SKOR.id - Petenis Belarus, Aryna Sabalenka, menutup musim 2024 dengan bertengger di puncak ranking WTA untuk sektor tunggal putri.Aryna Sabalenka yang menutup musim dengan kekalahan pada babak semifinal WTA Finals 2024 di Riyadh, Arab Saudi menduduki ranking pertama dengan koleksi 9.416 poin.Perempuan 26 tahun tersebut unggul 1.046 poin atas rival utamanya dalam beberapa musim terakhir, Iga Swiatek (Polandia), yang berada di peringkat kedua.Bagi Aryna Sabalenka, ini jadi kali pertama dirinya menutup musim kompetisi WTA dengan menyandang status tunggal putri nomor satu dunia.Sejatinya, Aryna Sabalenka berpeluang mengukir pencapaian impresif ini lebih cepat pada musim lalu, Namun, ia kehilangan peringkat pertama per 6 November 2023 usai tergeser oleh Iga Swiatek.Aryna Sabalenka sendiri tercatat sebagai sosok ke-16 yang menutup musim dengan predikat tunggal putri nomor satu dunia sejak ranking WTA pertama kali berlaku pada 3 November 1975.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DCPKPz_uC6W"></oembed></figure>Pada musim ini, Aryna Sabalenka yang memulai dari peringkat dua dunia pernah turun satu setrip usai digeser Coco Gauff (Amerika Serikat) pada 10 Juni 2024.Namun, ia mampu bangkit untuk kembali menduduki peringkat dua per 19 Agustus 2024 lalu naik ke puncak ranking WTA pada 21 Oktober 2024 yang bertahan hingga akhir musim.Sepanjang musim ini, Sabalenka tercatat mengikuti 17 turnamen tenis WTA dengan rekor tanding 56 menang-14 kalah.Ia pun berhasil memenangi empat gelar juara termasuk Australian Open 2024 dan US Open 2024 yang berstatus turnamen tenis Grand Slam.Terkait performanya pada musim 2024, pemilik tiga gelar Grand Slam itu mengaku jika dirinya kini mampu bermain jauh lebih tenang dibanding sebelumnya.“Saya pikir saya kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang permainan saya, senjata saya, dan bagaimana caranya untuk mengontrol emosi saya,” ia menjelaskan.“Jika dibandingkan dengan dua tahun ke belakang atau bahkan lima tahun lalu, saya seperti dua pemain yang sangat berbeda.”Pada sisi lain, Aryna Sabalenka juga harus melewatkan dua turnamen akbar pada musim ini karena menderita cedera bahu.Dua turnamen tenis yang dimaksud adalah Wimbledon 2024 (Grand Slam) dan Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.Meski demikian, Aryna Sabalenka tak terlalu menyesali hal tersebut dan harus melihat gambaran yang lebih besar terkait kariernya.“Saya sudah mendapatkan banyak hal sepanjang musim ini, tak ada ruang untuk kekecewaan. Saya harus bangga terhadap diri sendiri,” ujar Sabalenka.“Saya memenangi dua gelar Grand Slam dan menutup musim sebagai nomor satu dunia, sesuatu yang saya inginkan tahun lalu tetapi gagal. Saya harus melihat tahun ini dengan pandangan yang lebih luas.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/fylOVwCGX9M?si=14nG5fwT0ajeLU-I" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Aryna Sabalenka sosok ke-16 penyandang status tunggal putri nomor satu dunia akhir musim sejak ranking WTA bergulir 1975.

Tennis

Aryna Sabalenka Tutup Musim 2024 di Puncak Ranking WTA, Wujudkan Ambisi Tahun Lalu

SKOR.id – Jannik Sinner dan Aryna Sabalenka memiliki satu kesamaan musim ini. Kedua petenis mampu mendominasi turnamen lapangan keras (hard court) pada 2024.&nbsp;Untuk keempat kalinya tahun ini, Sinner dan Sabalenka kompak berhasil menyabet gelar bergengsi di hard court pada akhir pekan yang sama.&nbsp;Gelar pertama mereka adalah Grand Slam Australian Open pada Januari. Lalu disusul Cincinnati Open di bulan Agustus dan US Open, September lalu. Teranyar, kedua petenis papan atas tersebut mengklaim trofi level 1000 di Cina akhir pekan lalu.&nbsp;Jannik Sinner memenangi Shanghai Masters usai mengalahkan salah satu petenis terbaik sepanjang masa, Novak Djokovic. Sedangkan Aryna Sabalenka menundukkan jagoan lokal, Zheng Qinwen, di Wuhan Open.“(Mereka adalah) dua pemain yang nasibnya pada 2024, tampaknya, secara mistis dan aneh terikat,” ujar analis olahraga Catherine Whitaker dalam episode terbaru The Tennis Podcast.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DBEDFOFPBYO"></oembed></figure>Kesuksesan mencapai final Shanghai Masters 2024, Sinner memastikan dirinya mengakhiri musim dengan statusnya sebagai petenis putra nomor satu dunia.Atlet 23 tahun asal Italia itu menjadi petenis keenam dalam 20 tahun terakhir yang mampu melakukannya setelah Roger Federer, Rafael Nadal, Novak Djokovic, Andy Murray, dan Carlos Alcaraz.“Saya sangat senang mencapai ini. Musim yang luar biasa bagi saya, dan ini belum berakhir. Menjadi No.1 dunia pada akhir tahun, menjadi No.1 (sebelumnya) hanyalah mimpi. Kini menyelesaikannya, rasanya luar biasa,” kata Sinner.&nbsp;“Bagi saya itu juga tergantung bagaimana Anda memulai musim. Jika Anda memulainya dengan cara yang baik seperti yang saya lakukan, memenangkan Australian (Open), maka Anda bisa memiliki lebih banyak kepercayaan diri.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DBEKXYxoLoK"></oembed></figure>Tak hanya Jannik Sinner, 2024 juga menandai musim terbaik bagi Aryna Sabalenka dalam kariernya sejauh ini. Empat gelar prestisius berhasil diraih, Australia Open, US Open, Cincinnati Open, dan Wuhan Open.&nbsp;Petenis Belarus tersebut mengeklaim trofi di Wuhan usai menang tiga set atas&nbsp; Zheng Qinwen, 6-3, 5-7, 6-3. Hasil ini membuka peluang Sabalenka untuk menutup tahun sebagai petenis putri nomor satu dunia.Sekarang, ia berstatus ranking dua dunia, tetapi hanya terpaut 69 poin dari Iga Swiatek yang ada di puncak. Dan, Aryna Sabalenka berambisi merebut takhta petenis Polandia itu di WTA Finals 2024, bulan depan. &nbsp;&nbsp;&nbsp;“Peringkat sangat ketat saat ini. Senang sekali melihatnya. Saya selalu mengatakan tentu saja itu (ranking 1 dunia) salah satu tujuan, tetapi saya lebih suka fokus pada diri sendiri dan terus bekerja keras,” ujarnya.“Kita akan lihat setelah (WTA) Finals apakah saya cukup bagus musim ini untuk menjadi petenis nomor 1 dunia,” pungkas wanita 26 tahun itu.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/idybh7i0-8s?si=Y9Y-n2QrAL4arxJ1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dua petenis top, Jannik Sinner dan Aryna Sabalenka, kompak raih empat trofi turnamen hard court bergengsi di akhir pekan yang sama sepanjang tahun ini.

Jannik Sinner dan Aryna Sabalenka Cetak Prestasi Identik Sepanjang 2024

SKOR.id – Beberapa merek jam tangan mewah dikenakan oleh para petenis top dunia yang menghiasi lapangan dalam ajang US Open tahun ini.Sang juara tunggal putri yang baru dinobatkan, Aryna Sabalenka, salah satunya. Ia memakai arloji yang menakjubkan saat meraih juara dan mengangkat piala.Sabalenka menyebut sukses ini merupakan kemenangan yang telah lama ditunggu-tunggu dan terasa emosional pada Sabtu (7/9/2024) malam lalu waktu setempat.Petenis Belarus ini mengalahkan unggulan ke-6 Jessica Pegula pada final tunggal putri untuk memenangkan gelar US Open pertamanya, dan Grand Slam ketiga secara keseluruhan."Begitu banyak hal yang terlintas di benak saya," kata Sabalenka, yang terjatuh dan menutupi wajahnya setelah menang 7-5, 7-5 atas Pegula."Saya sangat bangga pada diri sendiri dan tim saya karena apa pun yang terjadi, saya mampu bangkit lebih kuat dan bangkit dengan permainan tenis yang lebih baik.”“Dan sekarang akhirnya kami memiliki trofi yang indah ini,” petenis 26 tahun itu menambahkan."Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan perasaan itu. Anda menangis, Anda tertawa, Anda hanya, Anda tahu, Anda merasakan semua emosi ini pada saat yang bersamaan. Itulah perasaan terbaik."<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C_rVw-NJqSs"></oembed></figure>Begitu upacara penyerahan trofi dimulai di Stadion Arthur Ashe, Sabalenka yang merupakan ungulan kedua mengeluarkan aksesori baru berkilauan yang mencuri perhatian dari trofi Tiffany &amp; Co. miliknya.Sabalenka terlihat mengenakan arloji mewah Audemars Piguet Royal Oak Offshore Chronograph berwarna emas merah muda di pergelangan tangan kirinya.Arloji itu dikombinasikan dengan pelacak aktivitas WHOOP yang biasanya ada di pergelangan tangan kanannya.&nbsp;Jam tangan tersebut berharga 99.500 franc Swiss (sekitar 118.000 dolar AS atau Rp1,8 miliar) dan menampilkan batu permata berwarna pelangi di sepanjang bezel dan tali karet hitam.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C_tEpboRTLd"></oembed></figure>Sabalenka tidak berdiam diri setelah final. Sang juara baru itu merayakan kemenangan bersama timnya di tengah semprotan sampanye di ruang ganti Stadion Arthur Ashe.Mantan petenis nomor 1 dunia itu kemudian menjalani jadwal padat pascapertandingan, di antaranya dengan memenuhi undangan wawancara dari media dan TV.Sabalenka mengganti gaun Nike Court Dri Fit Slam berwarna fuchsia dan merah mudanya dengan gaun kerajaan untuk mengikuti tradisi terkini, memamerkan trofi US Open pemotretan malam di Fountain Plaza.Sang juara memadukan jam tangan Audemars Piguet-nya dengan gaun kolom Casablanca merah yang terinspirasi oleh Yunani kuno.Jam tangan mewah itu menampilkan buckle berbentuk C berwarna emas dan belahan setinggi paha pada hemline asimetris.Perayaan Sabalenka masih berlangsung, petenis nomor 2 dunia itu membagikan Reel berjudul "Suatu malam dalam hidupku setelah memenangkan US Open" pada platform media sosialnya.&nbsp;Video tersebut berisi banyak swafoto, wawancara, dan, sesuai gaya Sabalenka, minum sampanye dari trofi yang baru dimenangkannya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4X8p9lMtW64?si=pRMvzhdyFpZWZ7PD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Arloji Audemars Piguet Royal Oak Offshore Chronograph terpasang di pergelangan kiri Sabalenka.

Fashion

Aryna Sabalenka Rayakan Gelar US Open dengan Memakai Arloji Rp1,8 M

SKOR.id - Petenis tunggal putri Belarus, Aryna Sabalenka, berhasil merengkuh gelar Grand Slam ketiganya usai menjuarai US Open 2024.Aryna Sabalenka jadi kampiun US Open 2024 setelah memenangi partai final yang berlangsung di Arthur Ashe Stadium, New York, Amerika Serikat pada Minggu (8/9/2024) dini hari waktu Indonesia.Menghadapi wakil tuan rumah, Jessica Pegula, Aryna Sabalenka yang berstatus unggulan kedua turnamen menyudahi laga dengan skor akhir 7-5, 7-5 dalam waktu 1 jam 53 menit.Walau menang dua set langsung, perjuangan petenis 26 tahun itu untuk mengalahkan Jessica Pegula tak berjalan mudah. Apalagi ia sempat dihantui kegagalan menyesakkan dari final tahun lalu.Pada final US Open 2023, Aryna Sabalenka yang menghadapi Coco Gauff (Amerika Serikat) sejatinya mampu lebih dulu merebut set pertama dengan skor meyakinkan.Namun, momentum laga mendadak berubah. Coco Gauff yang dapat dukungan penuh dari publik tuan rumah mampu membalik keadaan hingga akhirnya menang 2-6, 6-3, 6-2.Momen menyesakkan itu nyaris terulang di final US Open 2024 ketika Sabalenka yang sudah unggul 3-0 pada set kedua balik tertinggal 3-5 dari Pegula.Akan tetapi, Sabalenka kali ini mampu mengatasi tekanan dan dapat memenangi empat gim setelahnya sehingga membuat duel berakhir dua set langsung.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">ARYNA SABALENKA REIGNS SUPREME IN NEW YORK! <a href="https://t.co/rVEGvuBMe4">pic.twitter.com/rVEGvuBMe4</a>— US Open Tennis (@usopen) <a href="https://twitter.com/usopen/status/1832543114558406834?ref_src=twsrc%5Etfw">September 7, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Seusai pertandingan, Sabalenka pun mengaku sudah belajar dari rangkaian kegagalan yang dialami di turnamen tenis Grand Slam US Open.&nbsp;Pada edisi 2021 dan 2022, tunggal putri nomor dua dunia itu selalu terhenti di semifinal. Sedangkan pada edisi 2023, ia mengalami kekalahan menyesakkan di partai final.“Saya banyak memikirkan tentang hasil tahun-tahun sebelumnya di sini. Saya mendapat banyak pelajaran di US Open, pelajaran yang sangat sulit terutama tahun lalu,” Sabalenka menjelaskan.“Saya terus mengingatkan ke diri sendiri bahwa ini final US Open. Tentu saja ia (Pegula) juga akan bertarung untuk gelar dan membuat laga tak mudah. Jadi, saya harus bekerja sangat keras.”“Dalam situasi sulit, saya terus mencoba untuk tetap kuat serta mengingatkan diri sendiri bahwa saya sudah melewati banyak hal dan saya cukup kuat untuk mengatasi tekanan ini,” tuturnya.Pada sisi lain, gelar juara US Open 2024 juga terasa emosional bagi Aryna Sabalenka yang punya ambisi membanggakan nama keluarga terutama sang ayah yang sudah meninggal dunia lima tahun lalu.Ia mengaku merasakan kebanggaan tersendiri ketika nama Sabalenka terukir di trofi maupun wall of fame yang terpajang di venue turnamen tenis Grand Slam.“Setelah kehilangan ayah, hal yang selalu jadi tujuan saya adalah mengukir nama keluarga dalam sejarah tenis,” Sabalenka menuturkan.“Setiap kali saya melihat nama saya di trofi, saya bangga pada diri sendiri dan keluarga saya yang tak pernah menyerah dengan mimpi saya. Mereka melakukan apa saja untuk terus mendukung saya.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/9sjZdHIRv4E?si=Lfnp5ABdQAQeePt_" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Aryna Sabalenka juara tunggal putri turnamen tenis Grand Slam US Open 2024 usai menang 7-5, 7-5 atas Jessica Pegula di final.

Makna Gelar US Open 2024 untuk Aryna Sabalenka, Penebus Kegagalan hingga Pewujudan Ambisi Pribadi

SKOR.id – US Open dipastikan memiliki juara baru tahun ini di sektor tunggal putri. Pasalnya, partai final bakal menghadirkan duel antara Jessica Pegula melawan Aryna Sabalenka.Kedua petenis sama-sama belum pernah menyabet gelar dalam turnamen Grand Slam tersebut. Sabalenka nyaris meraihnya musim lalu, namun ia kalah dari Coco Gauff pada pertandingan final.Kali ini, petenis putri ranking dua dunia asal Belarus itu mendapatkan kesempatan untuk mengeklaim trofi US Open pertamanya atau gelar Grand Slam ketiganya setelah Australian Open 2023 dan 2024.&nbsp;Aryna Sabalenka lolos ke final US Open 2024 setelah memetik kemenangan meyakinkan atas wakil tuan rumah Amerika Serikat, Emma Navarro di babak semifinal, Kamis (5/9/2024) atau Jumat (6/9/2024) WIB.Bertanding di lapangan keras (hard court) Arthur Ashe Stadium, kompleks USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York City, Sabalenka menang straight set, 6-3, 7-6 (7-2).<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Undeniable. Aryna Sabalenka earns a second chance at the US Open title this Saturday! <a href="https://t.co/xNqOzvcMKS">pic.twitter.com/xNqOzvcMKS</a>— US Open Tennis (@usopen) <a href="https://twitter.com/usopen/status/1831857473847689563?ref_src=twsrc%5Etfw">September 6, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>“Saya bekerja sangat keras untuk memperbaiki pola pikir saya menghadapi pertandingan. Saya rasa saya telah membuat peningkatan yang sangat besar dalam hal ketenangan, di saat-saat krusial,” ujar Sabalenka.“Meski situasi tak selalu berjalan baik, saya tetap melakukan hal yang benar dan memegang kendali. Saya sangat bangga pada diri sendiri karena mampu mencapai titik di mana saya bisa mengontrol emosi saya.” &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Pada sisi lain, menembus final US Open 2024 jadi pencapaian terbaik Jessica Pegula di turnamen Grand Slam dalam kariernya. Sebelum itu, raihan tertingginya adalah babak 8 besar. &nbsp;&nbsp;Pegula melangkah ke final berkat kemenangan impresifnya atas Karolina Muchova. Sempat tertinggal lebih dulu, petenis Amerika ini bangkit untuk mengalahkan sang rival via tiga set, 1-6, 6-4, 6-2.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Believe it, Jessica Pegula! You're in a Grand Slam final! <a href="https://t.co/4VYlp8GtPq">pic.twitter.com/4VYlp8GtPq</a>— US Open Tennis (@usopen) <a href="https://twitter.com/usopen/status/1831898225709634007?ref_src=twsrc%5Etfw">September 6, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Tetapi ujian terbesar telah menantinya. Jessica Pegula akan menantang Aryna Sabalenka, pemilik dua gelar Grand Slam Australian Open, finalis tahun lalu, sekaligus unggulan kedua US Open 2024.Pegula sudah tujuh kali bertemu dengan Sabalenka. Dan ia hanya memenangi dua di antaranya. Petenis 29 tahun itu menyadari tantangan yang mesti dihadapinya di final, Sabtu (7/9/2024) esok.&nbsp;“Pertama-tama, saya senang mampu menyelesaikan pertandingan (semifinal) dan membalikkan situasi di panggung sebesar ini,” tutur Pegula setelah sukses menyingkirkan Muchova. &nbsp;“Namun, yang kedua, menghadapi Aryna (Sabalenka) akan sangat sulit. Dia sudah memperlihatkan betapa tangguh dirinya dan mengapa dia menjadi favorit untuk memenangkan turnamen ini.”“Ini sekaligus menjadi pertandingan ulang (final) Cincinnati (Open), semoga saya bisa membalas kekalahan di sini. Dia bakal sulit dikalahkan, tetapi sudah seharusnya final seperti itu, jadi saya siap,” pungkas Pegula. &nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/A7X_cq9PZas?si=AHHwpucjs5h4RbQh" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Final tunggal putri US Open 2024 akan mempertemukan wakil tuan rumah Jessica Pegula dan unggulan kedua Aryna Sabalenka.

US Open 2024: Jessica Pegula Tantang Aryna Sabalenka di Final Tunggal Putri

SKOR.id - Situasi unik tersaji dalam rangkaian kompetisi sektor tunggal turnamen tenis Grand Slam US Open 2024 yang saat ini telah memasuki fase semifinal.Dari delapan slot babak semifinal US Open 2024 yang tersedia di sektor tunggal, hanya dua di antaranya yang diisi oleh pemilik gelar Grand Slam.Dua petenis yang dimaksud adalah Jannik Sinner (Italia) di nomor tunggal putra dan pemain tunggal putri asal Belarus, Aryna Sabalenka.Jannik Sinner yang berstatus tunggal putra nomor satu dunia dijadwalkan bersua Jack Draper, petenis 22 tahun asal Inggris yang baru pertama kali menembus semifinal Grand Slam.Sedangkan semifinal lainnya mempertemukan dua petenis Amerika Serikat, Frances Tiafoe Jr. kontra Taylor Fritz, yang sama-sama berburu final Grand Slam perdana sepanjang kariernya.Meski demikian, Jannik Sinner yang kini sudah mengantongi satu gelar Grand Slam usai menjuarai Australian Open 2024 enggan dijadikan favorit juara US Open 2024.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C_Wu263NnKK"></oembed></figure>“Semua petenis yang bisa menembus babak 16 besar, perempat final, atau semifinal layak berada di sana,” kata pria 23 tahun itu dikutip dari laman US Open.“Tidak ada kemenangan yang diberikan cuma-cuma. Anda harus selalu bisa menemukan solusi Ketika menghadapi setiap lawan. Itulah yang saya coba lakukan saat ini.”“Sekarang, pertandingannya akan terasa sedikit berbeda (setelah memasuki fase akhir). Saya beruntung karena sudah pernah bermain dengan perasaan ini,” Sinner menambahkan“Mari kita lihat apa yang akan terjadi. Ini akan jadi laga yang sangat menarik untuk ditonton dan saya senang berada di posisi bisa mencoba menunjukkan permainan tenis yang hebat.”Situasi serupa juga akan dialami oleh Aryna Sabalenka yang saat ini berstatus tunggal putri nomor dua dunia.Pada babak semifinal, juara Australian Open 2023 dan 2024 itu dijadwalkan bersua Emma Navarro (Amerika Serikat) yang baru pertama kali menembus semifinal Grand Slam.Sedangkan semifinal lainnya mempertemukan Jessica Pegula (Amerika Serikat) dan Karolina Muchova (Ceko) yang sama-sama berebut tiket final Grand Slam perdananya di US Open 2024.Sama seperti Jannik Sinner, Aryna Sabalenka juga ogah difavoritkan untuk jadi juara meski dirinya dari segi ranking dunia dan gelar Grand Slam lebih unggul dibanding semifinalis lainnya.“Jika Anda mampu menembus lima besar dunia, semua orang akan melihat Anda sebagai favorit,” perempuan 25 tahun itu menjelaskan.“Namun, seperti yang selalu saya katakan, ini bukan tentang dijadikan favorit. Ini adalah tentang seberapa keras Anda siap bertarung untuk mendapatkannya (gelar Grand Slam).”“Akan ada momen sulit dalam pertandingan ketika Anda tak merasakan performa terbaik. Namun, Anda tetap harus melaluinya,” Sabalenka menambahkan.“Walau demikian, saya tetap merasa senang jika mereka menjadikan saya favorit. Saya akan melakukan yang terbaik untuk memenangi trofi yang indah itu.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C_emzNVMqvG"></oembed></figure>Pada sisi lain, semifinal US Open 2024 untuk sektor tunggal putri akan lebih dulu digelar pada Jumat (6/9/2024) pagi waktu Indonesia.Sedangkan laga babak empat besar untuk nomor tunggal putra dijadwalkan berlangsung sehari setelahnya di Arthur Ashe Stadium, Flushing Meadow, New York, Amerika Serikat.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/9sjZdHIRv4E?si=Lfnp5ABdQAQeePt_" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jannik Sinner dan Aryna Sabalenka sama-sama enggan difavoritkan jadi juara turnamen tenis Grand Slam US Open 2024.

US Open 2024: Jannik Sinner dan Aryna Sabalenka Dikepung Para Pemburu Gelar Grand Slam Perdana

SKOR.id - Petenis tunggal putra nomor satu dunia, Jannik Sinner, mendapat modal apik jelang tampil di turnamen Grand Slam US Open 2024 yang bergulir pekan depan.Modal positif yang dimaksud adalah gelar juara Cincinnati Open 2024 yang berhasil dimenangi Jannik Sinner pada Selasa (20/8/2024) waktu Indonesia.Jannik Sinner jadi kampiun turnamen ATP Masters 1000 itu usai mengalahkan Frances Tiafoe (Amerika Serikat) dengan skor 7-6(4), 7-2 dalam laga final.“Saya sangat senang bisa berada di posisi saat ini. Saya hanya mencoba untuk tetap melangkah dengan mental seperti ini,” ujar pria 23 tahun itu.“Penting untuk bisa memulihkan diri dan bersiap untuk tampil di New York (US Open 2024). Itulah hal yang paling penting saat ini.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C-4kH0bgFrt"></oembed></figure>Bagi Jannik Sinner, hasil ini bisa dijadikan sebagai momentum kebangkitan setelah terpaksa absen di Olimpiade 2024 karena sakit.Apalagi petenis Italia itu sempat absen sebulan sejak tersingkir di perempat final Wimbledon 2024 (9/7/2024) sebelum kembali berlaga di babak pertama Canadian Open 2024 (9/8/2024).“Ini merupakan pekan yang sangat sulit dan berat. Akan tetapi, saya sangat senang dengan hasil pertandingan hari ini,” tutur Sinner.“Saya sangat senang dengan level permainan saya hari ini, terutama ketika menghadapi momen-momen penting.”Modal positif juga didapatkan oleh Aryna Sabalenka yang berhasil merebut gelar juara tunggal putri Cincinnati Open 2024.Petenis asal Belarus itu jadi kampiun usai menang straight set atas Jessica Pegula (Amerika Serikat) dengan skor 6-3, 7-5.Hampir sama dengan Jannik Sinner, gelar juara Cincinnati Open 2024 ini juga bisa dijadikan momen kebangkitan untuk Aryna Sabalenka.Pasalnya, tunggal putri nomor dua dunia itu sempat menderita cedera bahu yang memaksanya absen di turnamen tenis Grand Slam Wimbledon 2024 dan Olimpiade 2024.Setelah absen lebih dari sebulan, Sabalenka comeback di Citi Open 2024 awal Agustus lalu yang disusul dengan Canadian Open 2024 dan Cincinnati Open 2024.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C-35IZ9sUK3"></oembed></figure>“Saya pikir saya masih terlalu emosional saat tampil di Washington (Citi Open 2024) dan Toronto (Canadian Open 2024) setelah kembali dari cedera,” Sabalenka menjelaskan.“Saya bereaksi berlebihan dan mengalami langkah mundur. Kemudian saya sadar bahwa saya bisa menampilkan permainan tenis terbaik ketika saya merasa merasa tenang dan percaya diri.”“Apa pun yang terjadi di lapangan, saya akan terus berjuang dan memberi usaha yang terbaik,” petenis 26 tahun itu melanjutkan.“Saya menyadari bahwa saya harus seperti itu. Tak ada jalan lain jika saya ingin tampil baik di sini dan New York (US Open 2024).”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Fg725_Oj4bU?si=9fFwOk6zJCWQ6O74" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jannik Sinner dan Aryna Sabalenka sebelumnya sempat absen sekitar sebulan hingga terpaksa absen di Olimpiade 2024.

Juara Cincinnati Open 2024, Jannik Sinner dan Aryna Sabalenka Dapat Modal Positif Jelang US Open 2024

SKOR.id – Petenis putri nomor tiga dunia Aryna Sabalenka tidak akan tampil dalam Olimpiade Paris 2024. Juara dua kali Grand Slam Australian Open ini mengungkapkan dua alasannya memilih absen.Hal tersebut disampaikan Sabalenka dalam jumpa pers jelang turnamen WTA 500 Ladies Open di Berlin, Jerman, Senin (17/6/2024), menandai pergantian musim dari lapangan tanah liat ke permukaan rumput.Aryna Sabalenka, yang bakal lolos untuk bersaing di Olimpiade Paris 2024, mengatakan keputusannya ini didasari oleh dua faktor, yakni kekhawatiran soal jadwal dan juga peralihan permukaan lapangan yang cepat.Cabang olahraga tenis dalam Olimpiade akan digelar di lapangan tanah liat Stade Roland Garros, 27 Juli-4 Agustus, atau hanya dua pekan setelah berakhirnya musim lapangan rumput di Wimbledon pada 14 Juli. &nbsp;&nbsp;Sementara periode turnamen tenis lapangan permukaan keras (hard court) dimulai pada 6 Agustus 2024, dengan ajang WTA 1000 beruntun di Toronto (5-11 Agustus) dan Cincinnati (12-18 Agustus).&nbsp;Setelah itu, para petenis mesti mempersiapkan diri untuk menghadapi Grand Slam penutup musim, US Open, yang dijadwalkan bergulir 26 Agustus hingga 8 September 2024.“Ini terlalu padat untuk penjadwalan dan saya telah memutuskan menjaga kesehatan saya. Karena itu saya memilih mengambil jeda guna memastikan fisik dan kebugaran saya siap menghadapi event lapangan keras,” ujar Sabalenka, dikutip dari laman WTA.“Saya akan melakukan persiapan yang baik sebelum berangkat ke musim turnamen lapangan keras. Saya merasa ini lebih aman dan lebih baik untuk tubuh saya,” tambah petenis kebangsaan Belarus tersebut.Atlet-atlet dari Rusia dan Belarus yang lolos ke Olimpiade Paris hanya boleh berpartisipasi dengan status netral, menyusul invasi militer Rusia, yang didukung Belarus, ke Ukraina sejak Februari 2022.&nbsp;Aryna Sabalenka juga menegaskan bahwa keputusannya absen tidak dipengaruhi oleh fakta bawa dirinya harus berkompetisi sebagai atlet netral, tidak mewakili Belarus, di Paris 2024.&nbsp;“Pada tahap karier saya saat ini, terutama dengan berbagai kesulitan yang saya alami selama beberapa bulan terakhir, saya harus mengorbankan sesuatu. Sayangnya, saya harus mengorbankan Olimpiade,” pungkas petenis 26 tahun itu.&nbsp;Setelah sukses menjuarai Australian Open 2024, pada Januari, Sabalenka hanya mampu bertahan hingga babak perempat final French Open, dua pekan lalu. Ia kalah dari bintang muda Rusia, Mirra Andreeva.Aryna Sabalenka pertama kali tampil di Olimpiade pada edisi 2020 di Tokyo, Jepang, Kala itu, langkahnya terhenti di babak kedua setelah kalah dari Donna Vekic (Kroasia).&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/IJR1pNyY0vw?si=0JWIHt38CXhiVZCV" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis putri nomor 3 dunia Aryna Sabalenka telah mengonfirmasi dirinya tidak akan ambil bagian dalam Olimpiade di Paris.

Aryna Sabalenka Putuskan Absen dari Olimpiade Paris 2024 karena 2 Alasan

SKOR.id – Iga Swiatek sukses menyamai rekor Serena Williams usai menjuarai Italian Open 2024. Itu gelar ‘double dirt’ sang petenis menyusul titel Madrid Open yang diraih dua pekan sebelumnya. &nbsp;&nbsp;Raihan di Roma membuat Swiatek menjadi petenis putri pertama yang mampu memborong titel ‘dirt double’, Madrid dan Italian Open, sejak Williams melakukannya pada musim 2013.Kini, Swiatek berambisi melengkapi gelar bergengsi di turnamen tanah liat dengan membidik Triple Crown dalam Grand Slam French Open atau Roland Garros, yang akan berlangsung 20 Mei-9 Juni mendatang.&nbsp;Peluang untuk itu sangat terbuka bagi tunggal putri nomor satu dunia tersebut. Ini mengingat Iga Swiatek sukses menjuarai Roland Garros tiga kali dalam kurun empat tahun, yakni pada 2020, 2022, dan 2023.Hanya sekali Triple Crown pernah terjadi sepanjang sejarah WTA Tour. Milestone langka itu terjadi musim 2013 silam, ketika Serena Williams memborong trofi Madrid Open, Italian Open, serta Roland Garros.&nbsp;Berhasil juara Italian Open 2024 menegaskan status Swiatek sebagai Queen of Clay alias Ratu Lapangan Tanah Liat. Sejak jadi petenis profesional, ia mencatat persentasi kemenangan tertinggi di permukaan itu.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7HeTRPoLKj"></oembed></figure>Dari 87 pertandingan turnamen lapangan tanah liat, Swiatek membukukan 89&nbsp;persen kemenangan (77). Angka ini lebih tinggi dibanding di lapangan permukaan keras (79%) ataupun rumput (68%).&nbsp;“Dia hidup untuk bermain di lapangan tanah liat, itu sangat jelas, memenangi Roland Garros berkali-kali. Dia bermain sangat baik, jadi akan sangat sulit mengalahkannya di event (tanah liat),” ujar salah satu rival sekaligus juara Italian Open dua kali, Elina Svitolina, tentang Swiatek.&nbsp;Hal senada diungkapkan petenis legendaris, Martina Navratilova. Menurut juara dua kali Roland Garros ini, tidak ada alasan Iga Swiatek tak akan juara di Paris bulan depan jika melihat konsistensinya, khususnya di lapangan tanah liat. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;“Di clay, dia melakukannya dengan sempurna. Pergerakannya, pemulihannya. Dia membuat lawan lelah dari baseline, bermain agresif. Dia konsisten. Itulah mengapa dia jadi No. 1 untuk waktu yang lama. Paris (Roland Garros) tempat yang perfek untuk permainannya,” kata Navratilova.Dalam pertandingan final Italian Open di Foro Italico, Roma, Sabtu (18/5/2024) lalu, Iga Swiatek bermain dengan sangat agresif. Ia membuat lawannya, Aryna Sabalenka, terus menerus berlari.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Queen Behavior 👑<a href="https://twitter.com/iga_swiatek?ref_src=twsrc%5Etfw">@iga_swiatek</a> | <a href="https://twitter.com/hashtag/IBI24?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#IBI24</a> <a href="https://t.co/6uzh13x3oF">pic.twitter.com/6uzh13x3oF</a>— wta (@WTA) <a href="https://twitter.com/WTA/status/1791868209970225227?ref_src=twsrc%5Etfw">May 18, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Sabalenka, tunggal putri ranking 2 dunia, mengakui Swiatek memaksanya terus bergerak hingga kehabisan tenaga untuk sebuah poin. Dan selalu sulit untuk mencuri angka dari petenis 22 tahun tersebut.Pada akhirnya Sabalenka kembali harus mengakui keunggulan Swiatek. Ia kalah dua set langsung, 6-2, 6-3. Ini menjadi kali kelima petenis Belarus itu takluk dari sang rival dalam enam duel di lapangan tanah liat.&nbsp;“Saya tahu dia bergerak dengan baik dan saya harus tetap agresif, harus terus menekan. Ini membuat saya agak buru-buru. Saya perlu bermain dengan cara berbeda saat bertemu lagi dengannya,” ujar Sabalenka.&nbsp;Dengan kesuksesannya di Madrid Open dan Italian Open serta statusnya sebagai nomor satu dunia, Iga Swiatek menyadarinya dirinya akan difavoritkan untuk Roland Garros 2024. Namun, ia tak mau terbebani.&nbsp;“Well, saya adalah No.1 jadi saya favorit di turnamen mana pun jika Anda mengacu pada ranking. Tetapi peringkat tidak berpengaruh (di lapangan). Jadi saya akan melakukan semuanya selangkah demi selangkah,” ucap Swiatek setelah meraih gelar Italian Open ketiganya.&nbsp;Usai Italian Open, Iga Swiatek dan para petenis top lainnya bakal mengalihkan fokus menghadapi Grand Slam kedua tahun ini, French Open, yang lebih populer disebut Roland Garros di Paris, Prancis.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oGezNCoZDtU?si=dXyK0g-vF6hZG4zC" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Setelah menjuarai Italian Open, Iga Swiatek akan mencoba untuk meraih Triple Crown dengan memenangi Roland Garros 2024. 

Trofi Italian Open 2024 Tegaskan Iga Swiatek sebagai Ratu Turnamen Lapangan Tanah Liat

SKOR.id – Dua pekan setelah bertarung sengit di lapangan tanah liat Caja Magica, Madrid, Iga Swiatek dan Aryna Sabalenka akan kembali berhadapan (rematch) dalam partai final turnamen WTA 1000, Italian Open 2024.Ini menandai pertemuan pertama antara petenis putri nomor satu dunia dan ranking dua dunia sepanjang sejarah turnamen yang berlangsung di Foro Italico, Roma, Italia.&nbsp;Namun, Italian Open 2024 bukanlah kali perdana Swiatek dan Sabalenka adu kehebatan. Mereka tercatat sudah 10 kali terlibat duel di lapangan, dengan petenis Polandia memimpin rekor pertemuan, 7-3.Dan rematch di Roma akan menjadi kali kelima Iga Swiatek dan Aryna Sabalenka berhadapan pada laga perebutan gelar turnamen yang berlangsung di lapangan tanah liat.Sebelumnya, mereka bertemu masing-masing dua kali di partai final Stuttgart Open (2022 dan 2023) serta Madrid Open (2023 dan 2024). Sabalenka hanya menang sekali, yakni di ibu kota Spanyol tahun lalu. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Pertemuan Swiatek dan Sabalenka di Roma, Sabtu (18/5/2024) sore waktu setempat, ini menjadi catatan tersendiri. Mereka menyamai rekor dua legenda tenis putri, Chris Evert dan Martina Navratilova.Swiatek dan Sabalenka akan bertarung untuk kali keempat di lapangan tanah liat sebagai petenis nomor 1 dan 2 dunia. Ini jumlah pertemuan terbanyak antara dua pemain ranking teratas dalam 40 tahun terakhir. &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7C-NvptilM"></oembed></figure>Iga Swiatek menuju final ketiganya di Roma dengan performa impresif. Ia tidak pernah kehilangan satu set pun dalam lima pertandingan yang dilakoni, termasuk melawan unggulan ketiga, Coco Gauff, di semifinal.Pada sisi lain, Aryna Sabalenka juga memperlihatkan penampilan yang solid di Italian Open 2024. Petenis Belarus ini mampu menyingkirkan para unggulan seperti Danielle Collins serta Jelena Ostapenko. &nbsp;&nbsp;Tentu pertemuan dua tunggal putri terbaik dunia itu di lapangan tanah liat Foro Italico sangat diantisipasi oleh fans tenis dunia. Duel Swiatek versus Sabalenka diyakini akan berjalan menarik dan pastinya sengit.“Sejujurnya, menurut saya tidak masuk akal untuk memikirkan dua pertandingan ini (final di Madrid dan Roma) sebagai satu cerita lanjutan karena ini turnamen yang sama sekali berbeda,” tutur Swiatek.“Saya akan mencoba fokus pada saat ini, tidak terlalu memikirkan Madrid (yang sudah berlalu). Saya pikir kami bisa bermain lebih baik, jadi akan berbeda,” imbuh tunggal putri nomor satu dunia tersebut. &nbsp;Sementara itu, Sabalenka siap untuk menebus kekalahannya di Madrid dua minggu lalu. Melawan Swiatek jelas tak akan mudah, tetapi atlet 26 tahun ini percaya diri dan sudah punya strategi untuk menghadapinya.“Saya rasa levelnya sudah ada, permainannya ada, saya memiliki segalanya untuk bisa menang. Saya hanya harus fokus pada diri sendiri, tidak buru-buru, menunggu pukulan tepat guna menyelesaikan poin,” kata Sabalenka.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/JY-g1Tl7EtE?si=Ju_452MbwtqoLt0J" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dua petenis putri terbaik dunia, Iga Swiatek dan Aryna Sabalenka akan berhadapan di partai final Italian Open, Sabtu (18/5/2024).

Latest Articles - Aryna Sabalenka