SKOR.id – Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) resmi menjatuhi hukuman larangan bertanding selama empat tahun kepada Simona Halep.
Sanksi berat tersebut merupakan buntut dari kasus doping yang menjerat mantan petenis putri nomor satu dunia itu.
Simona Halep dinyatakan melakukan dua pelanggaran Program Anti-Doping Tenis setelah terbukti menggunakan zat terlarang roxadustat yang merupakan obat penambah darah.
Laporan itu diperoleh dari uji laboratorium dua sampel dari urine Halep ketika tampil di US Open 2022.
Juara Grand Slam dua kali itu sudah diskors sementara pada Oktober 2022. Terbaru, ITIA akhirnya memperpanjang hukuman Halem menjadi empat tahun, yang berlangsung hingga 7 Oktober 2026.
“Pengadilan menerima argumen Halep bahwa mereka telah mengonsumsi suplemen yang terkontaminasi, namun memutuskan bahwa volume yang dikonsumsi pemain tidak mungkin menghasilkan konsentrasi roxadustat yang ditemukan dalam sampel positif,” bunyi pernyataan ITIA yang dirilis Selasa (12/9/2023).
Karen Moorhouse selaku Chief Executive Officer di ITIA mengatakan sanksi yang diterima Simona Halep berdasarkan bukti atau temuan yang melanggar prinsip dasar dari ABP (Paspor Biologis Atlet).
“Jumlah bukti yang perlu dipertimbangkan oleh pengadilan dalam proses roxadustat dan ABP sangatlah besar,” ujar Moorhouse.
“ITIA telah mengikuti proses yang tepat seperti yang kami lakukan terhadap individu lainnya – sesuai dengan Kode Anti-Doping Dunia – untuk memenuhi tujuan dan tanggung jawab kami menegakkan prinsip persaingan yang sehat, atas nama olahraga. Panel mengakui bahwa prosedur yang tepat telah diikuti dalam keputusan tertulis.”
“Kami memahami pentingnya kepentingan publik dalam kasus-kasus ini dan tetap berkomitmen untuk bersikap setransparan mungkin dan keputusan lengkap akan dipublikasikan pada waktunya,” Moorhouse menuturkan.
Sementara itu, Simona Halep menunjukkan kekecewaannya dengan menyatakan bakal mengajukan banding atas keputusan ITIA tersebut.
Halep jelas tak terima dengan hukuman empat tahun yang harus dijalaninya. Petenis Rumania itu masih teguh dengan pendiriannya bahwa ia tidak pernah mengonsumsi zat terlarang.
Hal ini disampaikannya melalui pernyataan panjang yang tertulis lewat postingan di media sosial.
“Hari ini, pengadilan di bawah program anti-doping tenis mengumumkan keputusan tentatif dalam kasus saya. Tahun lalu adalah pertandingan tersulit dalam hidup saya, dan sayangnya perjuangan saya terus berlanjut,” tulis juara Wimbledon 2019 itu.
“Saya telah mengabdikan hidup saya untuk permainan tenis yang indah. Saya mematuhi peraturan yang mengatur olahraga kita dengan sangat serius dan bangga dengan kenyataan bahwa saya tidak pernah secara sadar atau sengaja menggunakan zat terlarang apa pun. Saya menolak menerima keputusan larangan empat tahun mereka,” tutur Halep.