SKOR.id – Para atlet yang kini tengah bertanding di Olimpiade Paris 2024, bisa dibilang pahlawan oleh negara yang mereka bela. Tidak terkecuali 29 atlet Indonesia yang juga turun di Prancis.
Rasanya tidak berlebihan jika menyebut para atlet itu memiliki “kekuatan super” seperti yang dipunyai pada superhero dari komik. Skor.id coba mengibaratkan beberapa atlet Indonesia dengan superhero. Berikut lima di antaranya:
Lalu Muhammad Zohri (Atletik) – Flash
Lalu Muhammad Zohri yang akan turun di heat 5 pada babak penyisihan lari 100 meter pria di Stade de France pada Sabtu (3/7/2024) sore WIB, adalah satu-satunya wakil Indonesia di cabang olahraga atletik.
Sprinter 24 tahun asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, itu baru dua kali turun di Olimpiade. Di Tokyo 2020 lalu, Zohri menembus 10,26 detik di putaran pertama.
Kendati belum pernah merebut medali di Olimpiade, Zohri adalah sprinter Indonesia pertama yang meraih medali di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 saat menang (emas) di 100 meter pria pada 2018 dengan waktu 10,18 detik.
Zohri juga merebut perak masing-masing di 100 meter Kejuaraan Asia 2019 dan 4x100 m estafet di Asian Games 2018, serta dua kali finalis 100 meter ajang itu pada 2018 dan 2023.
Jika diidentikkan dengan superhero, Zohri ibarat Flash yang dikisahkan mampu melesat secepat kilat hingga 180 ribu mil/detik. Bila ada di dunia nyata dan turun di Olimpiade, Flash bisa turun di sprint 100m, 200m, 400m, hingga estafet 4x100m.
Diananda Choirunisa (Panahan) – Green Arrow dan Hawkeye
Seperti Zohri, Paris 2024 juga menjadi Olimpiade kedua bagi Diananda Choirunisa. Di Paris, Diananda turun di tiga nomor: mixed team, women’s team, dan women’s individual. Sampai berita ini diturunkan, Diananda sudah berhasil melaju ke 16 besar women’s individual dan akan melawan atlet India, Kaur.
Torehan terbaik Diananda di ajang panahan internasional adalah peringkat keenam nomor tim recurve wanita pada Kejuaraan Dunia Panahan 2023 di Berlin, Jerman.
Panahan adalah tentang akurasi, dan tidak ada dua pahlawan super yang lebih akurat dalam menggunakan busur dan anak panah selain Hawkeye dan Green Arrow.
Green Arrow mengklaim mampu menembakkan 29 anak panah berturut-turut dalam satu menit. Di sisi lain, Hawkeye tidak hanya pemanah kelas dunia tetapi juga ahli akrobat dan pemain anggar yang luar biasa.
Masyarakat Indonesia tentu berharap Diananda yang kini menjadi satu-satunya harapan Indonesia di cabor panahan usai semua rekannya: Rezza Octavia, Syifa Nurafifah, dan atlet pria Arif Dwi Pangestu, tersingkir di semua nomor yang diikuti, bisa terinspirasi dari kemampuan Green Arrow dan Hawkeye.
Desak Made Rita Kusuma Dewi (Panjat Tebing) – Spider-Man
Desak Made Rita Kusuma Dewi berhak turun di Paris 2024 berkat suksesnya merebut medali emas pada Kejuaraan Dunia IFSC Climbing 2023 dengan catatan waktu 6,49 detik atau 0,18 detik di depan Emma Hunt (AS).
Peraih medali emas Asian Games 2023 itu juga mencetak rekor Asia dengan catatan waktu 6,364 detik di final, mengalahkan rekor lama Deng Lijuan (6,47 detik) saat mengalahkan pendaki Cina itu. Desak Made juga mengklaim medali Piala Dunia (perunggu) pertama di nomor speed wanita pada tahun 2022 di Villars, Swiss.
Kecepatan Desak Made di dinding panjat rasanya patut “disejajarkan” dengan salah satu pahlawan super dari Marvel Comics, Spider-Man. Spider-Man mendapatkan kekuatan dan kemampuan supernya setelah digigit laba-laba radioaktif.
Kekuatan tersebut meliputi kekuatan manusia super, ketangkasan, refleks, stamina, daya tahan, koordinasi, dan keseimbangan; dan mendeteksi bahaya dengan kemampuan prekognisinya yang disebut spider-sense.
Rio Waida (Selancar Ombak) – Silver Surfer
Usai menempati peringkat ke-9 nomor men's shortboard pada Olimpiade Tokyo 2020, Rio Waida menjadi atlet selancar (surfer) asal Indonesia pertama yang mampu lolos kualifikasi World Championship Tour pada 2023. Ia mengakhiri Tour di peringkat ke-23 pada akhir 2023.
Pada 2022, surfer berayah Indonesia dengan ibu asal Jepang itu menempati peringkat kedua ISA World Surfing Games di Pantai Huntington, California, Amerika Serikat.
Sayang, di Paris 2024, langkah Rio terhenti di putaran 2 nomor men’s shortboard setelah hanya mencatat skor total 5,40. Turun di heat 3, Rio harus mengakui keunggulan surfer Afrika Selatan Jordy Smith yang mengoleksi skor total 9,50.
Jika diibaratkan superhero, kemampuan Rio Waida “menari-nari” di atas ombak mungkin bisa diidentikkan Silver Surfer.
Silver Surfer digambarkan memiliki kekuatan manusia super, kelincahan, dan refleks dari tiran antargalaksi Galactus. Surfer juga memiliki kekuatan untuk melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya menggunakan papan kromnya yang mengkilap. Karena sudah terbiasa melakukan perjalanan melintasi ruang angkasa, menangkap gelombang di Bumi seharusnya tidak menjadi masalah bagi Silver Surfer.
Rifda Irfanaluthfi (Senam Artistik) – Squirrel Girl dan Mr. Fantastic
Untuk pertama kalinya pada edisi Olimpiade musim panas, Indonesia berhasil meloloskan satu pesenam. Rifda Irfanaluthfi mendapat tempat untuk turun di nomor all-around pada Olimpiade Paris 2024 usai di Kejuaraan Senam Artistik Dunia 2023.
Rifda Irfanaluthfi mendapat tempat realokasi negara tuan rumah Olimpiade Paris 2024, usai menjadi atlet berperingkat tertinggi berikutnya yang memenuhi syarat di nomor all-around pada Kejuaraan Senam Artistik Dunia 2023.
Sayang, karena cedera, peraih perak Asian Games 2018 itu hanya mampu bertanding di palang bertingkat dan tidak di 3 peralatan lainnya (vault, balok keseimbangan, dan senam lantai). Alhasil, Rifda tersingkir di fase kualifikasi.
Kendati tidak mampu maksimum di Paris 2024, skill dan teknik Rifda yang mampu berlomba dengan berbagai alat maupun jenis senam: vaulting (lompat), gelang-gelang, floor exercise, kuda-kuda lompat, all-around individual, dan lain-lain, identik dengan dua superhero Squirrel Girl dan Mr. Fantastic.
Jika Squirrel Girl memiliki fisik bak seekor tupai dan memiliki kekuatan dan ketangkasan manusia super sehingga tak hanya mampu melompat tetapi juga mampu menjaga keseimbangan, maka Mr. Fantastic dapat memenangi kompetisi berkat kekuatan elastisitasnya.