SKOR.id - Gigi Dall'Igna menanggapi sindiran bos Aprilia, Massimo Rivola, yang terang-terangan tidak suka dengan supremasi delapan motor Ducati di ajang MotoGP.
Sejak musim lalu, Ducati menempatkan delapan motor di grid MotoGP yang terdiri dari satu tim pabrikan bernama Ducati Lenovo dan tiga tim satelit.
Tiga tim satelit Ducati di pentas MotoGP adalah Prima Pramac Racing, Gresini Racing, dan Mooney VR46 Racing Team.
Kondisi itu menjadikan Ducati punya peluang menang yang besar di setiap seri karena hampir separuh motor yang ada di grid MotoGP menggunakan mesin Desmosedici GP.
Massimo Rivola pun mengaku tidak suka dengan supremasi Ducati yang menurutnya mengurangi tingkat kompetisi di ajang MotoGP.
Pria asal Italia itu berpendapat bahwa delapan motor Ducati menciptakan persaingan tidak sehat karena lebih unggul dalam segala hal jika dibandingkan dengan pabrikan lain.
Massimo Rivola pun mencontohkan ajang balap Formula 1 (F1) yang punya regulasi untuk membatasi satu pabrikan bisa menyuplai power unit hingga tim "saja".
Saat ini, Aprilia punya empat motor di grid MotoGP 2023 dengan rincian dua untuk tim pabrikan dan dua motor yang digunakan tim satelit (CryptoData RNF).
Gigi Dall'Igna sebagai Manajer Balap Ducati pun angkat bicara sindiran keras keras dari kompatriotnya dari kubu Aprilia.
"Saya yakin MotoGP sangatlah adil. Apa yang kami lakukan sekarang sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Gigi Dall'Igna kepada Speedweek.
"Setiap pabrikan dapat kompensasi senilai tiga juga (Euro) dari organisasi ketika memasok tim satelit. Tak akan ada subsidi yang dibayarkan ke tim satelit lainnya. Aturan itu sudah ada sejak awal."
"Jika tim satelit ingin menggunakan motor Ducati, maka mereka melakukannya karena kami punya kendaraan yang lebih baik daripada tim lain. Itu pendapat pribadi saya," katanya.
"Yang pasti, regulasi tidak membatasi jumlah maksimal tim maupun pembalap. Jadi, misal KTM memiliki motor lebih baik, mereka pun akan memiliki lebih banyak motor di lintasan."
Gigi Dall'Igna justru menyindir balik Aprilia untuk memperbaiki negosiasi dengan lebih banyak tim jika menginginkan banyak motor satu pabrikan di lintasan.
Apalagi ini bukan kali pertama Ducati memiliki delapan motor karena pada musim 2018 dan sebelumnya pun pernah demikian tetapi tak ada satu pun tim yang mengajukan protes.
"Kami (MotoGP) menganut persaingan bebas. Saya tidak melihat adanya ketimpangan. Justru sangat-sangat adil," kata Gigi Dall'Igna menegaskan.
"Jika Aprilia memang ingin motor yang lebih banyak di lintasan maka mereka harus bisa meyakinkan lebih banyak tim. Setiap tim di MotoGP bebas menentukan pilihan mereka."
"Harga sewa motor Ducati sangatlah mahal. Kami tidak memberikannya secara cuma-cuma," Gigi Dall'Igna memungkasi.
Ducati kemungkinan masih akan berjalan dengan delapan motor hingga MotoGP 2024 nanti karena kesepakatan yang sudah terjalin dengan tiga tim satelit yang ada.