- Kesadaran untuk menjaga kesehatan dan kecantikan wajah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
- Saat ini, klinik kecantikan menjamur di Tanah Air.
- Pahami jenis-jenis perawatan wajah sebelum Skorer mengambil keputusan.
SKOR.id - Kesadaran untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit wajah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Tidak hanya dari jenis dan harga skincare yang kini beragam, menjamurnya klinik kecantikan di Tanah Air bisa menjadi salah satu tolok ukur.
Perawatan yang ditawarkan pun bermacam-macam. Bukan hanya sebatas untuk kecantikan wajah melainkan hingga ke seluruh badan.
Dikutip dari Alodokter, ada berbagai jenis perawatan wajah yang bisa dilakukan di klinik-klinik kecantikan, sesuai dengan kebutuhan kulit.
Beberapa treatment yang sudah dikenal di antaranya mikrodermabrasi, chemical peeling, suntik botox dan filler, hingga terapi laser.
Berkembangnya ilmu kedokteran turut mempengaruhi perawatan kecantikan karena masing-masing memiliki cara, fungsi, dan tujuan berbeda.
Namun, yang perlu digarisbawahi, jangan lupakan risiko yang mungkin ditimbulkan dari jenis perawatan yang Skorer lakukan di klinik kecantikan.
Berikut beberapa jenis perawatan wajah yang perlu Skorer pahami sebelum memutuskan pergi ke klinik kecantikan dikutip dari Alodokter:
1. Mikrodermabrasi
Prosedur perawatan wajah dengan mengelupas jaringan kulit sehingga sel-sel kulit yang mati bisa terangkat. Metode ini juga bertujuan merangsang pembentukan jaringan kulit wajah yang baru dan sehat.
Umumnya, mikrodermabrasi dilakukan untuk mengatasi beberapa masalah pada kulit seperti kerutan, kulit kusam, menghilangkan bekas luka, serta flek-flek hitam akibat penuaan maupun paparan matahari.
Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 20−30 menit. Dan, untuk hasil yang maksimal, Skorer bisa melakukan perawatan ini hingga beberapa kali, disesuaikan dengan anjuran dokter yang menangani.
2. Chemical peeling
Chemical peeling dilakukan untuk mengatasi perubahan warna kulit atau warna kulit wajah yang tidak merata seperti flek atau bercak kehitaman. Selain itu, bisa membantu mengatasi jerawat.
Prosedur ini dilakukan dengan cairan kimia khusus untuk merangsang pengelupasan kulit hingga sel-sel kulit mati, debu, dan minyak berlebih di wajah bisa terangkat seiring mengelupasnya jaringan kulit.
Meski begitu, ada risiko yang harus diketahui seperti membuat kulit jadi kering, iritasi, kemerahan, dan perih. Bahkan, pada kasus tertentu, chemical peeling bisa menyebabkan terbentuknya luka parut.
3. Dermal fillers
Prosedur perawatan wajah dengan menyuntikkan cairan khusus (fillers) pada bagian wajah tertentu. Umumnya untuk hilangkan bekas jerawat dan kerutan, membuat hidung lebih mancung, serta bibir lebih tebal dan pipi merona.
Dalam prosesnya, dokter akan menyuntik bahan filler ke wajah dan melakukan pijatan lembut. Perawatan ini membutuhkan waktu 30 menit hingga 1 jam.
Dan, 1 hari setelah perawatan, area yang terkena filler mungkin akan terlihat bengkak dan kemerahan. Tapi, umumnya, akan membaik dengan sendirinya.
4. Suntik botox
Botox atau botulinum toxin merupakan obat yang terbuat dari bakteri clostridium botulinum. Umumnya, mereka yang melakukan suntik botox ingin mengencangkan kulit dan menghilangkan kerutan.
Masih dikutip dari Alodokter, botox bekerja dengan memblokir sinyal dari saraf ke otot hingga otot akan melemah sementara waktu. Efeknya, kerutan di area yang disuntikkan bisa berkurang atau bahkan hilang.
Efektivitas suntik botox bisa bertahan hingga sekitar 3–6 bulan. Namun, juga bisa menimbulkan beberapa efek samping seperti nyeri, bengkak, atau memar di lokasi suntikan, sulit menggerakkan wajah, dan sakit kepala.
5. Laser resurfacing
Merupakan prosedur perawatan kulit untuk membantu mengurangi keriput, noda hitam akibat penuaan, dan bekas jerawat. Biasanya, dilakukan dengan dua metode, yakni laser ablatif dan nonablatif.
Laser ablatif dilakukan dengan menghilangkan lapisan luar kulit (epidermis) dan memanaskan kulit bagian bawah (dermis) yang bertujuan untuk merangsang pembentukan kolagen baru.
Sementara untuk laser nonablatif, dilakukan tanpa menghilangkan lapisan atas kulit dalam merangsang pertumbuhan kolagen.
Meski banyak ditawarkan klinik-klinik kecantikan, perawatan ini memiliki efek samping seperti perubahan warna kulit jadi lebih gelap atau kemerahan, bengkak, dan gatal di area yang terkena laser.
Ada baiknya, sebelum memutuskan melakukan perawatan, Skorer melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter terpercaya. Yang juga tak kalah penting, jangan sembarangan memilih klinik kecantikan.
Artikel Kecantikan Lainnya:
10 Manfaat Terbaik Jus Tomat untuk Kulit, Rambut, dan Kesehatan
Rekomendasi Bahan Alami untuk Melembapkan Kulit Wajah yang Kering