- Sesaat setelah pensiun, Debby Susanto sempat memprediksi Praveen Jordan bisa menjadi lima pemain putra terbaik dunia pada nomor ganda campuran.
- Debby Susanti meyakini tandemnya itu memiliki potensi untuk menjadi pemain hebat, tetapi masalah inkonsistensi menjadi penghalang.
- Kini, Praveen Jordan mampu mewujudkan prediksi itu karena telah menduduki peringkat keempat dunia bersama Melati Daeva Oktavianti.
SKOR.id - Hingga saat ini, peringkat terbaik yang pernah dicicipi oleh Praveen Jordan terjadi pada 2 November 2016 saat menyandang status ganda campuran nomor dua dunia.
Kala itu, Praveen Jordan yang masih 23 tahun dipasangkan dengan Debby Susanto yang empat tahun lebih tua darinya.
Dipasangkan dengan Debby Susanto sejak awal 2014, duet ini mencapai puncak performa pada musim kompetisi 2016.
Baca Juga: Praveen Jordan Bikin Kagum Mantan Ganda Campuran Nomor 1 Dunia
Sepanjang musim itu, Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil menjuarai Syed Modi International Badminton Championships dan All England 2016.
Dua gelar tersebut pula yang kemudian turut membuat mereka sempat menjadi ganda campuran nomor dua dunia, walau hanya untuk sepekan.
Setelah itu, Praveen/Debby hanya mampu meraih satu gelar lagi pada Korea Open 2017 sebelum akhirnya pasangan ini dipecah mulai awal 2018.
Meski mulai bermain dengan tandem baru, Praveen/Debby sempat sekali diduetkan lagi pada All England 2018 yang juga menjadi turnamen terakhir mereka.
Pisah dengan Ucok, panggilan akrab Praveen, Debby sempat diduetkan dengan empat pemain putra berbeda sebelum akhirnya memutuskan gantung raket pada Januari 2019.
Walaupun sudah pensiun, dan kini fokus menjadi ibu rumah tangga dengan satu anak, Debby ternyata masih mengikuti perkembangan mantan tandemnya itu.
Salah satunya terungkap lewat komentar Debby yang dikutip BWF dalam sebuah artikel terbitan Sabtu (4/4/2020) yang membahas performa Praveen.
Dalam kesempatan tersebut, Debby yang baru saja pensiun (tahun 2019) memprediksi Praveen bisa menjadi lima pemain putra terbaik pada nomor ganda campuran.
Pada saat itu, Praveen Jordan yang sudah berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti masih bertengger pada posisi belasan dalam daftar resmi BWF.
Baca Juga: Peringatan Keras Pelatih Melecut Praveen Jordan
"Saya bermain dengan Praveen untuk tiga atau empat tahun dan saya mendapat kemenangan terbesar saat bersamanya," kata Debby Susanto.
"Dia pemain bertalenta dan masih muda. Saya pikir, dia bisa menjadi salah satu dari lima pemain putra terbaik," perempuan asal Palembang itu menambahkan.
Namun bagi Debby, performa Ucok saat itu tergolong masih inkonsisten sehingga sedikit sulit mencapai potensi yang maksimal.
"Masalah dia ada di inkonsistensi. Terkadang dia membuat banyak kesalahan, itu jadi satu-satunya masalah baginya," ucap Debby saat itu.
"Jika dia mampu mengatasi masalah tersebut, dia bisa menjadi pemain yang sangat bagus," tuturnya.
View this post on InstagramPercayalah bahwa kerja keras dan kesungguhan bisa mengalah kan talenta !! Thank you
Prediksi Debby Susanto itu perlahan menjadi kenyataan berkat penampilan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang perlahan mulai konsisten.
Sejak diduetkan pada awal 2018, Praveen/Melati sempat mengalami kebuntuan lantaran lima kali mentok menjadi runner up dalam beberapa turnamen yang diikuti.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo Mundur, BAM Prediksi BWF Kewalahan Atur Turnamen
Praveen/Melati akhirnya pecah telur saat sukses menjuarai Denmark Open dan French Open 2019 secara back-to-back dan menembus peringkat lima besar sejak 22 Oktober 2019.
Duo PraMel bahkan mampu kembali satu anak tangga pada 17 Maret 2020 setelah memenangi gelar ketiga mereka saat menjuarai All England 2020.