SKOR.id – Grup band Coldplay yang rencananya akan ke Indonesia pada akhir 2023, rupanya termasuk band yang peduli terhadap lingkugan.
Mereka menggunakan energi yang dihasilkan dari sepeda statis untuk membantu menghidupkan listrik dalam konser mereka.
Sepeda statis yang ditempatkan di sekitar panggung memungkinkan pengunjung konser mengisi baterai di panggung dengan cara mengayuhnya.
Lumayan juga bagi penonton karena sambil menonton Coldplay, mereka bisa berolahraga sepeda statis, sekaligus mengampanyekan kelestarian lingkungan.
Pertanyaannya, bisakah Anda menikmati live concert sambil mengayuh sepeda statis di sekitar panggung pada saat yang sama?
Jika Anda benar-benar penggemar Coldplay, hal itu mungkin saja terjadi, berkat inisiatif tur band yang lebih ramah lingkungan karena sebagian memanfaatkan energi yang dihasilkan dari sepeda statis.
Hal tersebut sudah diterapkan Coldplay dalam tur dunia Music of the Spheres yang berlangsung tahun 2022 lalu.
Ketika itu penonton konser dapat menggunakan lantai dansa kinetik dan sepeda stasioner yang dipasang di sekitar panggung untuk benar-benar menghidupkan pertunjukan.
Dilansir dari AP News, Coldplay telah berjanji mengampanyekan kehidupan ramah lingkungan dan berharap dapat mengurangi emisi CO2 yang dikeluarkan dari konser mereka hingga 50 persen.
Bagian dari prakarsa ini mencakup penyiapan sepeda statis penyimpan energi untuk dikayuh oleh penonton konser saat band bermain.
Meskipun energi yang dihasilkan jelas jauh dari cukup untuk memberi daya pada seluruh stadion, band ini mengatakan bahwa ini bukanlah tentang jumlah watt yang dihasilkan.
Melainkan lebih banyak tentang meningkatkan kesadaran manusia untuk mengurangi emisi CO2.
Ditentukan oleh ukuran venue, setidaknya akan ada 15 sepeda Linus di lantai dalam tiap konser, tetapi bisa juga lebih jika ruangannya memungkinkan.
Tiap sepeda statis dapat menghasilkan energi rata-rata 200 watt, yang kemudian disimpan dalam daur ulang baterai mobil listrik.
Cinta Olahraga Bersepeda
Bicara soal sepeda, Coldplay telah menunjukkan kecintaannya pada olahraga bersepeda sejak lama.
Video musik mereka tahun 2016 berjudul A Head Full of Dreams menampilkan band ini sedang berkeliling kota Mexico City, Meksiko, dengan bersepeda.
Vokalis band, Chris Martin, juga sesekali terlihat mengayuh sepedanya berkeliling kota.
“Menjadi hijau (ramah lingkungan) bukanlah jenis amal yang mencela diri sendiri. Ini model bisnis yang bagus. Itulah yang ingin kami tunjukkan,” kata Martin kepada AP News.
Sang bassis, Guy Berryman, mendukung ucapan Martin. Guy menambahkan sepeda dan lantai dansa kinetik adalah cara bersenang-senang yang membantu menjaga lingkungan.
AP News juga mencatat Coldplay menggunakan confetti yang dapat terurai secara hayati serta gelang yang dapat dibuat kompos untuk penonton konser.
Dan juga, merchandise yang bersumber secara berkelanjutan, panel surya, dan generator yang didukung oleh minyak nabati.
Tentu saja, masih banyak orang menyebut band ini sebagai "green-washing", mengklaim upaya mereka lebih bermanfaat bagi lingkungan daripada yang sebenarnya.
Tetap saja, apa pun yang membuat penonton mengayuh sepeda selama pertunjukan, hal itu tetap mengasyikkan, dan tentu saja memberikan hal baru pada konser.
Selain Coldplay, ada beberapa musisi yang memanfaatkan kekuatan sepeda statis untuk menyalakan ampli mereka.
Bike Works belum lama ini menyelenggarakan Festival Musik Biketopia di Pantai Barat, di mana semua amplifikasi suara ditenagai oleh sepeda statis.
Ajang ini telah berjalan selama lebih dari satu dekade dan telah melakukan tur keliling Amerika Utara dan Eropa menampilkan berbagai musisi yang sadar lingkungan.