- Ganda putra kembali menyusun program untuk persiapan menuju Olimpiade Tokyo yang sudah dijadwal ulang bergulir pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
- Kegagalan di All England menjadi bahan penting evaluasi untuk tahun depan.
- Selain itu, Herry IP juga menyebut harus bisa mencari kelemahan lawan.
SKOR.id – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mulai kembali menyusun program untuk persiapan Olimpiade XXXII Tokyo, Jepang.
Dengan penundaan Olimpiade Tokyo menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021, PP PBSI memiliki waktu lebih banyak untuk mempersiapkan atlet.
Namun imbasnya program yang telah disiapkan sebelumnya harus berubah. Hal ini pula dirasakan sektor ganda putra yang saat ini memiliki tiga wakil di posisi 10 besar dunia.
Baca Juga: 16 Pebasket NBA Akan Ramaikan Turnamen NBA 2K Players Tournament
Mereka adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang menempati peringkat pertama dan kedua.
Kemudian, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang berada di posisi keenam.
Kepala pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengaku bakal menyiapkan program baru untuk menghadapi Olimpiade, tahun depan.
“Kalau dilihat dari performa, memang dua ganda putra kita, Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan sedang di peak performance," kata Herry IP.
Berada di peringkat pertama dan kedua, menurut Herry IP, akan sangat menguntungkan untuk pengundian Olimpiade.
“Memang sudah disiapkan untuk peak-nya pada Juli ini (2020). Tetapi keadaannya seperti ini (pandemi Covid-19). Saya rasa (keputusan Olimpiade ditunda) demi kebaikan bersama," Herry IP menambahkan.
Herry Iman Pierngadi pun akan memanfaatkan waktu lebih dari satu tahun menuju Olimpiade Tokyo ini untuk mengevaluasi performa sektor ganda putra.
Khususnya, usai kegagalan pada turnamen terakhir All England di Arena Birmingham, Inggris, 11-15 Maret 2020.
Pada ajang itu, tim ganda putra gagal mempertahankan gelar. Kampiun 2017 dan 2018, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, memang lolos ke final.
Namun, mereka kalah dari wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, dengan skor 18-21, 21-12, 19-21.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan Atlet Profesional agar Tetap Fit selama Masa Pandemi
Sebelum The Minions, julukkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, hasil buruk juga dialami Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Juara tahun lalu itu terhenti di perempat final, juga oleh Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan 19-21, 18-21.
Sementara, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tersingkir di babak kedua setelah kalah dari wakil tuan rumah, Marcus Ellis/Chris Langridge, dua gim langsung 14-21, 15-21.
Merujuk pada hasil tersebut, Herry Iman Pierngadi mengatakan bakal berbenah.
“Namanya pertandingan, banyak faktor yang menentukan seorang pemain bisa menjadi juara,” katanya.
“Tim kami harus latihan lagi, banyak evaluasi. Memang kemarin (All England) kalah, tetapi harus dilihat kalahnya bagaimana. Proses ini yang lebih untuk pembelajaran,” ia menambahkan.
Di samping itu, pelatih yang memiliki julukkan Naga Api itu juga menyebut harus bisa mencari kelemahan lawan.
“Kami juga cari cara untuk memperbaiki kelemahan kami. Tetapi jangan terlalu fokus pada satu lawan saja. Masih banyak lawan lain yang harus diwaspadai,” tutur Herry IP.
Sebelumnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Pemerintah Jepang memutuskan untuk menunda Olimpiade Tokyo yang semula dijadwalkan 24 Juli-9 Agustus 2020 menjadi tahun depan.
Ini dilakukan demi kebaikan bersama di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yang terus meluas penyebarannya.