SKOR.id – Pembalap Gresini Racing Marc Marquez mengaku terkesan melihat debut eksplosif Pedro Acosta di MotoGP. Ini mengingatkannya dengan dirinya saat menjalani musim debutnya pada 2013.
Marquez promosi ke kelas premier lebih dari satu dekade silam, membalap untuk tim pabrikan Repsol Honda. Dan, ia langsung terlibat persaingan dengan para rider top, termasuk Valentino Rossi.
Sejak itu, Marc Marquez mendominasi MotoGP, memborong enam gelar juara dunia dalam tujuh musim, sebelum crash parah di Jerez pada Juli 2020 plus kemunduran Honda meyebabkannya kesulitan bersaing.
Mandeknya progres kinerja RC213V pula membuat Marquez rela meninggalkan tim pabrikan Honda demi merapat ke Gresini, salah satu struktur satelit Ducati, yang mempunyai motor terbaik di kejuaraan saat ini.
Manuver The Baby Alien pergi dari Honda menuju Gresini sempat menjadi sorotan utama jelang MotoGP 2024. Namun kini kemunculan Acosta, rookie Red Bull GasGas Tech3 yang menyita perhatian.
Di atas motor KTM RC16, junior Marquez itu tampil solid dan seperti bukan seorang pemula dalam kategori utama setelah dua putaran pertama MotoGP 2024, Grand Prix Qatar dan Portugal.
Pada dua perlombaan awal musim ini tersebut, Acosta terlibat pertarungan dengan Marquez. Ia sempat menyalip sang senior di Lusail, Qatar. Tetapi The Baby Alien masih bisa meredam kompatriotnya tersebut.
Dua pekan berselang, Marc Marquez kembali diburu Pedro Acosta di Portimao, Portugal. Kali ini, ia harus mengakui keunggulan El Tiburon de Mazzaron, yang finis ketiga dan meraih podium perdananya.
Marc Marquez melihat ini sebagai satu hal yang natural, bahwa generasi pembalap baru akan datang dan memberikan tantangan berat kepada mereka yang lebih senior atau berpengalaman.
Marquez pun pernah berada di posisi Acosta saat ini pada 2013, ketika ia tiba di MotoGP sebagai harapan besar Honda. Ia pun segera menjawabnya di trek, bertarung langsung dengan para pembalap top.
“Rasanya baru seperti dua hari yang lalu saya adalah rookie berusia 20 tahun yang datang dan bertarung dengan legenda seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, atau Dani Pedrosa,” kata Marquez dikutip dari Motorsport.
“Sekarang sebaliknya. Balapan Pedro (Acosta) di Qatar (dan Portugal) spektakuler, mengingatkan saya pada musim 2013 ketika saya bertarung dengan Valentino dan komparasi yang sama dibuat, juga dengan Jorge, dengan Dani.”
“Ini proses alami dalam olahraga. Setiap orang punya masanya ketika mereka ada di puncak. Lalu perlahan tapi pasti orang-orang baru datang, rider muda, talenta muda, yang mengalahkan Anda untuk membuat momen mereka.”
Pada usia 31 tahun, Marc Marquez menjadi pembalap tertua keempat di grid MotoGP musim ini, setelah Aleix Espargaro (34), Johann Zarco (33), dan Takaaki Nakagami (32). Ia sadar masa emasnya sudah lewat.
“Salah satu hal saat Anda masih muda adalah Anda tidak menyadari apa yang Anda lakukan dan terkadang itu berjalan dengan baik,” The Baby Alien menuturkan.
“Namun seiring berjalannya waktu, Anda menjadi sedikit lebih konservatif dalam beberapa hal. Anda lebih banyak mengandalkan pengalaman Anda. Ada orang bilang, ‘Setelah cedera, ia akan menjadi lebih kuat.’ Tak selalu begitu.”
Kendati mengaku tidak lagi bisa melaju lebih kencang dari periode dominasinya di MotoGP, Marquez bilang dirinya kini punya senjata lain yang dapat membantunya mencoba untuk mencapai target.
“Tentu saja Anda bisa memakai pengalaman sedikit lebih banyak dan harus menggunakannya. Misal, di GP Qatar, saya tenang, selama pramusim saya tetap kalem, tidak menonjolkan diri,” kata Marquez.
“Tetapi bukan berarti saya tidak luput dari kesalahan, karena saya, kita, adalah manusia dan kitalah yang dapat tersandung dua kali pada batu yang sama.”
Walaupun mencoba rendah hati, tidak berarti The Baby Alien kehilangan motivasi dan ambisi untuk dapat bersaing, seperti telah diperlihatkan Valentino Rossi hingga pensiun pada akhir 2021.
“Kita lihat saja apakah kami bisa terus seperti ini. Tentunya saya akan mencoba memahami atau belajar dari yang terbaik di dalam tim Ducati,” pungkasnya.
Performa Marquez di awal MotoGP 2024 terbilang baik, mengingat ini musim pertamanya di atas Desmosedici. Ia sekarang ada di peringkat keenam klasemen dengan 27 poin, tertinggal satu angka dari Pedro Acosta di urutan lima.