SKOR.id – Timnas Indonesia yang berlaga pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C bisa jadi merupakan salah satu yang terkuat sepanjang sejarah sepak bola Tanah Air.
Betapa tidak, Skuad Garuda diperkuat para pemain yang membela klub-klub Eropa, Asia, hingga Amerika Serikat.
Tapi ironisnya, meski berstatus pemain Timnas Indonesia dan kerap jadi andalan pelatih Shin Tae-yong, mereka belum tentu mendapatkan menit bermain memadai di klub.
Bahkan sepanjang musim 2024-2025 (tepatnya hingga akhir tahun 2024) ada pemain timnas yang belum memiliki menit bermain sama sekali di klubnya.
Siapa saja pemain Timnas Indonesia yang paling minim menit bermainnya di klub masing-masing? Apa sebabnya? Itulah yang akan dibahas dalam Skor Special edisi kali ini.
(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id).
Inilah lima teratas pemain Timnas Indonesia yang paling jarang dimainkan di klubnya:
Jika dilihat dari sisi menit bermain, Marselino Ferdinan menduduki posisi teratas sebagai pemain yang paling sedikit memiliki menit bermain hingga paruh musim.
Pemain asal Surabaya ini belum pernah diturunkan pada kompetisi Championship Inggris 2024-2025 setelah bergabung dengan Oxford United sejak 19 Agustus 2024.
Dalam kurun waktu tersebut pemain berposisi gelandang serang ini hanya pernah sekali bermain bersama Oxford United U-21, bukandi tim seniornya yang bermain di Championship.
Meski demikian nama Marselino sempat beberapa kali masuk DSP di bangku cadangan, walaupun tidak diturunkan.
Nathan Tjoe-A-On bergabung ke Swansea City pada 13 Agustus 2023 dengan masa kontrak tiga tahun.
Belum sempat turun, Nathan kemudian dipinjamkan ke klub Eredivisie Belanda, Heerenveen, pada Januari 2024.
Sempat empat kali dimainkan Heerenveen, Nathan kemudian kembali ke Swansea City 13 Agustus 2024.
Sejak saat itu ia jarang tampil dalam kompetisi Championship 2024-2025.
Nathan hanya baru sekali tampil di Championship sebagai pemain pengganti dengan menit bermain total hanya dua menit. Ia lebih sering duduk di bangku cadangan (20 kali).
Meski demikian Nathan sempat dua kali diturunkan di EFL Cup dengan total menit bermain 125 menit.
Pratama Arhan sempat dua kali mencicipi K-League musim ini. Ia turun ke lapangan sebagai pemain pengganti, meski total menit bermainnya di klubnya, Suwon FC, hanya tiga menit.
Tapi sebenarnya situasi yang dialami Arhan lebih parah daripada Marselino. Mantan pemain PSIS Semarang ini sudah lebih lama bergabung dengan Suwon FC, yakni sejak Januari 2024.
Artinya bek kiri yang terkenal dengan lemparan ke dalam jarak jauhnya tersebut melewatkan banyak pertandingan K-League hingga kompetisi musim lalu berakhir.
Jangankan duduk di bangku cadangan, masuk daftar susunan pemain (DSP) pun Arhan sangat jarang.
Pada akhir musim Arhan pun memutuskan hengkang dari Suwon FC dan hingga kini belum mendapatkan klub baru.
Justin Hubner sebelumnya selalu menjadi andalan lini belakang Wolverhampton Wanderers U-21ketika direkrut dari Den Bosch pada 2020, bahkan menyandang ban kapten.
Ia kemudian dipinjamkan ke klub J-League, Cerezo Osaka, pada 12 Maret 2024.
Masa peminjamannya tidak lama, hanya empat bulan. Hubner memutuskan untuk menghentikan masa peminjaman karena ia merasa kecewa jarang diturunkan di Cerezo.
Namun sekembalinya ke Wolverhampton, ia malah jarang diturunkan dalam kompetisi Premier League 2. Musim ini Hubner baru tampil dua kali dengan menit main 134.
Dalam laga terakhirnya melawan Aston Villa U-21 pada 14 Desember 2024, ia mulai dipercaya menjadi starter dan nyaris tampil penuh sebelum digantikan pada menit akhir akibat cedera kepala.
Namanya memang mulai dilupakan oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Namun, Elkan Baggott tetaplah menjadi aset Timnas, apalagi usia bek tengah ini baru menginjak 22 tahun.
Baggott sejatinya merupakan pemain Ipswich Town yang saat ini bermain di kasta tertinggi Liga Inggris 2024-2025.
Namun, pemain berpostur tinggi besar ini hampir selalu dipinjamkan ke klub kasta di bawahnya sejak 2021.
Sebut saja King’s Lynn Town, Gillingham, Cheltenham, Bristol Rovers, dan saat ini Blackpool.
Biasanya Baggott selalu menjadi andalan klub-klub yang meminjamnya, namun di Blackpool tidak demikian.
Faktor cedera menyebabkan dirinya baru bermain 180 menit dalam dua laga kompetisi EFL League One 2024-2025 bersama Blackpool.
Nah, itulah lima urutan teratas pemain Timnas Indonesia yang paling jarang diturunkan di klub mereka hingga paruh musim 2024-2025.
Jika dijabarkan lebih lanjut, berikut ini daftar 10 pemain Timnas Indonesia dengan menit main terminim di klub (di bawah 600 menit) hingga akhir tahun 2024:
Pertimbangkan Hengkang
Tentunya jarang dimainkan di klub bukanlah kondisi yang bagus bagi perkembangan pemain maupun Timnas.
Performa dan kontribusi di Timnas akan makin menurun dan dampaknya dikhawatirkan akan berimbas ke tim.
Apalagi jika melihat kebiasaan Shin Tae-yong yang kerap tetap memanggil pemain yang jarang dimainkan di klubnya.
Ada baiknya mereka mulai mempertimbangkan untuk hengkang ke klub mancanegara lain yang lebih memungkinkan mendapatkan menit bermain.
Misalnya, mempertimbangkan tawaran dari klub-klub Eropa level kedua, Asia, atau bahkan liga papan atas ASEAN.
Itulah yang dilakukan Asnawi Mangkualam yang kini menjadi pemain utama di klub Thailand, Port FC.
Lebih baik menjadi pemain utama di liga Asia atau liga papan atas ASEAN daripada lama menghangatkan bangku cadangan, atau bahkan tidak masuk DSP di kompetisi Eropa.
Terkecuali bagi pemain yang menghadapi masalah cedera seperti Elkan Baggott dan Justin Hubner. Mereka diharapkan bisa kembali ke permainan terbaik usai pulih dari cedera.
Atau, pemain yang baru saja pindah klub seperti Marselino Ferdinan dan Rafael Struick yang masih berupaya mendapatkan kepercayaan pelatih.