- Air putih kemasan dianggap praktis.
- Akan tetapi, ada bahaya mengintai di balik kepraktisannya tersebut.
- Berikut ini fakta mengejutkan di balik air putih kemasan.
SKOR.id - Di balik kepraktisan yang ditawarkan, ternyata air putih kemasan mengandung beberapa bahaya yang perlu Anda ketahui.
Air kemasan biasanya dipasarkan sebagai air yang lebih bersih dan aman untuk diminum daripada air ledeng.
Namun, hanya karena tertutup rapat dalam botol tidak serta merta membuat air putih kemasan lebih baik.
Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa beberapa barang kemasan mewah (yang sering membanggakan bahwa itu berasal dari gletser dan sungai yang jauh) sebenarnya mengandung zat berbahaya yang berpotensi membuat Anda sakit.
Dilansir dari Eat Thin not That, berikut ini adalah fakta mengejutkan di balik air putih kemasan:
1. Kemungkinan mengandung partikel plastik
Sebuah studi tahun 2018 menganalisis 259 air kemasan dari seluruh dunia dan menemukan bahwa 93 persen di antaranya mengandung partikel polimer sintetis "mikroplastik".
Lebih buruk lagi, Mason, yang menulis penelitian tersebut, mengatakan beberapa partikel plastik tidak terlalu kecil, dengan beberapa "pasti" terlihat tanpa kaca pembesar atau mikroskop.
Dari 11 merek populer yang diuji dalam penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa konsentrasi plastik rata-rata adalah 325 partikel mikroplastik per liter air kemasan.
Meskipun Mason mencatat belum ada cukup data untuk menentukan bagaimana paparan plastik ini mempengaruhi kesehatan manusia, yang lain mengatakan paparan plastik (meskipun air minum ) dapat berbahaya bagi manusia.
2. Kemungkinan masih mengandung E-Coli
Ada berita bahwa bakteri yang berpotensi mematikan mungkin bersembunyi di air kemasan.
Pada Juni 2015, 14 merek air kemasan ditarik secara sukarela menyusul potensi kontaminasi E.coli setelah perusahaan pembotolan air yang memasok merek tersebut.
Hasilnya, menemukan bahwa salah satu sumber mata airnya dinyatakan positif mengandung bakteri tersebut.
3. Kemungkinan ada bahan kimianya
Sebuah studi Oktober 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Water Research menemukan bahwa ftalat, yang merupakan zat yang ditambahkan ke plastik yang dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, sering ada dalam air kemasan.
Lebih khusus lagi, data menganalisis lima perwakilan ftalat dalam air kemasan di 21 negara dan ini akan berdampak serius bagi kesehatan masyarakat, efek estrogenik yang signifikan mungkin terjadi.
Banyak trihalomethanes, seperti kloroform dan bromoform, juga dianggap karsinogenik, namun sering digunakan sebagai pelarut atau pendingin.
Baca Juga Berita Bugar Lainnya:
Setengah Sendok Makan Minyak Zaitun Sehari Menjauhkan Anda dari Penyakit Kadiovaskular
Manfaat Minyak Zaitun, Bantu Diet Seimbang Para Atlet