- PP PBSI belum mendapatkan jawaban dari BWF terkait rencana penundaan Indonesia Open 2020 ke September.
- Hal ini menyulitkan PBSI untuk mereservasi arena pertandingan, Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta.
- Sampai sekarang, PBSI masih menjalin komunikasi dengan manajemen Istora Senayan.
SKOR.id – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menghadapi masalah pelik dalam upaya menggelar Indonesia Open 2020 pada September nanti.
BWF World Tour Super 1.000 Indonesia Open 2020 semula dijadwalkan bergulir pada 16-21 Juni 2020 sebelum akhirnya ditunda karena dampak persebaran virus corona (Covid-19).
Setelah resmi ditunda, PBSI berniat menggeser Indonesia Open 2020 menjadi 29 September-4 Oktober, menggunakan slot BWF Tour Super 100 Indonesia Masters 2020.
Berita Bulu Tangkis Lain: PBSI Hormati Keputusan BWF soal Nasib Thomas dan Uber Cup 2020
Namun hingga sekarang, jadwal baru yang telah mereka ajukan belum mendapatkan jawaban dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Padahal, kepastian dari BWF wajib segera didapatkan karena PBSI masih harus mereservasi arena pertandingan, Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Terlebih pada kuartal III 2020, Istora Senayan bakal kebanjiran pesanan sehingga PBSI harus bersaing dengan pihak lain untuk menggunakan venue tersebut.
Sembari menunggu konfirmasi dari BWF, PBSI terus berkomunikasi dengan manajemen Istora Senayan terkait kans penyelenggaraan Indonesia Open 2020 pada September nanti.
“Kami sudah menyampaikan kepada manajemen Istora Senayan kalau Indonesia Open 2020 digeser dari jadwal semula,” ucap Achmad Budiharto, Rabu (15/4/20).
“Namun, kami belum bisa menentukan tanggal pastinya karena PBSI masih menunggu keputusan BWF,” Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI itu menambahkan.
Sosok yang akrab disapa Budi tersebut mengaku bersyukur sebab sejauh ini manajemen Istora Senayan memahami keadaan yang sedang dialami PBSI.
Baca Juga: Duo Adcock Lakukan Tantangan #partnerclimb untuk Usir Kejenuhan
Adapun, penundaan Indonesia Open 2020 dari Juni ke September merupakan dampak dari pandemi Covid-19. Virus corona jenis baru ini memaksa BWF merombak banyak agenda.
BWF telah melakukan banyak pengunduran jadwal hingga pembatalan agenda sejumlah turnamen pada paruh pertama 2020.
Keputusan ini pula yang membuat BWF kesulitan menentukan diterima atau tidaknya keinginan PP PBSI untuk menggelar Indonesia Open 2020 pada September nanti.
Sebab, BWF harus mengkaji berbagai hal agar kalender turnamen pada sisa musim kompetisi 2020 tak terlalu padat.
BWF makin dipusingkan dengan Thomas Cup dan Uber Cup 2020 di Aarhus, Denmark, yang diundur dari 16-23 Mei ke 15-23 Agustus, berpotensi kembali mengalami penundaan.
Pasalnya, belum ada yang bisa memprediksi kapan status lockdown di Denmark bakal dicabut oleh otoritas setempat.
Berita Bulu Tangkis Lain: PBSI Tetap Gelar Pelatnas di Tengah Pandemi Corona
“Hingga saat ini, BWF memang masih belum bisa menentukan bagaimana kelanjutan kejuaraan-kejuaraan yang ditunda ini,” katanya.
“Jadi, kami terus menunggu sambil mempersiapkan yang bisa kami siapkan di sini,” Achmad Budiharto mengakhiri.