SKOR.id – Marc Marquez menilai dirinya belum berada di level untuk bisa bersaing menjadi juara dunia MotoGP 2024, meski terus memperlihatkan progres bersama Gresini Racing.
Setelah lima putaran musim ini, The Baby Alien telah mendulang dua podium grand prix dan tiga sprint. Teranyar diraihnya di MotoGP Prancis akhir pekan lalu, di mana ia mencetak brace runner-up.
Pada akhir pekan di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Marquez membuktikan kelasnya sebagai juara dunia delapan kali. Start dari grid ke-13, ia mampu finis di posisi kedua, baik dalam balapan sprint maupun grand prix.
Dalam race utama di Le Mans, Marc Marquez hanya berjarak 0,446 detik dari sang pemenang, pembalap Pramac Racing Jorge Martin. Hasil impresif GP Prancis membuat ia kini duduk di peringkat ketiga klasemen.
Marquez sudah mengoleksi 89 poin, terpaut 40 poin dari Martin yang berada di posisi puncak dan hanya dua poin di belakang urutan kedua, juara dunia bertahan, Francesco Bagnaia.
Kendati Bagnaia meyakini Top 3 saat ini merupakan protagonis utama dalam pertarungan gelar MotoGP 2024, The Baby Alien menganggap dirinya belum sampai di level tersebut.
“Kita semua tahu untuk bisa bertarung meraih gelar, Anda perlu berada di level seperti Martin dan Pecco (Bagnaia),” kata Marquez, yang menilai kedua rivalnya itu sebagai pembalap paling konsisten, seperti dikutip dari Motorsport.
“Kami perlu memahami bahwa kami masih melewatkan sesuatu untuk bersaing memperebutkan gelar. Namun, bagi saya, sangat menyenangkan bertarung dengan dua pembalap top Ducati,” ia menambahkan.
Marc Marquez juga mengaku perlu motor spesifikasi terbaru agar dapat bersaing jadi juara dunia. Musim ini ia menggeber Ducati Desmosedici tahun 2023, sedangkan Bagnaia dan Martin mengendarai versi 2024.
Dengan performa kuatnya di atas Desmosedici, Marquez muncul sebagai salah satu kandidat rekan setim Pecco Bagnaia di Ducati Lenovo Team. Namun, ia mengatakan tak masalah membalap di tim manapun asal mendapatkan motor spesifikasi terbaru pada MotoGP musim 2025.
“Ketika saya membuat keputusan (meninggalkan Honda), saya tahu Ducati memiliki motor terkuat. Saya memilih balapan dengan motor terbaik dan lihat apa yang mampu saya lakukan karena bahkan saya punya keraguan apakah saya sudah tamat atau belum,” ungkap Marquez.
“Sekarang, saya kompetitif (lagi). Sejak saya, tentu tahun depan saya ingin mencoba untuk mendapatkan evolusi terbaru, motor, warna (tim), merek apapun. Karena agar mampu bertarung untuk kejuaraan dunia, Anda perlu kesempatan lebih. Tetapi saya punya ide jelas,” pungkasnya.