- Batas anggaran F1 kemungkinan bisa mengalami penurunan hingga 100 juta dolar AS.
- Salah satu tim besar F1 mendukung keputusan itu demi kebaikan finansial seluruh peserta.
- Bos McLaren Zak Brown anggap tim yang tak setuju dengan pembatasan anggaran takut bersaing.
SKOR.id – Seluruh tim Formula 1 (F1) telah sepakat menurunkan batas anggaran dari 175 juta dolar AS (sekitar Rp2,9 triliun) menjadi 150 juta dolar AS dalam setahun.
Tetapi angka itu kemungkinan bisa turun lebih jauh ke angka 100 juta dolar AS (setara Rp1,6 triliun) atau merosot 50 persen dari total yang disetujui.
Pada tahun depan, F1 dan Federasi Automobil Internasional (FIA) sepakat tetap menerapkan pembatasan anggaran. Meski beberapa regulasi baru ditangguhkan hingga 2022.
Rencana awal pembatasan anggaran adalah setiap tim tidak boleh mengeluarkan lebih dari 175 juta dolar AS dalam satu musim.
Baca Juga: Charles Leclerc Ungkap Ritual Sebelum Lakoni Balapan F1
Tetapi, krisis yang dialami beberapa tim akibat pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19 membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan dana segar.
Prinsipal McLaren Zak Brown merasa bahwa untuk kebaikan finansial seluruh tim, pihak F1 harus kembali menurunkan batasan anggaran ke angka 100 juta dolar AS.
“Semua sepakat menurunkan anggaran menjadi 150 juta (dolar AS). Namun mayoritas dan salah satu tim besar bersedia di bawah 150 juta,” kata Brown seperti dikutip gpfans.com.
Tetapi, Brown tak ingin membocorkan siapa tim besar yang juga berada di pihaknya. Meski banyak yang beranggapan bahwa itu adalah Mercedes AMG Petronas.
“Kami harus agresif pada pembatasan anggaran. Saya rasa tidak ada yang bersaing di F1 hanya soal angka,” kata pria asal Inggris berusia 48 tahun itu.
Menurutnya, tim yang menentang pembatasan anggaran tidak memikirkan jangka panjang. Brown pun memberikan gambaran dalam aturan finansial di sepak bola.
“Dalam sepak bola, semua orang tahu bahwa Manchester United atau Liverpool meraih kemenangan lebih banyak daripada yang lainnya,” ujar Brown.
Baca Juga: Sirkuit Silverstone Tawarkan Trek Berbeda untuk Gelar Dua Balapan F1
“Tetapi, setiap klub berpeluang mengalahkan mereka. Itu tidak terjadi di F1. Beberapa tim menempatkan kepentingan olahraga mereka jauh di atas urusan pribadi,” lanjutnya.
Dalam satu dekade terakhir, hanya ada dua tim yang mampu memperebutkan gelar juara dunia, Mercedes dan Red Bull Racing.
Tim-tim lain, khususnya yang tidak memiliki sumber daya besar, hanya dapat bertarung di papan tengah di setiap tahunnya.
“Bagi saya, olahraga adalah kesempatan semua orang bisa bersaing secara adil. Jika tidak, itu seperti petinju kelas berat yang hanya ingin melawan petinju kelas ringan,” ujar Brown.