SKOR.id - Petenis tunggal putri nomor satu dunia, Iga Swiatek, memutuskan tak memperkuat Polandia dalam ajang Billie Jean King Cup 2024.
Keputusan Iga Swiatek jadi sorotan mengingat Billie Jean King Cup adalah turnamen beregu antarnegara paling bergengsi bahkan sampai disebut sebagai Piala Dunia-nya tenis putri.
Ini jadi kali ketiga secara beruntun tim tenis putri Polandia menjalani kompetisi babak utama ajang yang dulu bernama Federation Cup/Fed Cup itu tanpa sosok Iga Swiatek.
Padahal Iga Swiatek turut berjuang meloloskan negaranya dengan memenangi laga babak kualifikasi Billie Jean King Cup 2022 dan 2024.
Sedangkan pada edisi 2023, Polandia yang tak diperkuat Swiatek kalah di babak kualifikasi kontra Kazakhstan. Namun, mereka akhirnya lolos ke babak utama usai mendapat wildcard.
Iga Swiatek sendiri memutuskan absen memperkuat tim tenis putri Polandia dalam ajang Billie Jean King Cup 2024 karena faktor padatnya jadwal pertandingan.
Menurut rencana, babak Utama Billie Jean King Cup 2024 berlangsung di Martin Carpena Arena, Malaga, Spanyol pada 13–20 November 2024.
Sementara Iga Swiatek dijadwalkan mengikuti ajang WTA Finals 2024 di King Saud University Indoor Arena, Riyadh, Arab Saudi pada 2–9 November 2024.
Swiatek sendiri sudah menjalani 68 laga sepanjang musim kompetisi 2024, termasuk Olimpiade 2024 di mana dirinya mendapat medali perunggu.
Dalam sebuah kesempatan, perempuan 23 tahun itu sempat mengeluhkan jadwal pertandingan tenis yang kelewat padat.
“Apa yang bisa saya katakan? Saya sudah melakukan upaya advokasi dengan mengatakan bahwa kita tak seharusnya terus mendorong para pemain untuk bermain lebih banyak,” katanya kepada Sky Sports.
“Memang ini bukan keputusan pemain. Namun, saya pikir kita sudah terlalu banyak menjalani turnamen dalam satu misim. Ini tak akan berakhir baik. Ini akan membuat tenis jadi kurang menyenangkan.”
“Tentu saya suka bermain tenis di berbagai tempat tetapi ini sudah cukup melelahkan. Kebanyakan petenis pun akan berkata demikian, terutama mereka yang bermain di level tinggi hingga akhir musim,” katanya.
Menurut pemilik lima gelar Grand Slam tersebut, perlu penyelarasan jadwal kompetisi sehingga tak ada pihak yang dirugikan termasuk para pemain.
“Saya merasa tak seharusnya seperti itu (jadwal turnamen padat) karena para pemain berhak beristirahat lebih lama,” Swiatek menjelaskan.
“Mungkin orang-orang akan membenci saya karena mengatakan itu. Namun, saya hanya meminta waktu istirahat.”
“Ini tak masuk akal tetapi para pemain terbaik dunia belajar bagaimana cara menyeimbangkan diri dengan tuntutan tampil dari ATP atau WTA. Kita lihat bagaimana hasilnya di masa depan,” ujarnya memungkasi.