SKOR.id - Mantan kapten Timnas Indonesia, Charis Yulianto, bercerita tentang momen yang tidak terlupakan ketika menjalani ibadah puasa Ramadan saat dirinya masih kecil.
Sepak bola tentu saja tidak terpisahkan dari kehidupan Charis Yulianto. Pria yang kini berusia 45 tahun tersebut menyatakan, tiada hari tanpa sepak bola di masa-masa kecilnya.
Termasuk setiap kali di Bulan Ramadan. "Saya dan teman-teman gembira setiap Ramadan datang. Namun, yang paling membuat saya senang ya pas dengar azan maghrib saat kami bermain bola. Itu suara paling indah bagi anak-anak kecil seperti saya saat itu," kata Charis Yulianto, saat dijumpai Skor.id, Jumat (29/3/2024).
Charis Yulianto mengenang, dia dan teman-temannya selalu bermain bola di tanah lapang, tepatnya di Desa Babadan, Malang. Keseruan itu tidak absen saat Ramadan, bahkan semakin menjadi rutinitas yang harus dilakukan.
Charis Yulianto yang perjalanan kariernya memang tidak dapat dipisahkan dengan Arema Malang ini mengatakan banyak keseruan dari aktivitasnya bermain bola tersebut dengan teman-temannya semasa masih di Sekolah Dasar.
"Main bola sambil nunggu bedug (azan), seperti ada semangatnya. Ya beda main bola di hari-hari biasa dengan saat berpuasa," kata Charis Yulianto.
"Awalnya lemas, tapi pas sampai lapangan sama teman-teman semangat jadi lebih besar lagi, itu tadi, sambil nunggu azan," kata Charis Yulianto yang saat ditemui tengah berbuka puasa bersama di Pancoran Soccer Field Academy, Jakarta.
Charis Yulianto tidak terlalu ingat apakah dia dan teman-temannya membawa bekal, tapi menurutnya anak-anak yang main bola tidak memikirkan soal makanan. "Paling buru-buru pulang, atau jajan dengan teman-teman terus langsung pulang buka puasa di rumah."
Kisah bermain bola sambil menunggu adzan memang masa lalu yang sederhana tapi menurut Charis Yulianto penuh kenangan. Dari situlah menurutnya, tubuh ini sudah mulai berkenalan dengan puasa tapi tetap bisa bermain bola.
Dengan kebiasaan yang teratur itu, seorang pemain sepak bola menjadi tidak akan kaget lagi. Namun, tentu saja ketika telah menjadi pemain profesional semua harus diperhatikan lebih besar lagi.
"Tidur yang cukup, makan yang cukup, dan waktu latihan yang juga harus disesuaikan," kata Charis Yulianto.
Makan buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka, atau makanan yang kaya akan serat menurut Charis Yulianto sangat tepat untuk pesepak bola.
"Saat saya masih aktif bermain baik itu di Malang, PSM (Makassar), di Persija, Persib, dan klub lainnya alhamdullillah tidak ada yang kendala dan saya juga tidak pernah batal puasanya," kata Charis Yulianto lagi.
Jadi, menurutnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan bagi pemain untuk tetap berpuasa, selama kondisinya memang sehat.
"Kalau secara antibodi kita lawan saja karena yakin, dan niat puasa yang paling penting," Charis Yulianto yang pernah membawa Sriwijaya FC juara Liga Indonesia 2007-2008 dan dua kali juara Piala Indonesia pada 2008-2009 dan 2010 ini.
Perkenalkan Puasa sejak Kecil
Kewajiban berpuasa ini pula yang telah ditanamkan Charis Yulianto kepada anak-anaknya sejak mereka masih kecil. Charis Yulianto menyatakan momen bersama keluarga saat Ramadan itu selalu mengesankan.
Meski dirinya berada di Jakarta, tapi dia selalu menyempatkan berkomunikasi dengan keluarga khususnya kepada ketiga anaknya yaitu Farel Raul Yulianto, Juan Raffa Yulianto, dan Avicha Rajwa Yulianto.
Bersama istrinya yaitu Noviyanti Melati, Charis Yulianto menekankan kepada ketiga anak mereka pentingnya berpuasa karena ini juga bagus untuk kesehatan.
"Selain menjelaskan makna dari berpuasa dari sisi agama, namun membiasakan puasa dari masa kecil akan membuat anak-anak lebih mudah dan terbiasa," kata Charis Yulianto lagi.