Articles