- Liverpool berencana memboyong Jadon Sancho ke Anfield pada bursa transfer musim panas nanti.
- Klub asal Inggris itu bahkan sudah menyiapkan 100 juta euro untuk mendapatkan tanda tangan sang pemain.
- Namun, The Reds disarankan mundur dari perburuan Sancho di tengah situasi finansial yang memburuk akibat pandemi Covid-19.
SKOR.id - Klub asal Inggris, Liverpool, disarankan mundur dari perburuan winger Borussia Dortmund, Jadon Sancho.
Saran tersebut disampaikan oleh eks-gelandang Inggris yang kini jadi komentator sepak bola Sky Sports, Paul Merson.
Baca Juga: Nama-nama Kiper Terburuk Liga Inggris 2019-2020 dan Catatan Statistiknya
Menurut Merson, dana yang ditawarkan The Reds untuk memboyong Sancho ke Inggris tak akan membuat Dortmund tergoda.
Dilansir dari TBR Football, Liverpool hanya menyediakan 100 juta euro (Rp1,7 triliun) untuk sang pemain. Sementara, harga pasar Sancho masih sekitar 120 juta euro (Rp2,1 triliun).
Merson menambahkan, Liverpool tak perlu menaikkan tawaran mereka hanya untuk merekrut Jadon Sancho.
Alasannya, pandemi Covid-19 membuat kondisi keuangan sejumlah klub elite Eropa, termasuk Liverpool, tak stabil.
Lebih baik, dana tersebut digunakan untuk memburu pemain lain yang lebih terjangkau. Atau, dialihkan buat kebutuhan darurat lainnya.
Apalagi Liverpool juga menjalani perang harga dengan duo rival, Manchester United dan Chelsea, yang sama-sama siap menggelontorkan 100 juta euro.
Oleh sebab itu, Merson menganggap bukan keputusan bijak jika Liverpool berencana menaikkan tawaran.
Baca Juga: Barter Juventus dan Manchester City: Douglas Costa Ditukar dengan Gabriel Jesus
“Para pemilik klub sepak bola, saya yakin mereka adalah orang-orang yang cerdas," kata Merson.
"Siapa yang mau membayar uang sebanyak itu? Saya rasa, Chelsea atau Man United pun tak akan menaikkan tawaran mereka," tambahnya.
Sancho merupakan komoditi panas di bursa transfer, setelah melesakkan 17 gol dan 19 assist di semua kompetisi bersama Dortmund musim ini.
Tapi, dengan situasi finansial yang terus memburuk akibat pandemi Covid-19, sulit bagi klub peminat memenuhi banderolnya.