SKOR.id – Seni kreatif bisa digunakan untuk mendukung perawatan kesehatan mental dalam berbagai cara.
Terapi seni menggunakan cara-cara kreatif untuk mengobati penyakit mental dan meningkatkan kesehatan mental.
Terapi seni ini dapat melibatkan berbagai perawatan seperti terapi teater, psikoterapi gerakan tari, terapi musik, puisi, menggambar tembikar, melukis, hingga terapi kerajinan.
Terapi seni menggunakan teknik integratif untuk memikat jiwa, tubuh, dan pikiran dengan cara yang tampaknya tidak dapat dilakukan oleh ekspresi verbal saja.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana seni kreatif dimanfaatkan untuk mendukung perawatan dan pemulihan kesehatan mental:
Terapi Seni Daring (Online Art Therapy)
Peneliti di Skotlandia mengamati potensi program terapi seni daring untuk mendukung orang dewasa yang tinggal di komunitas pedesaan.
Terapi seni diberikan oleh dua terapis seni berpengalaman dan ditawarkan kepada klien secara individual dalam delapan sesi daring mingguan selama satu jam.
Peserta ditawari berbagai materi seni tradisional (yang diberikan kepada mereka) dan juga diberi pilihan untuk menggunakan alat pembuatan seni digital.
Peserta menggambarkan terapi seni daring sebagai zona bebas penilaian yang memungkinkan kebebasan untuk bereksperimen, mengekspresikan dan merasakan, serta meningkatkan pemahaman mereka tentang diri sendiri dan orang lain.
Para peneliti menyimpulkan bahwa "terapi seni daring, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini, dapat menjadi intervensi yang relevan dan disambut baik bagi orang dewasa yang tinggal di daerah pedesaan dan daerah yang berpenduduk sedikit."
Sementara mereka mencatat investasi dalam pengaturan dan keterlibatan tim cukup besar, mereka menyimpulkan bahwa "manfaat potensial tampaknya lebih besar daripada upayanya."
Membantu Remaja yang Terisolasi
Terapi seni juga membantu remaja dengan masalah kesehatan mental, terutama remaja yang terpisah dari teman sebaya.
Para peneliti menggunakan intervensi seni untuk membantu memfasilitasi pengembangan identitas pada remaja yang sedang pulih dari kondisi kesehatan mental.
Para peneliti mengembangkan intervensi studio terbuka yang unik. Intervensi seni melibatkan suasana terbuka di mana terapis menyediakan suasana dengan instruksi minimal.
Terapis memilih materi yang tersedia, tetapi yang lainnya terserah pada peserta.
Semua siswa yang terlibat tidak dapat berpartisipasi dalam lingkungan sekolah mereka yang biasa dan menghadiri sekolah terapi harian.
Mereka bertemu setidaknya seminggu sekali selama satu setengah hingga tiga jam selama tahun ajaran 10 bulan.
Selama tahun tersebut, para peneliti melihat perubahan positif dalam pengembangan identitas para peserta.
Elemen-elemen kunci dalam keberhasilan program tersebut adalah:
- Komitmen para terapis untuk mendukung otonomi
- Tidak adanya tuntutan khusus
- Penekanan pada proses kreatif daripada produk (mereka tidak perlu membagikan karya seni mereka)
- Penggunaan lingkungan dan materi untuk mendukung proses penyembuhan
Mereka menyimpulkan bahwa: “Intervensi berbasis seni dapat efektif dalam membantu remaja yang terisolasi secara sosial untuk mengelola kecemasan sosial mereka, mengembangkan identitas mereka, dan bertransisi kembali ke lingkungan sebaya mereka."
Meningkatkan Perawatan dan Kualitas Hidup bagi Orang dengan Demensia
Banyak terapi seni untuk pasien dengan demensia telah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir.
Satu studi terkini berupaya membandingkan efektivitas berbagai terapi terkait seni dalam meningkatkan fungsi kognitif, aktivitas fungsi harian, gejala depresi dan kecemasan, perilaku agitasi, dan kualitas hidup bagi penderita demensia.
Mereka menemukan bahwa terapi kenangan secara signifikan meningkatkan fungsi kognitif.
Terapi kenangan, juga disebut terapi ingatan, mengacu pada peninjauan dan diskusi tentang aktivitas dan pengalaman masa lalu, biasanya dengan bantuan petunjuk nyata, seperti foto atau musik.
Mereka juga menemukan bahwa terapi hortikultura (terlibat dalam aktivitas berkebun yang difasilitasi oleh terapis terlatih) secara signifikan mengurangi perilaku agitasi.
Terapi kaligrafi, yang dalam studi ini mengacu pada tulisan tangan kaligrafi Cina, secara signifikan meningkatkan fungsi kognitif dan meningkatkan kualitas hidup.
Membantu Selama Kehamilan dan Pasca-persalinan
Intervensi berbasis seni mungkin bermanfaat bagi wanita hamil dan pasca-persalinan, menurut sebuah studi terkini.
Selama kehamilan dan setelah melahirkan adalah saat banyak wanita mengalami tantangan kesehatan mental.
Sebuah analisis dari 21 studi terkontrol acak dari intervensi berbasis seni, menemukan pengurangan yang signifikan dalam gejala kecemasan dan depresi.
Sebagian besar penelitian melibatkan terapi musik atau terapi bernyanyi,dan para peneliti mencatat bahwa kemampuan peserta untuk memilih musik meningkatkan hasil.
Para peneliti menyimpulkan, intervensi berbasis seni tampaknya menarik, aman, dan hemat biaya bagi wanita.
Serta, dapat memberikan jalan baru untuk mencegah masalah kesehatan mental perinatal.
Dan juga, membantu mengurangi kemungkinan timbulnya gangguan suasana hati dan memerlukan perawatan farmakologis.
Seni Kreatif dan Kesehatan
Selain terapi seni yang terarah, sekadar terlibat dalam aktivitas kreatif dapat meningkatkan kesehatan mental Anda.
Survei baru dari APA menemukan sekitar setengah (46%) orang di Amerika Serikat menggunakan aktivitas kreatif untuk menghilangkan stres atau kecemasan.
Seperti bermain piano, merajut selimut, berdansa dengan teman, atau memecahkan teka-teki silang.
Orang yang menilai kesehatan mental mereka sangat baik cenderung terlibat dalam aktivitas kreatif lebih sering daripada mereka yang menilai kesehatan mental mereka cukup atau buruk.