SKOR.id - Kini, Thom Haye mungkin bisa bermain penuh 90 menit di Timnas Indonesia era Patrick Kluivert. Simak selengkapnya lewat artikel Skor Special berikut ini.
(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
Tak diragukan lagi, Thom Haye kini adalah nyawa Timnas Indonesia di lini tengah sebagai pengatur serangan, irama, dan tempo permainan tim.
Masalahnya, pria berusia 29 tahun ini hampir tak pernah bermain penuh 90 menit untuk Garuda.
Dari sembilan laga yang sudah ia jalani sejak debut lawan Vietnam bulan Maret tahun lalu, Thom Haye hanya pernah dua kali bermain penuh.
Selain pada laga debut itu, ia juga bermain 90 menit lawan Filipina, juga di Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Juni 2024.
Sisanya, hanya sekali ia main di atas 80 menit (vs Bahrain), sekali main 70-80 menit (vs Jepang), dua kali 60-70 menit (vs Irak, vs Arab Saudi), dan tiga kali bermain di bawah 60 menit (dua di antaranya sebagai pemain pengganti).
Dengan kini Timnas Indonesia memasuki periode penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026, tenaga Thom Haye sangat dibutuhkan di lini tengah.
Idealnya, ia bisa bermain 90 menit dalam setiap laga Merah Putih.
Hal tersebut mungkin kini akan terwujud dengan kedatangan pelatih anyar Patrick Kluivert yang membawa serta pelatih fisik baru, Quentin Jakoba.
Meski belum diumumkan secara resmi oleh PSSI, Quentin Jakoba sudah lebih dulu membocorkan pekerjaan barunya ini lewat media sosial pribadinya.
"Bangga menjadi bagian tim ini sebagai performance coach," tulis Quentin Jakoba di Instagam Story, Senin (13/1/2025) lalu, sembari menyematkan bendera Indonesia dan melampirkan foto Patrick Kluivert bersama dua asistennya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Pria kelahiran Tilburg, Belanda, ini adalah mantan pesepak bola profesional, sempat menimba ilmu di akademi Willem II dan Sparta Rotterdam, sebelum kemudian bermain bersama FC Eindhoven, Kozakken Boys, dan ASWH.
Quentin Jakoba juga merupakan mantan pemain Timnas Curacao, tempat ia kemudian bertemu Patrick Kluivert yang menangani skuad La Pantera saat itu.
Usai pensiun, ia memilih menjadi pelatih kebugaran. Awalnya ia dipekerjakan di mantan klubnya, Kozakken Boys.
Setelah itu, ia jadi pelatih fisik Timnas Curacao untuk enam pelatih berbeda, termasuk Guus Hiddink dan Patrick Kluivert.
Quentin juga pernah menjadi performance coach klub Eredivisie, NAC Breda, pada 2021. Saat Patrick Kluivert dipercaya menangani klub Turki, Adana Demirspor, ia ikut diboyong, sama seperti di Timnas Indonesia saat ini.
Kala melatih di NAC Breda inilah ia bertemu dengan Thom Haye.
Thom Haye, Dulu dan Kini
Quentin menjadi Performance Manager di NAC Breda selama semusim, mulai musim panas 2021.
Saat itu, Thom Haye jadi andalan tak tergantikan di lini tengah NAC Breda.
Di Eerste Divisie alias kasta kedua Liga Belanda, Thom Haye bermain 21 kali sepanjang musim, semuanya sebagai starter, dan ia selalu bermain 90 menit!
Hanya dua kali sepanjang musim ia tak bermain, sekali karena cedera, dan sekali karena akumulasi kartu kuning.
Begitupun di Piala Belanda, ia dua kali tampil penuh dan hanya sekali tak bermain 90 menit saat melawan VVV Venlo, bermain 59 menit sebelum ditarik keluar.
Kebugaran yang ditunjukkan Thom Haye musim itu berbeda dengan semusim sebelumnya saat ia tujuh kali ditarik keluar dalam total 37 laga.
Kedatangan Quentin di NAC Breda saat itu bisa jadi memberikan peran penting terhadap perubahan ini.
Kini, Thom Haye yang bermain bersama Almere City di Eredivisie alias kasta teratas Liga Belanda juga punya masalah serupa seperti di Timnas Indonesia.
Dalam 14 laga musim ini, ia 10 kali jadi starter, delapan kali ia ditarik keluar dan tak bermain penuh 90 menit, rata-rata hanya bermain 50-70 menit.
Kedatangan Quentin Jakoba ke Timnas Indonesia tentu diharapkan semua pihak bisa mendongkrak kondisi fisik semua pemain timnas, termasuk Thom Haye.
Masalahnya, Thom Haye yang sekarang bukan Thom Haye yang dulu saat masih di NAC Breda.
Dulu, ia masih berusia 26 tahun. Sedangkan kini, ia akan menginjak kepala tiga pada 9 Februari mendatang.
Kini, tinggal kita tunggu bagaimana dampak kedatangan Quentin Jakoba terhadap performa fisik para pemain Timnas Indonesia.