- Hilangnya indra penciuman alias anosmia sering dianggap sebagai salah satu gejala Covid-19.
- Namun ternyata, tidak setiap anosmia disebabkan oleh Covid-19.
- Setidaknya, ada delapan kemungkinan penyebab anosmia selain terpapar virus Covid-19.
SKOR.id - Selain karena Covid-19, anosmia alias hilangnya indra penciuman ternyata juga bisa disebabkan oleh kondisi lain.
Salah satu gejala terpapar Covid-19 yang paling sering ditemukan adalah anosmia atau hilangnya indra penciuman.
Banyak orang lantas merasa khawatir berlebihan jika tidak dapat mencium bau karena langsung mengasosiasikan dengan Covid-19.
Namun, ternyata ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang mengalami anosmia.
Dilansir dari Kompas, berikut delapan penyebab hilangnya indra penciuman selain Covid-19.
1. Hidung tersumbat
Hidung tersumbat dan penyumbatan sinus adalah penyebab hilangnya indra penciuman yang paling umum terjadi.
Jika gejala anosmia yang dialami tidak disebabkan pilek atau alergi, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah masalah pencernaan atau stress.
Perawatan terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah memperbaiki sistem percernaan untuk meredakan akumulasi peradangan di sinus.
2. Merokok
Polusi, yang dipicu oleh asap tembakau, adalah salah satu bentuk polusi paling terkonsentrasi yang dialami banyak orang.
Kondisi ini dapat merusak kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi bau sekaligus mengurangi indra perasa.
Jika anosmia terjadi karena kondisi ini, yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah segera berhenti menghirup asap rokok.
3. Bahan kimia
Paparan bahan kimia beracun, seperti pestisida dan pelarut, dapat merusak indra penciuman karena membakar bagian dalam hidung.
Kerusakan ini pun dapat terjadi secara permanen jika kita terpapar dalam jumlah besar dan untuk waktu yang lama.
4. Obat-obatan
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika anosmia yang dialami adalah pengaruh dari obat-obatan.
Ini adalah kondisi yang wajar terjadi bila mengonsumsi antibiotik, antihipertensi, hingga antihisamin.
Untuk mencegahnya, bisa melihat label pada kemasan obat untuk mencari tahu apakah obat tersebut mencantumkan anosmia sebagai gejala.
5. Trauma kepala
Trauma kepala, seperti gegar otak atau operasi otak, juga dapat menjadi penyebab indra penciuman hilang akibat kerusakan pada saraf penciuman.
Selain itu, gangguan penciuman juga bisa merupakan tanda adanya tumor otak, meski gejala ini jarang terjadi.
6. Alzheimer
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kehilangan indra penciuman juga bisa menjadi tanda awal penyakit alzheimer.
Bahkan, gejala ini mungkin muncul jauh sebelum seseorang memenuhi kriteria diagnostik untuk penyakit otak degeneratif.
7. Parkinson
Sama seperti alzheimer, parkinson merupakan gangguan otak degeneratif. Gejala awalnya pun mirip, yakni gangguan penciuman.
Khusus untuk oenderita parkinson, anosmia terjadi akibat hilangnya neurotransmitter. Hal ini dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit parkinson.
8. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, kemampuan fungsi pancaindra akan menurun, termasuk di antaranya indra penciuman.
Setengah dari orang berusia 65-80 tahun disebut mengalami kehilangan indra penciuman yang terukur.
Dalam kasus ini, perubahan dalam produksi enzim, kerusakan lingkungan akumulatif pada saraf penciuman, hingga penurunan alami dalam sirkuit saraf berkontribusi pada menurunnya kemampuan indra penciuman.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Artikel kebugaran lainnya:
Tips Jaga Kebugaran Tubuh saat Pandemi Covid-19 ala Pendiri Predator MMA Indonesia