SKOR.id – Kebanyakan orang merasakan kehebohan yang ditimbulkan saat menghadiri pertunjukan drama, film, konser, atau pameran seni yang berkesan.
Namun kini terdapat fakta lain bahwa terlibat dalam seni dan budaya baik untuk kesehatan maupun kesejahteraan.
Dan juga, menghasilkan peningkatan kualitas hidup serta produktivitas lebih tinggi bagi masyarakat.
Itulah kesimpulan dari penelitian besar pertama di Inggris yang mengukur dampak seni dan warisan terhadap kesehatan fisik dan mental, serta nilai moneter dari keuntungan yang dibawanya.
Menghadiri acara seni atau mengambil bagian dalam kegiatan budaya, meskipun hanya sesekali seperti beberapa bulan sekali, memberikan serangkaian manfaat "signifikan".
Manfaat tersebut dapat mencakup berkurangnya rasa sakit, lemah, depresi, dan ketergantungan pada obat-obatan, menurut hasil kajian yang ditugaskan oleh pemerintah.
"Keterlibatan dalam seni berbasis pertunjukan seperti drama, musikal, balet, dan khususnya partisipasi dalam musik, dikaitkan dengan pengurangan depresi dan rasa sakit serta peningkatan kualitas hidup," kata Matthew Bell dari Frontier Economics, salah satu penulis penelitian tersebut.
"Kita dapat menilai dampak tersebut dalam hal peningkatan produktivitas di tempat kerja dan peningkatan kualitas hidup."
“Bahkan dapat membantu menunda timbulnya demensia,” Bell menambahkan.
Penelitian yang dilakukan untuk Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga (DCMS) tersebut merupakan kerja sama antara Frontier dan Pusat Kolaborasi untuk Seni dan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia, yang berpusat di University College London.
Prof Daisy Fancourt, Direktur Pusat WHO dan juga salah satu penulis penelitian tersebut, mengatakan penelitian menunjukkan keterlibatan dalam seni memiliki dampak yang beragam dan nyata terhadap kesehatan.
“Mulai dari mendukung perkembangan kognitif dan melindungi dari penurunan kognitif, hingga mengurangi gejala penyakit mental dan meningkatkan kesejahteraan,” ujar Fancourt.
“Juga mengurangi rasa sakit dan stres melalui jalur neurologis dan fisiologis yang sama yang diaktifkan oleh pengobatan.”
“Serta mengurangi kesepian, dan mempertahankan fungsi fisik, sehingga mengurangi kelemahan dan penurunan fisik terkait usia.”
"Keterlibatan dalam seni membantu mengurangi tekanan yang tidak perlu pada layanan kesehatan, dengan membantu individu mengelola kesehatan mereka sendiri secara lebih proaktif.”
“Seperti tetap aktif secara fisik dan terlibat secara sosial, dan mengurangi kebutuhan untuk dirawat di rumah sakit dan panti jompo," Fancourt menuturkan.
Laporan tersebut mengutip 13 kelompok orang berbeda (dari muda hingga tua) di Inggris.
Bukti menunjukkan, kesehatan dan kesejahteraan mereka membaik ketika menghadiri atau berpartisipasi dalam kegiatan seni.
Misalnya, mereka yang berusia di atas 65 tahun yang mengikuti kelas menggambar tiap minggu selama tiga bulan di museum setempat, dalam sebuah inisiatif yang disebut "Kamis di Museum."
Mereka memperoleh keuntungan finansial rata-rata 1.310 poundsterling per orang karena jarang menemui dokter umum dan merasa lebih baik tentang hidup mereka.
Demikian pula, sebuah studi terhadap 3.333 orang dewasa muda berusia antara 18 dan 28 tahun.
Studi itu menemukan mereka yang ambil bagian dalam kegiatan seni, musik, atau teater yang terorganisasi merasa lebih bahagia dan hidup mereka jadi lebih bermakna dan bernilai sebagai hasilnya.
Mengonsumsi budaya dan mengambil bagian dalam kegiatan kreatif seperti melukis mendatangkan pendapatan rata-rata 1.000 poundsterling per tahun, menurut Bell.
Frontier menggunakan metode Departemen Keuangan dan Institut Nasional untuk Keunggulan Kesehatan dan Perawatan (Nice) untuk memperkirakan peningkatan kualitas hidup saat mencapai kesimpulan mereka.
Sebagian besar (7 miliar poundsterling) dari manfaat 8 miliar poundsterling bagi masyarakat yang menurut perhitungan Frontier dihasilkan oleh budaya dan warisan, berasal dari peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Sedangkan yang lainnya berasal dari peningkatan produktivitas di tempat kerja.
Temuan tersebut menyarankan bahwa investasi seni lebih lanjut tidak hanya berharga bagi individu dan layanan kesehatan sebagai bagian dari agenda kesehatan preventif.
“Tetapi juga pemotongan dana atau penyediaan seni harus dianggap sebagai risiko kesehatan publik dengan konsekuensi ekonomi individu dan masyarakat," Fancourt, yang juga menjalankan kelompok penelitian bioperilaku sosial UCL, menambahkan.
Chris Bryant, Menteri Industri Kreatif, Seni, dan Pariwisata Inggris, mengatakan, penelitian yang ditugaskan oleh DCMS menunjukkan bagaimana budaya dan warisan dapat berdampak langsung pada kehidupan kita.
“Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dan menyoroti pentingnya melestarikan warisan kita yang kaya untuk memastikannya dapat memperkaya kehidupan banyak orang di tahun-tahun mendatang," kata Bryant.