- Pada rapat virtual dengan PSSI, PSCS Cilacap konsisten pilih kompetisi Liga 2 2020 dihentikan.
- Jika memang semua klub diwajibkan ikut serta dalam home tournament nantinya, maka PSCS minta biaya juga menjadi tanggungan dari operator yakni PT LIB.
- Dari 22 tim yang ikut rapat virtual, Badak Lampung FC dan PSIM Yogyakarta mengusulkan agar kompetisi tetap dilanjutkan dengan protokol kesehatan ketat.
SKOR.id - Rapat virtual dengan tim-tim Liga 2 2020 yang dilakukan PSSI pada Jumat (29/5/2020) menghadirkan fakta bahwa mayoritas kontestan ingin kompetisi dihentikan.
Namun demikian, sama halnya di Liga 1, muncul juga opsi home tournament untuk kasta kedua ini.
Menyikapi hal ini, kontestan Grup Timur Liga 2 2020, PSCS Cilacap, mengaku mendukung, namun tetap dengan catatan.
Berita PSCS Lainnya: Rapat Virtual PSSI, PSCS Cilacap Konsisten Ingin Liga 2 2020 Dihentikan
"Opsi home tournament pengganti Liga 2 2020? Sebenarnya tidak masalah. Namun memang harus juga dilandasi dengan aturan yang jelas," kata CEO sekaligus manajer PSCS, Bambang Tujiatno, kepada Skor.id.
Menurutnya, jika memang semua klub diwajibkan ikut serta dalam home tournament, maka semestinya biaya juga menjadi tanggungan dari operator kompetisi yakni PT LIB.
Tidak hanya itu, Bambang juga menyebut masalah hak siar juga wajib dibicarakan dengan para kontestan.
Jika melihat persyaratan ini, hal tersebut mirip dengan apa yang diterapkan pada gelaran Piala Presiden yang menjadi ajang pramusim tim-tim kasta tertinggi.
PSCS Cilacap sendiri sudah sempat merasakan fasilitas nan nikmat di Piala Presiden 2017 dengan status sebagai tim undangan dari kasta kedua usai juara ISC B 2016.
Sebelumnya, dari 24 kontestan Liga 2 2020, ada dua tim yang absen dalam rapat virtual dengan PSSI. Dua tim yang dimaksud adalah Persis Solo dan Persewar Waropen.
Dari 22 tim yang ikut rapat virtual, ada dua tim yakni Badak Lampung FC dan PSIM Yogyakarta yang mengusulkan agar kompetisi tetap dilanjutkan dengan protokol kesehatan ketat.
Berita Liga 2 Lainnya: Ini Alasan PSIM Yogyakarta Ingin Liga 2 2020 Dilanjutkan
Terkait hal ini, Bambang Tujiatno menambahkan bahwa usulan ini sebenarnya positif. Namun, memang akan berimbas pada pembiayaan yang besar untuk mengikuti protokol kesehatan terkait Covid-19.
"Misalnya saja rapid test atau bahkan swab test yang harus dijalani pemain, pelatih, hingga ofisial. Biayanya tidak sedikit dan ini harus dilakukan lagi untuk dua pekan berikutnya. Artinya biaya juga akan bertambah," Bambang memungkasi.