SKOR.id – Mantan tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota, mengumumkan rencana pensiunnya dari timnas bulu tangkis Jepang di ajang internasional.
Juara dunia dua kali itu mengatakan kejuaraan beregu Thomas Cup 2024 yang akan berlangsung di Chengdu, Cina pada 27 April hingga 5 Mei, bakal menjadi tugas terakhirnya membela Jepang.
Saat mengonfirmasikan keputusan pensiunnya itu, Momota juga menyinggung soal kecelakaan fatal yang menimpanya pada awal 2020 lalu.
Atlet 29 tahun itu mengaku telah berulang kali bertanya pada diri sendiri sejak kesulitan balik ke performa terbaik pasca-kecelakaan mobil di Malaysia yang mengubah kariernya tersebut.
“Saya tidak akan berbohong, setelah kecelakaan itu saya bertanya pada diri sendiri, 'mengapa saya?'” katanya dalam konferensi pers di Jepang, Kamis (18/4/2024).
“Sejujurnya, itu adalah masa-masa sulit. Tapi saya tidak ingin menyalahkan kecelakaan tersebut. Saya ingin mencoba dan mengalahkannya.”
“Saya mendapat banyak dukungan. Begitulah cara saya berhasil sampai sejauh ini,” ia menuturkan.
Kento Momota tercatat menduduki peringkat satu dunia tunggal putra selama 121 minggu berturut-turut dari 27 September 2018 hingga 23 November 2021.
Pada tahun 2019, ia memenangi 11 gelar BWF World Tour dari 12 laga final. Di antaranya All England, Kejuaraan Dunia BWF, dan BWF World Tour Finals.
Pencapaian gemilangnya itu membawa nama Momota masuk dalam Guiness World Records sekaligus menyabet titel atlet pria terbaik dunia versi BWF pada tahun yang sama.
Sayangnya, performa luar biasa tersebut harus terhenti karena fisik Momota tak lagi sama setelah terdampak dari kecelakaan fatal yang hampir merenggut nyawanya itu.
Sempat absen beberapa bulan usai insiden tersebut, Kento Momota melakoni comeback di kompetisi internasional pada Desember 2020. Namun, permainannya tidak lagi sama sejak saat itu.
Tetapi di tengah perjuangannya balik ke top performa, ia berhasil merebut gelar di Indonesia Masters (2021) dan Korea Masters (2023).
“Sejak kecelakaan pada bulan Januari 2020, terdapat banyak kesulitan,” lanjut Momota.
“Saya mencoba banyak hal tetapi saya tidak dapat menutup kesenjangan emosional dan fisik antara siapa saya dulu dan siapa saya sebenarnya. Saya merasa saya tidak bisa menjadi peringkat 1 dunia lagi.”
“Saya menjalani operasi mata dan penglihatan saya seperti ganda. Saya tidak bisa bergerak di lapangan seperti yang saya inginkan, saya merasa lelah seperti yang belum pernah saya alami sebelumnya,” Momota bercerita.
“Saya mencoba. Namun saya hanya merasa tidak mungkin lagi bisa mengimbangi para pemain terbaik dunia. Saya tidak bisa bermain bulutangkis seperti yang saya inginkan.”
Selepas pensiun, Kento Momota tetap akan bermain di kompetisi dalam negeri. Ia berencana terus terlibat dalam perkembangan para atlet muda masa depan bulu tangkis Jepang.