SKOR.id – Novak Djokovic merayakan pertandingannya yang ke-100 di Grand Slam Australian Open dengan kemenangan dominan atas Tomas Martin Etcheverry di Melbourne Park, Jumat (19/1/2024).
Unggulan pertama tunggal putra Australian Open 2024 itu menampilkan performa solid dalam upayanya mempertahankan gelar dengan kemenangan straight set atas Etcheverry, 6-3, 6-3, 7-6 (7-2).
Hasil tersebut membuat Djokovic tetap berada di jalur untuk meraih gelar Grand Slam ke-25, yang bakal membawanya melampaui rekor sepanjang masa yang dipegang legenda Australia, Margaret Court.
Menghadapi Etcheverry, petenis 36 tahun asal Serbia merasa puas dengan performanya. “Itu menjadi penampilan terbaik saya selama turnamen (Australian Open 2024) sejauh ini,” ujar Djokovic.
Bagi Djoker, julukan Novak Djokovic, pertandingan melawan Tomas Martin Etcheverry menandai laganya yang ke-100 di Melbourne. Dari jumlah tersebut, sang petenis berhasil memenangi 92 di antaranya.
Kini Djokovic menjadi orang pertama yang telah melakoni 100 pertandingan di keempat turnamen Grand Slam. Sebelumnya, ia 108 kali di French Open, 103 laga di Wimbledon, serta 101 match di US Open.
Pertarungan dengan Etcheverry sedikit lebih mudah untuk Djoker dibandingkan dua laga awalnya, di mana ia mesti bermain empat set melawan Dino Prizmic (babak pertama) dan Alexei Popyrin (putaran kedua).
Djokovic mampu tampil klinis meladeni Etcheverry, yang sebelumnya sukses menyingkirkan Andy Murray dan Gael Monfils, untuk mengamankan kemenangan ke-31 beruntun di Australian Open.
Ia hanya kehilangan empat poin saat melakukan servis. Selebihnya, Djokovic mendikte permainan dari baseline pada set pertama. Lalu lewat pengembalian forehand membuatnya mendapat break di set kedua.
Pada set ketiga, Etcheverry mampu menyulitkan dan memaksakan tie-break. Namun, Djokovic bisa keluar dari tekanan dan menuntaskan perlawanan petenis Argentina itu dengan servis kerasnya.
“Tentu saja saya senang dengan cara saya bermain sepanjang pertandingan, khususnya dua set pertama. Dia (Etcheverry) meningkatkan level tenisnya di set ketiga, kami berjuang hingga tie-break,” kata Djokovic.
Selanjutnya, di babak keempat atau 16 besar, Novak Djokovic akan bertemu Adrian Mannarino, yang lolos usai menang lima set atas bintang muda Amerika Serikat, Ben Shelton, 7-6 (7-4), 1-6, 6-7 (2-7), 6-3, 6-4).
Dari tunggal putri, petenis remaja Mirra Andreeva kembali menunjukkan magisnya. Setelah mengejutkan dengan menyingkirkan Ons Jabeur di Round 2, ia comeback untuk meredam Diane Parry di putaran ketiga.
Andreeva, yang masih berusia 16 tahun, lagi-lagi berhasil membuat terkesan publik tenis dunia saat tampil menghadapi Parry dari Prancis. Atlet Rusia ini menang 1-6, 6-1, 7-6 (10-5) dalam waktu 2 jam 23 menit.
Parry berhasil mengeklaim set pertama dengan relatif mudah. Namun, Andreeva membalasnya pada set kedua. Pertarungan berubah menjadi intens di set penentu, ketika kedudukan 1-5 untuk petenis Prancis.
Mirra Andreeva mampu bangkit, memenangi lima gim beruntun sebelum Diane Parry dapat memaksakan tie-break. Pun demikian, Andreeva mendominasi hingga akhirnya mengamankan tiket ke babak 16 besar.
Tak hanya penonton, sang pemain pun mengaku tidak menyangka bisa melakukan comeback di set ketiga melawan Parry. Usai laga, Andreeva mengaku sempat kesal dengan dirinya sendiri karena bermain buruk.
“Pada kedudukan tertinggal 1-5, tidak tahu, saya hanya mencoba untuk memenangi setidaknya satu gim lagi agar skor akhir tidak menjadi 1-6, 6-1, 1-6,” Andreeva menuturkan.
Diungkapkan Andreeva, setelah bisa membuat kedudukan menjadi 2-5, kepercayaan diri perlahan muncul lagi. Keinginan, adrenalin serta perasaan ingin menang pun meningkat.
“Putaran keempat, ya, (tetapi) umur saya 16 tahun, mungkin agak baru. Sejujurnya, saya tidak melakukan sesuatu yang luar biasa. Saya hanya mencoba memenangkan pertandingan, mencoba berjuang,” katanya.
“Putaran keempat bukan apa-apa. Mungkin jika saya memenangkan Slam, saya harus harus memenangi tiga pertandingan lagi dan sangat sulit untuk menang tujuh laga beruntun. Namun saya punya kesempatan, saya harap.”