SKOR.id – Dua pekan setelah bertarung sengit di lapangan tanah liat Caja Magica, Madrid, Iga Swiatek dan Aryna Sabalenka akan kembali berhadapan (rematch) dalam partai final turnamen WTA 1000, Italian Open 2024.
Ini menandai pertemuan pertama antara petenis putri nomor satu dunia dan ranking dua dunia sepanjang sejarah turnamen yang berlangsung di Foro Italico, Roma, Italia.
Namun, Italian Open 2024 bukanlah kali perdana Swiatek dan Sabalenka adu kehebatan. Mereka tercatat sudah 10 kali terlibat duel di lapangan, dengan petenis Polandia memimpin rekor pertemuan, 7-3.
Dan rematch di Roma akan menjadi kali kelima Iga Swiatek dan Aryna Sabalenka berhadapan pada laga perebutan gelar turnamen yang berlangsung di lapangan tanah liat.
Sebelumnya, mereka bertemu masing-masing dua kali di partai final Stuttgart Open (2022 dan 2023) serta Madrid Open (2023 dan 2024). Sabalenka hanya menang sekali, yakni di ibu kota Spanyol tahun lalu.
Pertemuan Swiatek dan Sabalenka di Roma, Sabtu (18/5/2024) sore waktu setempat, ini menjadi catatan tersendiri. Mereka menyamai rekor dua legenda tenis putri, Chris Evert dan Martina Navratilova.
Swiatek dan Sabalenka akan bertarung untuk kali keempat di lapangan tanah liat sebagai petenis nomor 1 dan 2 dunia. Ini jumlah pertemuan terbanyak antara dua pemain ranking teratas dalam 40 tahun terakhir.
Iga Swiatek menuju final ketiganya di Roma dengan performa impresif. Ia tidak pernah kehilangan satu set pun dalam lima pertandingan yang dilakoni, termasuk melawan unggulan ketiga, Coco Gauff, di semifinal.
Pada sisi lain, Aryna Sabalenka juga memperlihatkan penampilan yang solid di Italian Open 2024. Petenis Belarus ini mampu menyingkirkan para unggulan seperti Danielle Collins serta Jelena Ostapenko.
Tentu pertemuan dua tunggal putri terbaik dunia itu di lapangan tanah liat Foro Italico sangat diantisipasi oleh fans tenis dunia. Duel Swiatek versus Sabalenka diyakini akan berjalan menarik dan pastinya sengit.
“Sejujurnya, menurut saya tidak masuk akal untuk memikirkan dua pertandingan ini (final di Madrid dan Roma) sebagai satu cerita lanjutan karena ini turnamen yang sama sekali berbeda,” tutur Swiatek.
“Saya akan mencoba fokus pada saat ini, tidak terlalu memikirkan Madrid (yang sudah berlalu). Saya pikir kami bisa bermain lebih baik, jadi akan berbeda,” imbuh tunggal putri nomor satu dunia tersebut.
Sementara itu, Sabalenka siap untuk menebus kekalahannya di Madrid dua minggu lalu. Melawan Swiatek jelas tak akan mudah, tetapi atlet 26 tahun ini percaya diri dan sudah punya strategi untuk menghadapinya.
“Saya rasa levelnya sudah ada, permainannya ada, saya memiliki segalanya untuk bisa menang. Saya hanya harus fokus pada diri sendiri, tidak buru-buru, menunggu pukulan tepat guna menyelesaikan poin,” kata Sabalenka.