- Depresi dan penyakit jantung saling berkaitan satu sama lain.
- Keduanya bisa saling menyebabkan.
- Risiko terburuk dari kedua penyakit tersebut adalah kematian.
SKOR.id - Depresi dan penyakit jantung ternyata memiliki hubungan yang sangat erat yang bisa meningkatkan risiko kematian.
Seperti dilansir dari Onhealth.com, penelitian yang sudah dilakukan selama dua dekade terakhir menunjukkan bahwa depresi dan penyakit jantung adalah teman dekat.
Pasalnya, kedua hal itu bisa saling menyebabkan satu sama lain. Depresi bisa menyebabkan penyakit jantung, begitu pula sebaliknya.
Depresi sendiri kerap menjadi masalah kesehatan jiwa yang tak disadari sedang dirasakan oleh masyarakat.
Berikut ini adalah tanda-tanda depresi, dikutip dari Halodoc:
1. Perasaan negatif bertahan selama dua minggu atau lebih.
2. Kurangnya dorongan mental atau motivasi
3. Memiliki pikiran dan perasaan untuk bunuh diri.
Di Indonesia, diperkirakan ada 15,6 juta mengalami masalah depresi.
Bahkan penyakit tersebut menjadi kasus kedua tertinggi setelah penyakit jantung di Indonesia.
Memang bukan tanpa alasan hal itu terjadi. Pasalnya, kedua penyakit itu memang berkaitan erat satu sama lain.
Sebuah peneltiian yang dilakukan di Baltimore menemukan bahwa dari 1551 orang yang bebas dari penyakit jantung tetapi punya riwayat depresi memiliki risiko 4 kali lebih besar untuk menderita serangan jantung dalam 14 tahun ke depan dibandingkan yang tidak depresi.
Selain itu, penelitian di Montreal, Kanada, menemukan bahwa pasien dengan penyakit jantung dan depresi punya risiko meninggal 4 kali lebih banyak dalam 6 bulan ke depan.
Hal itu disebabkan karena depresi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kerusakan arteri, irama jantung yang tak teratur, dan pembekuan darah yang lebih cepat.
Sebaliknya, penyakit jantung pun ternyata juga dapat menyebabkan depresi.
Studi menunjukkan bahwa depresi dapat muncul stelah penyakit jantung atau setelah operasi penyakit jantung.
Dalam satu penelitian hampir setengah dari pasien yang menjalani operasi bypass cardiopulomnary mengalami masalah kognitif yang serius, yang dapat menyebabkan depresi klinis.
Olahraga bisa menjadi solusi terbaik untuk menurunkan kedua risiko penyakit tersebut.
Sebab menurut penelitian, selain sehat untuk jantung, olahraga juga dapat memicu tubuh untuk mengeluarkan hormon endorfin yang bisa meningkatkan suasana hati.
Seperti diketahui, hormon endorfin dapat menghilangkan rasa sakit dan juga bisa mengurangi stres.
Namun, jika suasana hati dan kondisi stres tetap tidak bisa dikendalikan, sangat disarankan untuk menghubungi profesional medis agar diberikan penanganan khusus.
US Open 2021: Kejutan Berlanjut, Carlos Alcaraz Ukir Sejarah di Negeri Paman Sam https://t.co/QUvghOCUTP— SKOR.id (@skorindonesia) September 6, 2021
Artikel Bugar Lainnya:
Murah Meriah, Ini 5 Manfaat Masker Kopi untuk Kulit Wajah
Makanan yang Disarankan untuk Penderita Gangguan Asam Lambung