SKOR.id – Herry Iman Pierngadi untuk kali pertama memberikan komentarnya sejak ditunjuk sebagai kepala pelatih ganda campuran Indonesia di Pelatnas PBSI Cipayung.
Setelah 30 tahun menangani ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi bergeser ke sektor ganda campuran per 1 September 2023.
Sosoh berjuluk Coach Naga Api pun mengaku masih harus banyak beradaptasi. Namun, ia pada sisi lain juga mulai menikmati peran barunya tersebut.
“Soal jabatan baru, saya sih menikmati saja. Dikasih tanggung jawab, pindah (ke ganda campuran), saya jalani,” kata Herry IP.
“Saya sudah menjadi pelatih ganda putra sejak 1993 sudah 30 tahun. Ya sudah, tidak apa-apa dijalani. Yang pasti, saya harus beradaptasi.”
“Saya menikmati saja menjadi pelatih ganda campuran karena boleh dibilang menjadi pelatih ganda campuran menjadi tantangan tersendiri,” Herry IP melanjutkan,
Setelah kurang lebih tiga minggu melatih Rehan Naufal Kusharjanto dan kolega, Herry IP membeberkan penilaiannya terkait kondisi pemain ganda campuran Indonesia saat ini.
Herry IP mengakui bahwa banyak yang perlu dibenahi dari permainan Rehan Naufal Kusharjanto dan kawan-kawan, terutama dari segi komunikasi antar pasangan.
“Saya bilang ke pemain harus kerja keras. Yang perlu dibenahi banyak. Cara bermain mereka, pola main mereka, hampir secara keseluruhan harus kami perbaiki,” katanya.
“Yang paling utama adalah komunikasi. Komunikasi kadang ada, kadang hilang. Ini yang harus dijaga karena salah satu ada yang mainnya jelek, yang satu ngambek.”
“Itu yang harus disinkronkan karena saya bilang kamu kan mainnya berdua. Tidak mungkin sendiri, menang bagus yang mana sama saja,” pria 61 tahun itu menambahkan.
“Hadiahnya bagi dua, ga mungkin beda. Jadi, harus banyak kasih pengertian supaya mereka paham.”
Lebih lanjut, Herry IP juga mengomentari masalah fisik dari Rehan Naufal Kusharjanto yang beberapa hari lalu menjadi sorotan di media sosial.
Sebelumnya beredar foto di media sosial yang menunjukkan perut Rehan Naufal Kusharjanto yang terlihat buncit dan dianggap tak ideal sebagai atlet nasional.
Seolah senada dengan kritikan netizen, Herry IP secara blak-blakan menyetujui bahwa fisik Rehan memang tidak ideal.
“Postur tubuh Rehan tidak ideal, kayak om-om. Jadi, perlu dibenahi. Kita harus fair, kalau kurang kami harus bilang kurang,” ia menjelaskan.
“Harus dipilih betul tekniknya. Fisik dan teknik harus betul. Kalau dalam jangka waktu pendek ini (memperbaiki fisik) tidak mungkin karena waktunya terbatas.”
“Harus diberi pengertian juga kalau Rehan badannya terlalu gemuk atau besar, makanannya harus diatur dan diperhatikan,” ujarnya.
“Kalau kami paksa dan anaknya tidak mau, susah. Tetapi kami kasih pengertian. Kamu pemain level dunia tidak bisa seperti ini. Supaya dia paham. Dia harus malu dengan badannya,” Herry IP menuturkan.
Pada kesempatan yang sama Herry IP juga menjelaskan soal targetnya sebagai kepala pelatih ganda campuran Indonesia.
Melihat kondisi pemain saat ini, Coach Naga Api secara jujur mengatakan jika menargetkan gelar juara kemungkinan sulit terwujud dalam waktu dekat.
Sehingga yang jadi fokus Herry IP sebagai pelatih untuk saat ini adalah meningkatkan semua aspek permainan agar lebih konsisten dan menjaga kans ke Olimpiade 2024.
“Soal target, pak Alex (Tirta, Ketua Harian PP PBSI) mengatakan ada perubahan karena butuh waktu. Kalau minta target tinggi, saya menyerah,” katanya.
“Melatih itu tidak gampang. Butuh proses, butuh waktu untuk bisa mengubah katakanlah prestasi ganda campuran. Saya juga butuh belajar juga, adaptasi. Dari segi program, segi atletnya harus trust dulu sama saya.”
“Tetapi target jangka pendeknya saya meloloskan ke Olimpide. Kalau untuk bicara medali, saya bukannya pesimis. Siapa tahu bisa saja tetapi posisinya kami harus tahu karena ganda campuran Indonesia masuk ke menengah ke bawah,” Herry IP memungkasi.