SKOR.id - IBL 2024 jadi momen perdana kompetisi basket tertinggi di Indonesia memakai sistem kandang-tandang sejak musim reguler.
Meski belum sempurna, penyelenggaraan sistem kandang-tandang di IBL 2024 tetap mendapat apresiasi dari Erick Thohir selaku Center Board Member FIBA.
Hal itu diungkapkan Erick Thohir kala menyaksikan laga playoff IBL 2024 antara Satria Muda Pertamina Jakarta vs Kesatria Bengawan Solo pada Kamis (11/7/2024).
“Sistem home and away sangat positif dan membuat IBL berkembang,” kata Erick Thohir di Britama Arena Mahaka Square Jakarta.
“Setiap klub peserta harus bisa memanfaatkan potensi dengan mengembangkan fan base mereka masing-masing.”
“Itu akan membawa dukungan yang baik dari masing-masing tim dan semoga untuk beberapa tahun ke depan basis dari fan masing-masing klub bisa tambah kuat,” tuturnya.
“Semua tim harus berusaha kompetitif, tidak bisa hanya tujuh atau delapan tim saja yang bersaing ketat. Kompetisi juga akan makin ketat dan menarik.”
Pada sisi lain, Junas Miradiarsyah (Direktur Utama IBL) mengatakan format home-away di IBL 2024 terbukti efektif membangkitkan animo masyarakat.
Format ini juga mampu membangkitkan semangat masing-masing klub untuk bermain di daerah asalnya untuk menghibur pendukung sendiri.
“Kami buat format home-away agar liga berkembang secara market mulai dari pendukung maupun sisi ekonomi sehingga ekosistem olahraganya bisa terbangun," kata Junas.
Junas menambahkan bahwa format home-away telah membuat peningkatan sebanyak 72 persen dari segi penonton dibandingkan tahun lalu.
Sebelumnya, jumlah penonton terhitung hanya ratusan orang di lokasi pertandingan. Begitu juga dengan penonton di layar kaca atau platform digital.
Untuk menjaga animo tersebut, maka musim ini IBL memberlakukan format best of three untuk babak playoffs yang sudah bergulir sejak kemarin.
"Jadi delapan tim yang masuk play off, bisa kemungkinan tanding sampai tiga kali untuk lanjut ke babak berikutnya," Junas Miradiarsyah menuturkan.
Format itu dibuat untuk memfasilitasi minat dan mendorong keterlibatan masyarakat untuk mendukung tim kesayangannya saat berlaga.
Lebih lanjut, Junas menyebut pihak IBL selalu berupaya agar kompetisi bola basket kasta tertinggi bisa berkelanjutan dan meningkat dari sisi penonton, ekonomi, dan dampak untuk prestasi olahraga nasional.