Hati Berlemak, Penyakit ‘Gelap’ yang Tak Bisa Disepelekan

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

SKOR.idPerlemakan hati (hati berlemak) atau steatosis hati adalah suatu kondisi ketika lemak menumpuk secara berlebihan di hati. Penyebab perlemakan hati bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. 

Penting untuk diperhatikan bahwa dalam kondisi normal, hati secara alami mengandung sedikit lemak. Namun kondisi ini harus diwaspadai bila kandungan lemak di hati menjadi terlalu tinggi (fatty liver). 

Perlemakan hati bisa dibilang penyakit “gelap” karena tidak banyak yang menyadari namun pertumbuhannya sangat cepat. Di Aragon, Spanyol, misalnya. Dari 330 ribu penduduknya, 25 persen menderita perlemakan hati. 

Lantas, apa saja penyebab perlemakan hati, apa saja gejalanya, dan bagaimana cara pengobatannya? Skor.id coba menelusuri informasi dari sejumlah sumber lebih jauh pada pembahasan berikut. 

Mengenal Hati Berlemak 

Hati berlemak atau steatosis hati, adalah suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan lemak berlebih di hati. Biasanya, hati memproses lemak menjadi energi, sehingga memiliki sejumlah lemak di hati dianggap normal. Namun, jika kandungan lemaknya terlalu tinggi, hati akan terlapisi lemak, sehingga menyebabkan kondisi yang disebut hati berlemak. 

Perlemakan hati umumnya dapat dikelola melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisinya akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Berikut tahapannya: 

  1. Dimulai dengan peradangan hati yang merusak jaringan di sekitarnya. Kondisi ini juga dikenal sebagai steatohepatitis.
  2. Selanjutnya, jaringan parut mulai terbentuk pada hati yang rusak. Kondisi ini juga disebut sebagai fibrosis hati.
  3. Pada tahap akhir, jaringan parut secara perlahan menggantikan jaringan sehat. Kondisi ini dikenal sebagai sirosis hati. 

Perlemakan hati yang telah berkembang menjadi sirosis hati harus segera diobati. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi kanker dan berujung pada kematian.

Penyebab Fatty Liver 

Berdasarkan penyebabnya, perlemakan hati dibedakan menjadi dua jenis: Penyakit Hati Berlemak Non-Alkohol (NAFLD) dan Penyakit Hati Berlemak Beralkohol (AFLD). Berikut penjelasannya masing-masing:

a. Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) adalah akumulasi lemak hati yang tidak berhubungan dengan konsumsi alkohol. Penyebab pasti dari kondisi ini belum diketahui. Namun, beberapa faktor diketahui meningkatkan risiko NAFLD, antara lain: 

  • Kadar kolesterol tinggi.
  • Mengonsumsi makanan berkalori tinggi.
  • Nutrisi dan pola makan yang buruk.
  • Mengidap diabetes dan obesitas.

b. Alcoholic Fatty Liver Disease (AFLD) adalah penumpukan lemak hati akibat konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Proses pemecahan alkohol di hati dapat menghasilkan zat yang berisiko merusak sel hati dan meningkatkan peradangan. Oleh karena itu, semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin tinggi pula risiko kerusakan hati. 

AFLD adalah tahap awal penyakit hati yang berhubungan dengan alkohol. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berkembang menjadi hepatitis alkoholik dan sirosis hati.

Faktor-faktor yang Meningkatkan Risiko Hati Berlemak 

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami perlemakan hati adalah:

  • Obesitas dan diabetes tipe 2.
  • Gangguan metabolisme.
  • Kolesterol Tinggi.
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Hipotiroidisme (hormon tiroid rendah) dan hipopituitarisme (hormon hipofisis rendah).
  • Resistensi insulin.
  • Hepatitis C.
  • Asupan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid.

Gejala Penyakit Hati Berlemak 

Perlemakan hati adalah penyakit yang biasanya bermanifestasi tanpa gejala apa pun pada tahap awal. Namun seiring berkembangnya penyakit, pasien mungkin akan mengalami beberapa gejala, yaitu: 

  • Nyeri di perut kanan atas.
  • Penurunan berat badan.
  • Pembengkakan (edema) pada kaki dan perut.
  • Kelemahan dan kelelahan.
  • Perut kembung.
  • Kehilangan selera makan.
  • Penyakit kuning, ditandai dengan perubahan warna kuning pada kulit dan bagian putih mata.

Perawatan untuk Penderita Hati Berlemak 

Mengobati perlemakan hati atau steatosis hati biasanya bergantung pada jenis dan penyebabnya. Namun, umumnya dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat dan meresepkan obat untuk mengatasi penyebab penumpukan lemak di hati. 

Beberapa perawatan dan perubahan gaya hidup sehat yang direkomendasikan untuk pasien perlemakan hati antara lain:

  • Mempertahankan atau mengurangi berat badan untuk mencapai berat badan ideal, terutama bagi penderita obesitas.
  • Berhenti dari kebiasaan mengonsumsi alkohol.
  • Memenuhi kebutuhan vitamin E tubuh.
  • Mengonsumsi thiazolidinediones pada kondisi tertentu.
  • Menjalani operasi bariatrik atau prosedur endoskopi bariatrik untuk pasien dengan obesitas morbid dan perlemakan hati.
  • Transplantasi hati untuk pasien yang mengalami gagal hati.

Cara Mencegah Perlemakan Hati 

Beberapa kebiasaan gaya hidup sehat yang perlu dilakukan sebagai pencegahan perlemakan hati adalah sebagai berikut:

  • Membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Mengonsumsi makanan kaya nutrisi dan menghindari makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan karbohidrat olahan.
  • Mengontrol kadar gula darah, trigliserida, dan kolesterol.
  • Mengikuti rencana pengobatan yang dianjurkan oleh dokter (bagi penderita diabetes).
  • Lakukan olahraga teratur, minimal 30 menit setiap hari. 

Perlemakan hati merupakan suatu kondisi serius yang dapat mempengaruhi kesehatan hati. Namun perubahan gaya hidup sehat, seperti menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan, dapat mencegah dan menangani penyakit ini secara efektif. 

RELATED STORIES

Hari Diabetes Sedunia, Ini Cara-cara Mencegahnya

Hari Diabetes Sedunia, Ini Cara-cara Mencegahnya

Bukan rahasia lagi jika diabetes kini menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia.

5 Hal yang Harus Dilakukan Kaum Muda untuk Turunkan Kadar Kolesterol

5 Hal yang Harus Dilakukan Kaum Muda untuk Turunkan Kadar Kolesterol

Dr Kenchappa menyarankan siapa pun yang berusia di atas 25 tahun harus menjalani tes kolesterol.

5 Latihan Terbaik untuk Mengurangi Kolesterol

Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penting untuk penyakit kardiovaskular dan latihan fisik sangat penting untuk melawannya.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Timnas U-23 Indonesia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Tinjau TC Timnas U-23 Indonesia, CdM SEA Games 2025 Yakin Bisa Pertahankan Emas

Chief de Mission (CdM) Indonesia untuk SEA Games 2025, Bayu Priawan Djokosoetono, tinjau pemusatan lathan Timnas U-23 Indonesia.

Teguh Kurniawan | 08 Oct, 16:48

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 20 musim baru, EPA Super League U-20 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-20 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-20 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 08 Oct, 15:32

Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap perkembangan olahraga di Indonesia.

Timnas Indonesia

Jelang Lawan Arab Saudi, Presiden Prabowo Beri Motivasi buat Timnas Indonesia

Presiden RI, Prabowo Subianto, menghubungi Timnas Indonesia jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Teguh Kurniawan | 08 Oct, 13:58

PB Djarum (Hendy AS/Skor.id)

Badminton

Sembilan Atlet Muda Raih Beasiswa Bulu Tangkis dan Gabung PB Djarum

Peraih Djarum Beasiswa Bulutangkis yang juga gabung PB Djarum itu berasal dari berbagai daerah di Tanah Air.

Taufani Rahmanda | 08 Oct, 13:37

Timnas Indonesia

Timnas Indonesia

Skuad Resmi Timnas Indonesia Versus Arab Saudi, Calvin Verdonk dan Nathan Tjoe-A-On Dicoret

Patrick Kluivert telah memilih 23 pemain Timnas Indonesia untuk menghadapi Arab Saudi. Siapa saja?

Teguh Kurniawan | 08 Oct, 13:17

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 08 Oct, 11:25

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026 untuk Grup 1. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Prediksi dan Link Live Streaming Championship 2025-2026: Grup 1 Pekan Kelima

PSPS vs Sriwijaya, Garudayaksa vs Adhyaksa, PSMS vs Persikad, Sumsel United vs Persekat, Persiraja vs FC Bekasi pada Jumat-Minggu (10-12/10/2025).

Taufani Rahmanda | 08 Oct, 10:20

Timnas putri U-17 Indonesia. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Timnas Indonesia

Jadwal Timnas Putri U-17 Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia Wanita U-17 2026 di Myanmar

Tim asuhan Timo Scheunemann berangkat ke Myanmar pada Kamis (9/10/2025) usai melakukan TC di Batu, Malang.

Taufani Rahmanda | 08 Oct, 07:48

Profil Klub Liga Italia, AC Milan. (Yusuf/Skor.id)

Liga Italia

AC MIlan dan AS Roma Punya Catatan Clean Sheets Terbanyak di Liga Italia 2025-2026

AC Milan dan AS Roma punyca catatan clean sheets terbanyak di Liga Italia 2025-2026 sejauh ini.

Pradipta Indra Kumara | 08 Oct, 07:45

Obituarium sepak bola Indonesia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Mantan Bek Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 1998 Herman Pulalo Tutup Usia

Sepak bola Tanah Air kembali berduka. Eks-pemain Timnas Indonesia, Herman Pulalo, meninggal dunia pada Rabu (8/10/2025).

Taufani Rahmanda | 08 Oct, 05:18

Load More Articles