SKOR.id – Jannik Sinner baru saja memenangi gelar Grand Slam perdana dalam kariernya setelah keluar sebagai juara tunggal putra Australian Open 2024.
Ia jadi kampiun usai menang 3-6, 3-6, 6-4, 6-4, 6-3 atas Daniil Medvedev (Rusia) dalam partai final yang digelar di di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Minggu (28/1/2024).
Pencapaian ini membuat Jannik Sinner sebagai petenis pertama di luar The Big Three (Roger Federer, Rafael Nadal, Novak Djokovic) yang menjuarai Australian Open sejak 2015.
Selain itu, kesuksesan Jannik Sinner menjuarai Australian Open 2024 membuatnya sejajar dengan Carlos Alcaraz sebagai petenis berusia 20-an yang memenangi Grand Slam.
Keduanya pun dianggap sebagai ujung tombak dari generasi baru yang bakal menggantikan dominasi The Big Three dalam persaingan tenis tunggal putra dunia.
Menanggapi anggapan tersebut, Sinner cukup tersanjung dan mengamini bahwa tenis memang membutuhkan pemain muda yang jadi generasi baru dari penerus The Big Three.
“Apa yang akan terjadi di masa depan tidak dapat diprediksi, namun tetap menyenangkan menjadi bagian dari generasi ini,” kata petenis 21 tahun tersebut.
“Saya pikir generasi berikutnya adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh olahraga ini dan juga sedikit mengubah permainan.”
Jannik Sinner juga mencatatkan diri sebagai petenis termuda yang menjuarai Australian Open sejak Novak Djokovic memenangi gelar pertamanya di Melbourne Park pada 2008.
Dalam perjalanannya menuju gelar juara Australian Open 2024, Sinner sendiri harus menghadapi Djokovic di semifinal dan berhasil meraih kemenangan.
“Saya senang saya memiliki trofi ini untuk tahun ini dan kemudian kita lihat apa yang akan terjadi,” ujarnya.
“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan tetapi saya akan menikmati proses saya dan kemudian kita lihat apa yang bisa saya capai di masa depan.”
Selain kemampuan bermain, Sinner juga dipuji berkat sikap tenangnya terlebih saat menghadapi laga final kemarin.
Apalagi Sinner sempat tertinggal dua set terlebih dahulu dari Medvedev sebelum mampu melakukan comeback luar biasa.
Bahkan saat mencetak poin terakhirnya untuk memastikan kemenangan, tidak ada curahan emosi yang berlebihan dari Sinner.
“Banyak sekali emosi di kepala saya dan kerja keras serta pengorbanan yang saya lakukan sepanjang karier saya,” ujar Sinner.
“Berbagi momen ini dengan tim saya mungkin merupakan perasaan terbaik yang pernah saya rasakan hingga saat ini.”
“Itu adalah emosi yang luar biasa, saya hanya bahagia, kemarin saya mungkin masih tidak percaya dan sekarang saya mulai menyadarinya, jadi itu perasaan yang luar biasa,” tuturnya.