SKOR.id - Cerita Ramadan kali ini seputar Brentford, klub Liga Inggris (Premier League) yang turut menyambut bulan Ramadan, bulan suci bagi umat Islam tersebut.
Brentford juga mengadakan kegiatan yang bekerja sama dengan beberapa pihak seperti PFA, hingga Ramadan Tent Project untuk menyambut bulan Ramadan.
Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA) menjadi jembatan untuk tim-tim Liga Inggris, dalam pemahaman bulan Ramadan terhadap para pemain mereka yang beragama Islam.
Salah satu eksekutif PFA, Riz Rehman, mengatakan pentingnya pemahaman mengenai kondisi para pemain Muslim ketika menjalani puasa di bulan Ramadan.
Para pemain yang berpuasa di bulan Ramadan juga membutuhkan bantuan klub untuk memenuhi keseimbangan nutrisi, hidrasi, pemulihan, dan istirahat.
"Bagi umat Islam, puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Ini adalah periode refleksi diri, peningkatan ketaatan beragama, dan pengendalian diri terhadap kebutuhan makan dan minum antara matahari terbit dan terbenam. Ini membawa pemain lebih dekat dengan agama mereka dan menawarkan mereka kesempatan untuk merenungkan mereka yang kurang beruntung," ujar Riz Rehman.
"Puasa enam belas jam bukanlah hal yang mudah. Namun, jaringan dukungan yang baik dan sekutu dari rekan satu tim non-Muslim dan dapat membantu pemain yang berpuasa selama periode ini ketika pertandingan menjadi padat dan cepat," ujar Riz Rehman menambahkan.
PFA kemudian melakukan kunjungan ke berbagai klub di piramida sepak bola Inggris, mulai dari League Two, hingga ke Premier League untuk memberikan dukungan kepada para staf dan pemain.
Brentford menjadi salah satu tim yang dikunjungi oleh PFA, kebetulan The Bees adalah klub tempat Riz Rehman menimba ilmu di akademi, sebelum kariernya terhenti karena cedera parah.
The Bees mendapatkan panduan mengenai bantuan sehari-hari bagi pemain Muslim, dan bagaimana klub dapat memberikan dukungan terbaik kepada mereka selama bulan Ramadan.
Bahkan, menurut Riz Rehman, permintaan kehadiran PFA langsung berasal dari pelatih Brentford, Thomas Frank.
Thomas Frank disebut ingin mengetahui lebih dalam mengenai bulan Ramadan, dan tentang aktivitas puasa para pemainnya.
"Thomas Frank sendiri yang memintanya karena ingin tahu lebih banyak tentang Ramadan, alasan para pemain melakukannya, dan bagaimana mengarungi bulan tersebut sebagai pelatih kepala," ujar Riz Rehman.
"Pelatih terkadang tidak yakin bagaimana pemain di level elit bisa berpuasa dan tampil baik, tetapi para pemain ini sudah melakukannya sejak lama. Mereka sudah terbiasa dan pemain berpengalaman biasanya akan mengatur dirinya sendiri dan memulai percakapan lebih awal dengan tim pendukungnya," ujar Riz Rehman.
Selain memberikan pengetahuan mengenai bulan Ramadan, Brentford juga kedatangan seorang imam lokal yang memberikan masukan kepada mereka terkait para pemain yang berpuasa di bulan Ramadan.
"Kunjungan Imam diterima dengan baik oleh para pemain dan memberi mereka kesempatan untuk mencari nasihat spiritual dan meminta bimbingan tentang beberapa hukum Islam, terutama seputar pengecualian," ujar Rehman.
"Kami juga telah memfasilitasi sesi 'drop-in' di klub-klub, mempertemukan para cendekiawan Muslim, pemain akademi, dan tim utama untuk terhubung, mendukung satu sama lain, dan berbagi pengalaman masing-masing," ujarnya menambahkan.
Melalui video yang di unggah dalam akun Instagram Brentford, tampak Thomas Frank juga melakukan diskusi dengan Imam yang diundang tersebut.
"Nama saya Bdus Samad Abdellaoui, salah satu imam yang berasal dari Asosiasi Muslim Kingston, kami sangat senang berada di sini hari ini, untuk memberikan jawaban dari beberapa pernyataan mengenai masalah agama," ujar sang imam.
Pada Jumat (22/3/2024) Brentford juga mengadakan buka puasa bersama di Brentford Community Stadium, dan diikuti oleh kurang lebih 250 orang.
"Pada bulan Ramadan ini, kami menyelenggarakan Buka Puasa Terbuka pertama kami bersamaan dengan Ramadan Tent Project, yang menyatukan komunitas lokal untuk berbagi semangat Ramadan," bunyi unggahan Brentford.
"Dengan 250 tamu yang bergabung dengan kami, stadion kami menjadi pusat refleksi, doa, dan koneksi. Kami diajak salat oleh Imam setempat, pembacaan Al-Qur'an oleh anak-anak sekolah, dilanjutkan dengan makan bersama dengan damai," bunyi pernyataan klub selanjutnya.
Sebelumnya Brentford juga sudah menunjukkan kepedulian, dan melakukan kerja sama dengan komunitas Muslim di sekitar mereka.
Seperti pada saat pandemi Covid-19 merebak, Brentford yang dibantu komunitas Muslim membuka dapur umum di Hunslow, untuk mengatasi kemiskinan pangan di London barat.
Dapur umum yang merupakan inisiatif komunitas Muslim tersebut membantu memberi makan lebih dari 150 orang, termasuk keluarga dari rumah tangga berpenghasilan rendah, tunawisma, dan pengungsi yang mengunjungi dapur setiap hari.
"Kami sangat terharu dengan kemurahan hati Brentford FC yang memberikan donasi ini," kata Ehsan Choudhry, Manajer Dapur Terbuka di Hounslow.
"Donasi tersebut tidak hanya membantu memberi makan pengguna layanan kami tetapi sebagai klub sepak bola profesional terkenal, posisi dan kedudukan mereka di komunitas kami akan mendorong penggemar dari semua generasi dan lapisan masyarakat untuk mendukung proyek penting seperti dapur umum," ujarnya.
"Hal ini menghilangkan stigma terhadap orang-orang yang mencari dukungan, mendorong percakapan dan rambu-rambu di mana dukungan dapat ditemukan," ujarnya menambahkan.
Nantikan Cerita Ramadan lainnya, hanya di Skor.id.