SKOR.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, angkat bicara mengenai isu terkini mengenai dugaan dirinya terkait dengan Erspo, yang kini menjadi sponsor apparel Timnas Indonesia.
Dia dituding adanya conflict of interest dalam pemilihan Erspo sebagai sponsor apparel Timnas Indonesia. Menyusul, salah satu pemegang saham Erspo saat ini merupakan anak dari salah satu petinggi di perusahaan miliknya.
“Itu sesuatu dinamika yang enggak bisa saya larang. Kalau saya yang ikut, itu salah. Tapi kalau profesional saya atau mungkin di tempat saya kerja lain, mereka mungkin ada saudara, mau bikin ini, oh enggak boleh. Anda enggak boleh bisnis karena bapaknya kerja di sana. Yang namanya di Indonesia ini, selama konteksnya tidak melanggar prosesnya itu, ya kita lakukan. Tidak ada konflik apalagi saya terima ini itu, tidak ada. Dan saya pastikan itu,” tegas Erick Thohir, dalam obrolan bersama media termasuk Skor.id di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (5/4/2024).
Dia pun membantah memiliki keterkaitan maupun keterikatan dengan Erspo. Menurutnya, proses pemilihan Erspo dilakukan melalui tender terbuka. Dan ada sekitar 20 perusahaan yang berpartisipasi dalam tender tersebut.
Dia menegaskan dalam pemilihan Erspo tidak ada kecurangan yang dilakukan PSSI.
“Waktu itu kita buka secara transparan mana yang terbaik. Memang waktu itu saya ada privilige, saya mau lokal brand. Kita upayakan lokal brand, enggak ada salahnya dong kalau saya berpihak kepada lokal brand? Cuma bukan berarti kita prejudice. Kalau ada grup besar dan ingin ikut bidding angkanya bagus, silakan. Ternyata setelah tender dan kita lihat, ya memang erigo yang terbaik penawaran secara komersial,” kata Erick Thohir,
“Ada yang nulis lagi, Erspo, Erick Sport. Enggak ada hubungannya. Dan saya sangat keberatan ketika nama-nama saya dipakai untuk hal-hal kecil. Saya di konteks kerjaan saya yang lain banyak sekali saya menyikat kasus-kasus korupsi. Sama di PSSI saya juga melakukan pembersihan. Masak dengan tentu prinsip yang sudah saya jalankan selama ini tiba-tiba saya nebeng, enggak ada.”
“Silakan buka, saya enggak ada kepemilikan di situ, saya bersih. Dan itu yang saya minta juga ke Sadat, silakan ngomong apa adanya, mau diperiksa juga boleh,” lelaki yang juga Menteri BUMN itu menegaskan.
Dia pun meminta agar dalam membangun sepak bola ini dilakukan bersama, dengan tidak hanya melakukan isu-isu kontroversi yang terkadang bisa mengganggu persiapan Timnas Indonesia secara tim.
“Tapi itu dinamika, saya juga sebagai figur senang dikritisi, saya enggak marah. Tapi saya mau meluruskan tadi. Saya seakan-akan menunggangi,” jelasnya.