SKOR.id – Dalam beberapa tahun terakhir, Tim Nasional Sepak Bola Indonesia semakin banyak diisi pemain naturalisasi. Hal ini menimbulkan diskusi yang meriah di kalangan penggemar dan analis sepak bola.
Beberapa orang melihat hal ini sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing tim, sementara yang lain menyatakan kekhawatiran tentang dampak potensial terhadap pengembangan bakat lokal. Kedua perspektif tersebut valid, dan jika dilihat secara objektif, proses naturalisasi dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan sepak bola lokal, sehingga memberikan manfaat bagi sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Dalam kesempatan ini, Skor.id lewat Skor Special akan menjelaskan keuntungan naturalisasi, kaitannya dengan fondasi untuk sukses jangka panjang, keseimbangan naturalisasi dan pengembangan pemain lokal, dan sebagainya. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
Sejumlah Keuntungan dari Naturalisasi Pemain untuk Timnas Sepak Bola Indonesia
Naturalisasi pemain asing yang sudah lama tinggal di Indonesia maupun yang memiliki garis keturunan darah Indonesia, telah memberikan peningkatan kualitas bagi timnas. Pemain seperti Marc Klok, Stefano Lilipaly, dan Ilija Spasojevic, yang telah memberikan kontribusi signifikan, membawa pengalaman dan keterampilan berharga yang meningkatkan performa tim secara keseluruhan.
Para pemain ini seringkali berasal dari liga atau negara dengan budaya sepak bola yang lebih maju, dan kehadiran mereka dapat membantu meningkatkan level permainan dalam tim.
Sejak era pelatih Shin Tae-yong menangani Skuad Garuda mulai Desember 2019, sistem perekrutan pemain naturalisasi berbeda lagi. Mereka yang dinaturalisasi adalah pesepak bola yang memiliki darah Indonesia (sejauh ini hanya kiper Maarten Paes yang tak memiliki darh Indonesia).
Kualitas mereka yang dinaturalisasi juga tidak sembarangan. Hanya pemain muda dan yang bermain di klub-klub Eropa yang diincar untuk dinaturalisasi. Hasilnya, pemain sekelas Mees Hilgers (FC Twente di Liga Belanda) dan Ragnar Oratmangoen (FC Dender di Liga Belgia).
Yang jelas, para pemain yang dinaturalisasi saat ini berbeda dengan zaman Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Beto Goncalves dan lain-lain.
Sama sekali tidak memiliki darah Indonesia, para pemain seperti Gonzales (berusia 32 tahun saat dinaturalisasi), Nwokolo (35), Igbonefo (35), dan Goncalves (38) dinilai sudah melewati usia emas saat dinaturalisasi.
Persyaratan administratif untuk menjadi WNI yang panjang – salah satunya sudah menetap di Indonesia selama lima tahun – juga menjadi salah satu problem naturalisasi saat itu.
Dalam jangka pendek, naturalisasi dapat mengisi kesenjangan ketika pemain lokal mungkin belum siap bersaing di tingkat internasional. Bagi negara seperti Indonesia yang masih membangun infrastruktur sepak bola yang kuat, hal ini bisa menjadi solusi praktis untuk meningkatkan daya saing tim di kompetisi regional dan global.
Para pemain berikut ini dinaturalisasi melalui proses formal (baik melalui tempat tinggal atau melalui keturunan) dan kemudian bermain untuk tim nasional senior Indonesia:
No | Nama | Lahir | Asal Negara | Dinaturalisasi | Karier Timnas Indonesia | Caps | Gol |
1. | Cristian Gonzales | 1978 | Uruguay | 3 November 2010 | 2010-2015 | 32 | 13 |
2. | Kim Kurniawan | 1990 | Jerman | 6 Desember 2010 | 2015 | 1 | 0 |
3. | Diego Michiels | 1990 | Belanda | 7 April 2011 | 2012-2014 | 3 | 0 |
4. | Greg Nwokolo | 1986 | Nigeria | 10 Oktober 2011 | 2013-2019 | 8 | 2 |
5. | Victor Igbonefo | 1986 | Nigeria | 10 Oktober 2011 | 2013-2021 | 14 | 0 |
6. | Jhon van Beukering | 1983 | Belanda | 10 Oktober 2011 | 2012 | 3 | 0 |
7. | Tonnie Cusell | 1983 | Belanda | 10 Oktober 2011 | 2012 | 3 | 0 |
8. | Stefano Lilipaly | 1990 | Belanda | 10 Oktober 2011 | 2013-... | 30 | 3 |
9. | Raphael Maitimo | 1984 | Belanda | 23 November 2012 | 2012-2015 | 21 | 4 |
10. | Sergio van Dijk | 1982 | Belanda | 11 Februari 2013 | 2013-2014 | 6 | 1 |
11. | Bio Paulin | 1984 | Kamerun | 23 Maret 2015 | 2015 | 1 | 0 |
12. | Ezra Walian | 1997 | Belanda | 20 Maret 2017 | 2017-2021 | 9 | 3 |
13. | Ilija Spasojevic | 1987 | Montenegro | 25 Oktober 2017 | 2017-2023 | 7 | 4 |
14. | Beto Goncalves | 1980 | Brasil | 8 Februari 2018 | 2018-2019 | 12 | 10 |
15. | Esteban Vizcarra | 1986 | Argentina | 16 Maret 2018 | 2018 | 1 | 0 |
16. | Osas Saha | 1986 | Nigeria | 16 Mei 2018 | 2019 | 2 | 0 |
17. | Otavio Dutra | 1983 | Brasil | 27 September 2019 | 2019 | 2 | 0 |
18. | Marc Klok | 1993 | Belanda | 12 November 2020 | 2022-... | 21 | 4 |
19. | Jordi Amat | 1992 | Spanyol | 17 November 2022 | 2022-... | 20 | 1 |
20. | Sandy Walsh | 1995 | Belanda | 17 November 2022 | 2023-... | 16 | 2 |
21. | Shayne Pattynama | 1998 | Belanda | 24 Januari 2023 | 2023-... | 9 | 1 |
22. | Rafael Struick | 2003 | Belanda | 22 Mei 2023 | 2023-... | 18 | 1 |
23. | Ivar Jenner | 2004 | Belanda | 22 Mei 2023 | 2023-... | 15 | 0 |
24. | Justin Hubner | 2003 | Belanda | 6 Desember 2023 | 2024-... | 13 | 0 |
25. | Jay Idzes | 2000 | Belanda | 28 Desember 2023 | 2024-... | 6 | 1 |
26. | Nathan Tjoen-A-On | 2001 | Belanda | 11 Maret 2024 | 2024-... | 8 | 0 |
27. | Ragnar Oratmangoen | 1998 | Belanda | 18 Maret 2024 | 2024-... | 7 | 2 |
28. | Thom Haye | 1995 | Belanda | 18 Maret 2024 | 2024-... | 7 | 1 |
29. | Maarten Paes | 1998 | Belanda | 30 April 2024 | 2024-... | 3 | 0 |
30. | Calvin Verdonk | 1997 | Belanda | 4 Juni 2024 | 2024-... | 4 | 0 |
31. | Mees Hilgers | 2001 | Belanda | 30 September 2024 | 2024-... | 1 | 0 |
32. | Eliano Reijnders | 2000 | Belanda | 30 September 2024 | 2024-... | 1 | 0 |
Para pemain berikut telah memilih untuk mewakili Timnas Indonesia, meskipun lahir di tempat lain dan memenuhi syarat untuk mewakili negara lain (yaitu negara asal orang tua, negara lahir, dll.):
No. | Nama | Lahir | Asal Negara | Karier Timnas Indonesia | Caps | Gol |
1. | Miro Baldo Bento | 1975 | Timor Leste | 1998-2000 | 9 | 3 |
2. | Irfan Bachdim | 1988 | Belanda | 2010-2019 | 41 | 12 |
3. | Elkan Bagott | 2001 | Inggris-Thailand | 2020-.... | 24 | 2 |
Pengembangan Pemain Lokal Landasan untuk Kesuksesan Jangka Panjang
Meskipun naturalisasi memberikan manfaat langsung, fokus pada pengembangan bakat lokal juga sama pentingnya. Berinvestasi dalam sepak bola akar rumput, meningkatkan akademi muda, dan meningkatkan standar kepelatihan, sangat penting untuk menjamin keberhasilan jangka panjang sepak bola Indonesia.
Dengan pengembangan yang tepat, para pemain lokal pada akhirnya akan memiliki kesempatan untuk bersaing memperebutkan tempat di tim nasional berdasarkan kemampuan mereka sendiri.
Negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan telah menunjukkan bahwa investasi jangka panjang pada sepak bola generasi muda dapat mengubah lanskap sepak bola suatu negara.
Dengan mengikuti jalur serupa, Indonesia dapat mengembangkan generasi baru pemain yang terampil dan kompetitif yang dapat meningkatkan kinerja tim nasional sekaligus mempertahankan identitas lokal yang kuat.
Mencapai Keseimbangan: Naturalisasi dan Pengembangan Pemain Lokal
Dengan kebijakan PSSI saat ini, kunci kesuksesan sepak bola Indonesia terletak pada keseimbangan antara naturalisasi dan pengembangan pemain lokal. Kedua pendekatan ini tidak bisa berdiri sendiri-sendiri namun harus bisa saling melengkapi.
Pemain yang dinaturalisasi dapat bertindak sebagai anutan, memberikan pemain lokal paparan standar profesionalisme dan pengalaman internasional yang lebih tinggi.
Pada saat yang sama, fokus pada pengembangan pemain muda memastikan bahwa pemain lokal akan memiliki keterampilan dan peluang untuk bersaing bersama rekan tim naturalisasi mereka.
Berikut cara-cara yang bisa diambil otoritas sepak bola Indonesia agar bisa menyeimbangkan dua pendekatan ini:
1. Naturalisasi yang Sangat Selektif
Naturalisasi harus fokus pada pemain yang memiliki ikatan asli dengan Indonesia, dan itu sudah dilakukan dengan naturalisasi macam Ivar Jenner, Justin Hubner, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, dan lain-lain.
Hal ini memastikan tim nasional mempertahankan identitasnya sambil memanfaatkan keterampilan dan pengalaman pemain kelahiran asing. Dengan bersikap selektif, naturalisasi bisa menjadi alat untuk memajukan tim tanpa menaungi talenta lokal.
Faktanya: Tidak semua pemain yang bisa dinaturalisasi PSSI saat ini memiliki level teratas. Logikanya, jika mereka berpotensi menembus timnas negara pertamanya, pasti akan sulit untuk direkrut (dinaturalisasi) oleh Indonesia. Jadi, pencinta sepak bola Indonesia juga harus realistis terkait torehan dan pencapaian para pemain naturalisasi saat ini, serta seberapa banyak ilmu yang bisa ditransfer kepada pemain lokal.
2. Investasi di Pengembangan Pemain Muda
Mengembangkan akademi pemain muda yang kuat, meningkatkan standar pembinaan, dan menyediakan fasilitas yang lebih baik sangat penting untuk membina bakat-bakat lokal.
Dengan dukungan yang tepat, para pemain muda Indonesia dapat dibekali dengan keterampilan dan pola pikir yang dibutuhkan untuk bersaing di level yang lebih tinggi, baik di dalam negeri maupun internasional.
Faktanya: Sejak 2019, PSSI mewajibkan setiap klub Liga 1 memiliki empat tim, yaitu elite pro academy U-16, U-18, U-20, dan skuad senior. Pertanyaannya, sudah sejauh mana kompetisi untuk para pemain muda ini berjalan? Lantas, apakah semua klub Liga 1 saat ini benar-benar memiliki empat tim dari level junior hingga senior?
3. Kompetisi yang Sehat
Menciptakan lingkungan yang kompetitif agar pemain lokal mempunyai kesempatan untuk menantang pemain naturalisasi untuk mendapatkan tempat di tim nasional akan mendorong semua orang untuk berkembang.
Persaingan yang sehat ini akan meningkatkan level permainan secara keseluruhan dan memastikan bahwa hanya pemain-pemain terbaik, baik naturalisasi maupun homegrown, yang akan mewakili Indonesia di kancah internasional.
Faktanya: Hingga saat ini masih banyak insiden kontroversial terjadi – teknis pertandingan maupun nonteknis – baik itu di Liga 1 maupun Liga 2.
4. Visi Jangka Panjang Sepak Bola Indonesia
Dengan menetapkan tujuan jangka panjang untuk pengembangan pemain, Indonesia dapat memastikan bahwa talenta lokal tidak hanya dikembangkan tetapi juga dipupuk untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.
Pendekatan ini akan mengarah pada masa depan ketika tim nasional terdiri dari campuran pemain naturalisasi dan lokal yang seimbang, yang semuanya berkontribusi terhadap kesuksesan sepak bola negara tersebut.
Mengapa Pendekatan Seimbang Ini Merupakan Jalan Terbaik ke Masa Depan
Mendukung pemain naturalisasi dan pengembangan bakat lokal menciptakan situasi yang saling menguntungkan bagi sepak bola Indonesia. Pemain yang dinaturalisasi memberikan dorongan jangka pendek, sementara pembangunan lokal membangun landasan bagi keberhasilan jangka panjang.
Dengan membina kolaborasi keduanya, sepak bola Indonesia bisa terus berkembang dan bersaing di kancah internasional tanpa mengorbankan jati diri atau potensi masa depan.
Daripada melihat hal ini sebagai perdebatan antara pihak-pihak yang berseberangan, penting untuk menyadari bahwa naturalisasi dan pembangunan lokal memiliki peran dalam kemajuan sepak bola Indonesia.
Penggemar, pemain, dan pemangku kepentingan dapat bersatu untuk mendukung tim nasional, mengetahui bahwa masa depan dibangun atas dasar perbaikan jangka pendek dan visi jangka panjang.
Visi Kesatuan Sepak Bola Indonesia
Pada akhirnya, semua pencinta sepak bola Indonesia menginginkan hal yang sama: tim nasional yang kuat, kompetitif, dan budaya sepak bola lokal yang dinamis. Dengan mendukung perkembangan tim nasional dan sepak bola lokal, Indonesia dapat mencapai kesuksesan jangka pendek dan pertumbuhan jangka panjang.
Pemain naturalisasi dapat membantu meningkatkan performa tim saat ini, sementara pemain lokal dapat dikembangkan hingga akhirnya mengambil tempat yang selayaknya di skuad.
Masa depan sepak bola Indonesia cerah, namun memerlukan visi terpadu, ketika naturalisasi dan pembangunan lokal dipandang sebagai kekuatan yang saling melengkapi dan bekerja sama untuk meningkatkan permainan. Dengan pendekatan berimbang tersebut, sepak bola Indonesia akan terus bangkit dan meraih prestasi baru baik di kancah regional maupun global.
Naturalisasi dan Pengembangan Pemain Lokal Jadi Satu Jalan Maju Bersama
Daripada melihat naturalisasi sebagai isu yang memecah belah, naturalisasi harus dilihat sebagai alat yang, jika digunakan secara bertanggung jawab, dapat berkontribusi terhadap kesuksesan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Peluang sebenarnya terletak pada membangun masa depan saat pemain naturalisasi dan talenta lokal bersaing secara berdampingan, mendorong satu sama lain ke tingkat keunggulan yang lebih tinggi.
Dengan berinvestasi dalam pengembangan sepak bola lokal, menjaga naturalisasi selektif, dan menumbuhkan budaya kompetisi yang sehat, Indonesia dapat membangun tim sepak bola nasional yang tidak hanya sukses tetapi juga mewakili identitas dan nilai-nilai negara.
Pendekatan inklusif dan berwawasan ke depan ini memastikan bahwa kedua belah pihak yang terlibat dalam perdebatan naturalisasi dapat bersatu untuk mendukung masa depan sepak bola Indonesia yang lebih cerah.