- Yuta Watanabe menceritakan awal mula memilih karier sebagai pebulu tangkis kategori ganda.
- Pemain asal Jepang itu mengakui, kemenangan atas Marcus Gideon/Kevin Sanjaya jadi salah satu faktor kepercayaan dirinya meningkat.
- Yuta Watanabe mengaku lebih tenang setelah mendengar nasihat dan berlatih dengan pelatih timnas Jepang, Park Joo-bong.
SKOR.id - Pebulu tangkis asal Jepang, Yuta Watanabe, menceritakan salah satu momen yang membuat kepercayaan dirinya meningkat saat bertanding di turnamen internasional.
Yuta Watanabe memulai karier bulu tangkis sejak usia tujuh tahun karena teirinspirasi dari kedua orang tuanya yang pernah aktif sebagai atlet bulu tangkis dan bisbol Jepang.
Tunggal putra menjadi sektor pertama yang dijajal oleh Yuka Watanabe ketika meniti karier bulu tangkis. Saat itu, dirinya masih berstatus pelajar.
Pemain 23 tahun itu mengaku keteteran dengan jadwalnya sebagai pemain profesional, sekaligus siswa, kala itu.
"Sangat sulit mengikuti ritme bermain di tunggal putra, menguasai seluruh lapangan seorang diri. Alhasil, saya memilih pindah ke kategori ganda."
Atlet yang kini bermain rangkap di nomor ganda putra dan campuran itu mengatakan, Marcus F Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo jadi salah satu pemantik kepercayaan dirinya.
"Bisa mengalahkan ganda putra nomor satu dunia dari Indonesia (Marcus/Kevin) membuat saya lebih percaya diri," ujar Yuta Watanabe.
Di luar pertandingan, pemain yang pernah merasakan juara All England di dua sektor ini mengaku banyak belajar dari sang pelatih, Park Joo-bong.
Park Joo-bong, mantan atlet ganda putra Korea Selatan (Korsel), sering menjadi rekan tanding Yuta Watanabe ketika latihan di pelatnas.
"Saya sering latih tanding dengan pelatih Park. Dia adalah pemain dengan kemampuan hebat yang jarang melakukan banyak kesalahan," katanya.
"Dia mengajari saya dengan membiarkan saya meniru permainannya. Saya rasa itu adalah poin yang sangat penting untuk belajar cara bermain bulu tangkis."
Bagi pebulu tangkis 23 tahun itu, satu nasihat penting yang selalu ditanamkan oleh Park Joo-bong adalah jangan terlalu tergesa-gesa.
"Saya sering mengambil risiko saat bertanding tapi pelatih Park selalu mengatakan kepada saya agar lebih menyederhanakan pertandingan," ujarnya.
"Dia selalu mengatakan kepada saya untuk sabar (ketika bertanding). Jangan bermain seperti itu (tergesa-gesa). Bermainlah dengan santai."
Hasilnya, Yuta Watanabe, baik di nomor ganda putra bersama Hiroyuki Endo maupun Arisa Higashino di ganda campuran, jadi salah satu duo dengan pertahanan rapat.
Yuta Watanabe/Arisa Higashino berhasil memenangi All England 2018. Sedangan duo Yuta Watanabe/Hiroyuki Endo adalah kampiun All England 2020.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Chicago Bulls Rekrut Billy Donovan sebagai Pelatih Musim Depanhttps://t.co/vWvSDklV8s— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 23, 2020
Berita Bulu Tangkis Lainnya: