- Afasia adalah kondisi berbahasa dan berbicara yang sering kali disebabkan oleh kerusakan pada sisi kiri otak.
- Dari sekian ragam pemicunya, sebagian besar karena stroke dan kondisi neurologis biasanya mempengaruhi orang dewasa yang lebih tua.
- Ada banyak jenis afasia, masing-masing memiliki penyajian yang berbeda dan dibantu oleh berbagai jenis terapi atau tips komunikasi.
SKOR.id - Aktor gaek Bruce Willis mengumumkan ia akan pensiun dari dunia entertainment setelah didiagnosis dengan gangguan bahasa.
Pria berusia 67 tahun, yang terkenal dengan film Die Hard, menderita afasia.
Ini merupakan kondisi berbahasa dan berbicara, sering kali disebabkan oleh kerusakan pada sisi kiri otak. Penyebab umumnya termasuk stroke, cedera kepala parah, tumor otak, atau kondisi neurologis progresif.
Yang perlu diperhatikan beberapa orang yang memilikinya tidak menyadari bahwa ucapan mereka tidak masuk akal dan bisa menjadi frustrasi.
Kondisi itu dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Dari sekian ragam pemicunya, sebagian besar karena stroke dan kondisi neurologis biasanya mempengaruhi orang dewasa yang lebih tua.
Gejalanya termasuk kesulitan membaca, mendengarkan, berbicara, mengetik atau menulis.
Yang menarik adalah kondisi itu tidak akan mempengaruhi kecerdasan penderita, melainkan mempengaruhi kemampuan mereka untuk berkomunikasi.
Mereka kadang-kadang dapat menempatkan suara yang salah dalam sebuah kata, memilih kata yang salah atau menggabungkan kata-kata secara tidak benar.
????APHASIA AWARENESS????
Ever wondered what it’s like to have aphasia?#AphasiaSG #aphasia #aphasiaawareness #support #community #speechtherapy #singapore #speechtherapist #communicate #braininjury #language #stroke pic.twitter.com/LbeISGKcDC— AphasiaSG (@AphasiaSG) February 27, 2022
Afasia juga dapat hadir dengan gangguan lainnya. Ini bisa berupa kesulitan visual, masalah mobilitas, kelemahan anggota badan, dan masalah dengan memori atau keterampilan berpikir.
Ini didiagnosis setelah tes bicara dan bahasa, dengan pemindaian menilai kerusakan otak.
Sejauh ini terapi wicara dan bahasa adalah jenis perawatan paling utama untuk orang-orang dengan kondisi tersebut.
Meskipun bervariasi dari orang ke orang, kebanyakan penderita afasia berhasil melakukan beberapa bentuk pemulihan. Dan beberapa bahkan dapat pulih sepenuhnya.
Namun penyakit ini sulit untuk dijalani dan dapat menyebabkan isolasi, kecemasan dan depresi berkembang.
Tipe-tipe Afasia
Masyarakat umum sering tidak mengetahui bahwa ada banyak jenis afasia, masing-masing memiliki penyajian yang berbeda dan dibantu oleh berbagai jenis terapi atau tips komunikasi. Berikut penjelasan dari National Aphasia Association, dikutip dari laman mereka.
Afasia Broca
Dibutuhkan banyak upaya untuk mengucapkan kata-kata atau merangkai kalimat. Seseorang dengan afasia Broca mungkin hanya dapat mengucapkan tiga atau empat kata dalam satu waktu. Orang dengan jenis afasia ini memiliki kosakata yang terbatas dan kesulitan menemukan kata-kata yang ingin mereka gunakan. Di saat yang sama, penderita afasia Broca cenderung memahami pembicaraan. Afasia Broca kadang-kadang disebut "afasia tidak lancar".
#APHASIA aware. ????????????#COMMUNICATION #support-@StrokeAssocSW @AphasiaHomeCafe @aphasiabookclub @AphasiaChoir @NETA_Aphasia pic.twitter.com/WDWnNDecmi— Hope For Stroke (@HopeForStroke2) February 2, 2022
Afasia Wernicke
Bicara tidak sulit; sebenarnya, kata-kata itu keluar dari mulut dengan mudah. Masalahnya adalah orang tersebut tidak membentuk kata-kata yang koheren, atau kata-kata itu tidak menyatu menjadi kalimat yang koheren. Afasia Wernicke juga mempengaruhi membaca dan menulis. Afasia Wernicke kadang-kadang disebut "afasia lancar."
Afasia Anomik
Orang dengan afasia anomik tidak dapat menemukan kata-kata yang ingin mereka gunakan, dan ini terutama benar ketika mencoba menemukan kata benda atau kata kerja yang benar. Mereka menyiasati kata-kata yang hilang dengan menggunakan banyak kata lain yang serupa atau mengisi ruang kosong dengan pengisi yang tidak jelas seperti "barang" atau "benda". Penderita afasia anomik memahami ucapan dan biasanya dapat membaca, tetapi Anda melihat kesulitan yang sama dalam menemukan kata yang tepat dalam tulisan mereka.
Afasia Global
Ini adalah bentuk afasia yang paling parah. Orang dengan afasia global tidak dapat berbicara banyak kata dan terkadang tidak mengerti ucapan. Mereka tidak bisa membaca atau menulis. Orang mungkin memiliki afasia global untuk waktu yang singkat setelah cedera otak atau stroke, dan kemudian beralih ke jenis afasia yang berbeda saat kesehatan otak mereka mulai membaik.
Afasia Progresif Primer
Afasia Progresif Primer sebenarnya bentuk demensia di mana orang kehilangan kemampuan untuk berbicara, menulis, dan membaca seiring waktu. Ini adalah hilangnya bahasa secara bertahap, bergerak dari halus ke parah ketika dalam tahap lanjut.***
Berita Bugar Lainnya:
Afasia, Gangguan Otak yang Buat Bruce Willis Menepi dari Dunia Akting