Bagaimana Pemain Naturalisasi dan Pengembangan Lokal Jadi Formula Bagus Masa Depan Sepak Bola Indonesia

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Pemain lokal dan naturalisasi di Timnas Sepak Bola Indonesia saat ini (searah jarum jam dari kiri atas): Marselino Ferdinan, Maarten Paes, Ragnar Oratmangoen, Rizky Ridho, dan Rafael Struick. (Dede S. Mauladi/Skor.id)
Pemain lokal dan naturalisasi di Timnas Sepak Bola Indonesia saat ini (searah jarum jam dari kiri atas): Marselino Ferdinan, Maarten Paes, Ragnar Oratmangoen, Rizky Ridho, dan Rafael Struick. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

SKOR.id – Dalam beberapa tahun terakhir, Tim Nasional Sepak Bola Indonesia semakin banyak diisi pemain naturalisasi. Hal ini menimbulkan diskusi yang meriah di kalangan penggemar dan analis sepak bola. 

Beberapa orang melihat hal ini sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing tim, sementara yang lain menyatakan kekhawatiran tentang dampak potensial terhadap pengembangan bakat lokal. Kedua perspektif tersebut valid, dan jika dilihat secara objektif, proses naturalisasi dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan sepak bola lokal, sehingga memberikan manfaat bagi sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Dalam kesempatan ini, Skor.id lewat Skor Special akan menjelaskan keuntungan naturalisasi, kaitannya dengan fondasi untuk sukses jangka panjang, keseimbangan naturalisasi dan pengembangan pemain lokal, dan sebagainya. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).

Sejumlah Keuntungan dari Naturalisasi Pemain untuk Timnas Sepak Bola Indonesia

Naturalisasi pemain asing yang sudah lama tinggal di Indonesia maupun yang memiliki garis keturunan darah Indonesia, telah memberikan peningkatan kualitas bagi timnas. Pemain seperti Marc Klok, Stefano Lilipaly, dan Ilija Spasojevic, yang telah memberikan kontribusi signifikan, membawa pengalaman dan keterampilan berharga yang meningkatkan performa tim secara keseluruhan. 

Para pemain ini seringkali berasal dari liga atau negara dengan budaya sepak bola yang lebih maju, dan kehadiran mereka dapat membantu meningkatkan level permainan dalam tim.

Sejak era pelatih Shin Tae-yong menangani Skuad Garuda mulai Desember 2019, sistem perekrutan pemain naturalisasi berbeda lagi. Mereka yang dinaturalisasi adalah pesepak bola yang memiliki darah Indonesia (sejauh ini hanya kiper Maarten Paes yang tak memiliki darh Indonesia). 

Kualitas mereka yang dinaturalisasi juga tidak sembarangan. Hanya pemain muda dan yang bermain di klub-klub Eropa yang diincar untuk dinaturalisasi. Hasilnya, pemain sekelas Mees Hilgers (FC Twente di Liga Belanda) dan Ragnar Oratmangoen (FC Dender di Liga Belgia). 

Yang jelas, para pemain yang dinaturalisasi saat ini berbeda dengan zaman Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Beto Goncalves dan lain-lain.

Sama sekali tidak memiliki darah Indonesia, para pemain seperti Gonzales (berusia 32 tahun saat dinaturalisasi), Nwokolo (35), Igbonefo (35), dan Goncalves (38) dinilai sudah melewati usia emas saat dinaturalisasi. 

Persyaratan administratif untuk menjadi WNI yang panjang – salah satunya sudah menetap di Indonesia selama lima tahun – juga menjadi salah satu problem naturalisasi saat itu.

Dalam jangka pendek, naturalisasi dapat mengisi kesenjangan ketika pemain lokal mungkin belum siap bersaing di tingkat internasional. Bagi negara seperti Indonesia yang masih membangun infrastruktur sepak bola yang kuat, hal ini bisa menjadi solusi praktis untuk meningkatkan daya saing tim di kompetisi regional dan global.

Para pemain berikut ini dinaturalisasi melalui proses formal (baik melalui tempat tinggal atau melalui keturunan) dan kemudian bermain untuk tim nasional senior Indonesia:

NoNamaLahirAsal NegaraDinaturalisasiKarier Timnas IndonesiaCapsGol
1.Cristian Gonzales1978Uruguay3 November 20102010-20153213
2.Kim Kurniawan1990Jerman 6 Desember 2010201510
3.Diego Michiels1990Belanda7 April 20112012-201430
4.Greg Nwokolo1986Nigeria10 Oktober 20112013-201982
5.Victor Igbonefo1986Nigeria10 Oktober 20112013-2021140
6.Jhon van Beukering1983Belanda10 Oktober 2011201230
7.Tonnie Cusell1983Belanda10 Oktober 2011201230
8.Stefano Lilipaly1990Belanda10 Oktober 20112013-...303
9.Raphael Maitimo1984Belanda23 November 20122012-2015214
10.Sergio van Dijk1982Belanda11 Februari 20132013-201461
11.Bio Paulin1984Kamerun23 Maret 2015201510
12.Ezra Walian1997Belanda20 Maret 20172017-202193
13.Ilija Spasojevic1987Montenegro25 Oktober 20172017-202374
14.Beto Goncalves1980Brasil 8 Februari 20182018-20191210
15.Esteban Vizcarra1986Argentina16 Maret 2018201810
16.Osas Saha1986Nigeria16 Mei 2018201920
17.Otavio Dutra1983Brasil27 September 2019201920
18.Marc Klok1993Belanda12 November 20202022-...214
19.Jordi Amat1992Spanyol17 November 20222022-...201
20.Sandy Walsh1995Belanda17 November 20222023-...162
21.Shayne Pattynama1998Belanda24 Januari 20232023-...91
22.Rafael Struick2003Belanda22 Mei 20232023-...181
23.Ivar Jenner2004Belanda22 Mei 20232023-...150
24.Justin Hubner2003Belanda6 Desember 20232024-...130
25.Jay Idzes2000Belanda28 Desember 20232024-...61
26.Nathan Tjoen-A-On2001Belanda11 Maret 20242024-...80
27.Ragnar Oratmangoen1998Belanda18 Maret 20242024-...72
28.Thom Haye1995Belanda18 Maret 20242024-...71
29.Maarten Paes1998Belanda30 April 20242024-...30
30.Calvin Verdonk1997Belanda4 Juni 20242024-...40
31.Mees Hilgers2001Belanda30 September 20242024-...10
32.Eliano Reijnders2000Belanda30 September 20242024-...10

Para pemain berikut telah memilih untuk mewakili Timnas Indonesia, meskipun lahir di tempat lain dan memenuhi syarat untuk mewakili negara lain (yaitu negara asal orang tua, negara lahir, dll.):

No.NamaLahirAsal NegaraKarier Timnas IndonesiaCapsGol
1.Miro Baldo Bento1975Timor Leste1998-200093
2.Irfan Bachdim1988Belanda2010-20194112
3.Elkan Bagott2001Inggris-Thailand2020-....242

Pengembangan Pemain Lokal Landasan untuk Kesuksesan Jangka Panjang

Meskipun naturalisasi memberikan manfaat langsung, fokus pada pengembangan bakat lokal juga sama pentingnya. Berinvestasi dalam sepak bola akar rumput, meningkatkan akademi muda, dan meningkatkan standar kepelatihan, sangat penting untuk menjamin keberhasilan jangka panjang sepak bola Indonesia. 

Dengan pengembangan yang tepat, para pemain lokal pada akhirnya akan memiliki kesempatan untuk bersaing memperebutkan tempat di tim nasional berdasarkan kemampuan mereka sendiri. 

Negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan telah menunjukkan bahwa investasi jangka panjang pada sepak bola generasi muda dapat mengubah lanskap sepak bola suatu negara. 

Dengan mengikuti jalur serupa, Indonesia dapat mengembangkan generasi baru pemain yang terampil dan kompetitif yang dapat meningkatkan kinerja tim nasional sekaligus mempertahankan identitas lokal yang kuat.

Mencapai Keseimbangan: Naturalisasi dan Pengembangan Pemain Lokal

Dengan kebijakan PSSI saat ini, kunci kesuksesan sepak bola Indonesia terletak pada keseimbangan antara naturalisasi dan pengembangan pemain lokal. Kedua pendekatan ini tidak bisa berdiri sendiri-sendiri namun harus bisa saling melengkapi. 

Pemain yang dinaturalisasi dapat bertindak sebagai anutan, memberikan pemain lokal paparan standar profesionalisme dan pengalaman internasional yang lebih tinggi. 

Pada saat yang sama, fokus pada pengembangan pemain muda memastikan bahwa pemain lokal akan memiliki keterampilan dan peluang untuk bersaing bersama rekan tim naturalisasi mereka.

Berikut cara-cara yang bisa diambil otoritas sepak bola Indonesia agar bisa menyeimbangkan dua pendekatan ini:

1. Naturalisasi yang Sangat Selektif

Naturalisasi harus fokus pada pemain yang memiliki ikatan asli dengan Indonesia, dan itu sudah dilakukan dengan naturalisasi macam Ivar Jenner, Justin Hubner, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, dan lain-lain. 

Hal ini memastikan tim nasional mempertahankan identitasnya sambil memanfaatkan keterampilan dan pengalaman pemain kelahiran asing. Dengan bersikap selektif, naturalisasi bisa menjadi alat untuk memajukan tim tanpa menaungi talenta lokal.

Faktanya: Tidak semua pemain yang bisa dinaturalisasi PSSI saat ini memiliki level teratas. Logikanya, jika mereka berpotensi menembus timnas negara pertamanya, pasti akan sulit untuk direkrut (dinaturalisasi) oleh Indonesia. Jadi, pencinta sepak bola Indonesia juga harus realistis terkait torehan dan pencapaian para pemain naturalisasi saat ini, serta seberapa banyak ilmu yang bisa ditransfer kepada pemain lokal. 

2. Investasi di Pengembangan Pemain Muda

Mengembangkan akademi pemain muda yang kuat, meningkatkan standar pembinaan, dan menyediakan fasilitas yang lebih baik sangat penting untuk membina bakat-bakat lokal. 

Dengan dukungan yang tepat, para pemain muda Indonesia dapat dibekali dengan keterampilan dan pola pikir yang dibutuhkan untuk bersaing di level yang lebih tinggi, baik di dalam negeri maupun internasional.

Faktanya: Sejak 2019, PSSI mewajibkan setiap klub Liga 1 memiliki empat tim, yaitu elite pro academy U-16, U-18, U-20, dan skuad senior. Pertanyaannya, sudah sejauh mana kompetisi untuk para pemain muda ini berjalan? Lantas, apakah semua klub Liga 1 saat ini benar-benar memiliki empat tim dari level junior hingga senior?

3. Kompetisi yang Sehat

Menciptakan lingkungan yang kompetitif agar pemain lokal mempunyai kesempatan untuk menantang pemain naturalisasi untuk mendapatkan tempat di tim nasional akan mendorong semua orang untuk berkembang. 

Persaingan yang sehat ini akan meningkatkan level permainan secara keseluruhan dan memastikan bahwa hanya pemain-pemain terbaik, baik naturalisasi maupun homegrown, yang akan mewakili Indonesia di kancah internasional.

Faktanya: Hingga saat ini masih banyak insiden kontroversial terjadi – teknis pertandingan maupun nonteknis – baik itu di Liga 1 maupun Liga 2. 

4. Visi Jangka Panjang Sepak Bola Indonesia

Dengan menetapkan tujuan jangka panjang untuk pengembangan pemain, Indonesia dapat memastikan bahwa talenta lokal tidak hanya dikembangkan tetapi juga dipupuk untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan. 

Pendekatan ini akan mengarah pada masa depan ketika tim nasional terdiri dari campuran pemain naturalisasi dan lokal yang seimbang, yang semuanya berkontribusi terhadap kesuksesan sepak bola negara tersebut.

Mengapa Pendekatan Seimbang Ini Merupakan Jalan Terbaik ke Masa Depan

Mendukung pemain naturalisasi dan pengembangan bakat lokal menciptakan situasi yang saling menguntungkan bagi sepak bola Indonesia. Pemain yang dinaturalisasi memberikan dorongan jangka pendek, sementara pembangunan lokal membangun landasan bagi keberhasilan jangka panjang. 

Dengan membina kolaborasi keduanya, sepak bola Indonesia bisa terus berkembang dan bersaing di kancah internasional tanpa mengorbankan jati diri atau potensi masa depan. 

Daripada melihat hal ini sebagai perdebatan antara pihak-pihak yang berseberangan, penting untuk menyadari bahwa naturalisasi dan pembangunan lokal memiliki peran dalam kemajuan sepak bola Indonesia. 

Penggemar, pemain, dan pemangku kepentingan dapat bersatu untuk mendukung tim nasional, mengetahui bahwa masa depan dibangun atas dasar perbaikan jangka pendek dan visi jangka panjang.

Visi Kesatuan Sepak Bola Indonesia

Pada akhirnya, semua pencinta sepak bola Indonesia menginginkan hal yang sama: tim nasional yang kuat, kompetitif, dan budaya sepak bola lokal yang dinamis. Dengan mendukung perkembangan tim nasional dan sepak bola lokal, Indonesia dapat mencapai kesuksesan jangka pendek dan pertumbuhan jangka panjang.

Pemain naturalisasi dapat membantu meningkatkan performa tim saat ini, sementara pemain lokal dapat dikembangkan hingga akhirnya mengambil tempat yang selayaknya di skuad. 

Masa depan sepak bola Indonesia cerah, namun memerlukan visi terpadu, ketika naturalisasi dan pembangunan lokal dipandang sebagai kekuatan yang saling melengkapi dan bekerja sama untuk meningkatkan permainan. Dengan pendekatan berimbang tersebut, sepak bola Indonesia akan terus bangkit dan meraih prestasi baru baik di kancah regional maupun global.

Naturalisasi dan Pengembangan Pemain Lokal Jadi Satu Jalan Maju Bersama

Daripada melihat naturalisasi sebagai isu yang memecah belah, naturalisasi harus dilihat sebagai alat yang, jika digunakan secara bertanggung jawab, dapat berkontribusi terhadap kesuksesan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. 

Peluang sebenarnya terletak pada membangun masa depan saat pemain naturalisasi dan talenta lokal bersaing secara berdampingan, mendorong satu sama lain ke tingkat keunggulan yang lebih tinggi. 

Dengan berinvestasi dalam pengembangan sepak bola lokal, menjaga naturalisasi selektif, dan menumbuhkan budaya kompetisi yang sehat, Indonesia dapat membangun tim sepak bola nasional yang tidak hanya sukses tetapi juga mewakili identitas dan nilai-nilai negara. 

Pendekatan inklusif dan berwawasan ke depan ini memastikan bahwa kedua belah pihak yang terlibat dalam perdebatan naturalisasi dapat bersatu untuk mendukung masa depan sepak bola Indonesia yang lebih cerah.

RELATED STORIES

Rizky Ridho Ingin Petik Ilmu dari Mees Hilgers

Rizky Ridho Ingin Petik Ilmu dari Mees Hilgers

Rizky Ridho menyambut bergabungnya Mees Hilgers ke Timnas Indonesia.

Marselino Ferdinan Bicara Peluang Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Marselino Ferdinan Bicara Peluang Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, mengomentari peluang Garuda di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Maarten Paes Ungkap Tantangan Terbesar Memperkuat Timnas Indonesia

Kepada FIFA, Maarten Paes menegaskan impiannya untuk membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Next-Gen Ford Everest akan rilis di Indonesia dalam ajang Gaikindo Jakarta Autoweek 2024 yang dimulai Jumat (22/11/2024) di ICE BSD (Yusuf/Skor.id).

Automotive

Next-Gen Ford Everest Akan Rilis di Hari Pertama Gaikindo Jakarta Autoweek 2024

Ada tiga model Next-Gen yakni Ford Everest, Ford Ranger Wildtrak, dan Ford Ranger Raptor.

Kunta Bayu Waskita | 21 Nov, 16:17

Triyaningsih memamerkan medali yang diraihnya usai mengikuti New York City Marathon 2024 (Yusuf/Skor.id).

Other Sports

Triyaningsih Raih Hasil Gemilang di New York City Marathon 2024

Triyaningsih menempati posisi ke-5.667 dari total lebih dari 61 ribu peserta New York Marathon 2024.

Kunta Bayu Waskita | 21 Nov, 16:03

Penyerang Barcelona, Lamine Yamal. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

La Liga

Lamine Yamal Belum Pulih dari Cedera, Absen Lawan Celta Vigo Akhir Pekan Ini

Barcelona belum dapat menurunkan Lamine Yamal yang belum sembuh dari cedera pergelangan kaki.

Irfan Sudrajat | 21 Nov, 15:00

Jennifer Lopez menjalani latihan HIIT secara rutin untuk menjaga kebugaran tubuhnya (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Music

Rutinitas HIIT Jennifer Lopez agar Tetap Bugar pada Usia 55 Tahun

Jennifer Lopez masih tampak berseri-seri dan memiliki bentuk tubuh yang spektakuler.

Kunta Bayu Waskita | 21 Nov, 14:31

Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta di pekan ke-11 Liga 1 2024-2025 pada 22 November 2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Liga 1

Laga Persebaya vs Persija Berpotensi Pecahkan Rekor Penonton Liga 1 Musim Ini

Laga Persebaya vs Persija akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (22/11/2024) petang WIB.

Arista Budiyono | 21 Nov, 14:12

Semen Padang vs PSM Makassar. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Liga 1

Hasil Semen Padang vs PSM: Kabau Sirah Kembali Gagal Menang

Semen Padang FC gagal menang untuk kali kedelapan beruntun di Liga 1 2024-2025 setelah ditahan imbang PSM Makassar 1-1, Kamis (21/11/2024).

Teguh Kurniawan | 21 Nov, 14:01

Air Jordan Retro "Seafoam" untuk wanita (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Sneakers

Air Jordan 4 Retro Seafoam untuk Wanita Hadir pada 2025

Sepatu Air Jordan 4 Retro “Seafoam” memilih upper yang sepenuhnya tonal dalam rona pastel.

Kunta Bayu Waskita | 21 Nov, 13:52

Ruben Amorim sudah resmi sebagai pelatih Manchester United pada 1 November 2024 lalu. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Profil Ruben Amorim, Pelatih yang Akhirnya 'Kembali' ke Manchester United

Profil pelatih baru Manchester United, Ruben Amorim, yang akan mencoba membangkitkan kembali Tim Setan Merah.

Irfan Sudrajat | 21 Nov, 12:52

Pembalap McLaren Lando Norris

Formula 1

Lando Norris Sadar Peluangnya Merebut Gelar F1 2024 Makin Tertutup

Pembalap McLaren Lando Norris akui dirinya belum benar-benar siap menantang Max Verstappen dalam perebutan gelar juara Formula 1 2024.

Arin Nabila | 21 Nov, 12:15

Wasit asal Indonesia memimpin laga internasional Timnas India vs Malaysia. (Foto: PSSI/Grafis: Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

National

Ada Sosok Indonesia Saat Timnas Malaysia Imbangi India

Laga Timnas India vs Malaysia di Hyderabad, 18 November 2024, dipimpin wasit asal Indonesia.

Rais Adnan | 21 Nov, 11:55

Load More Articles