SKOR.id - Berikut ini adalah fakta-fakta tentang Kevin Diks yang harus kamu ketahui.
Kevin Diks sudah resmi jadi WNI dan kini tinggal menunggu waktu bagi dirinya debut di Timnas Indonesia.
Kevin Diks adalah bek berusia 28 tahun yang kini membela tim Liga Denmark, FC Copenhagen.
Sebelum nanti melihatnya membela Garuda di panggung dunia, kini mari kita lihat dulu lebih dekat fakta-fakta tentang dirinya lewat artikel Skor Special berikut ini!
(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
1. Darah Maluku
Kevin Diks bisa membela Timnas Indonesia karena memiliki darah Maluku dari ibunya, Natasja Diks-Bakarbessy.
Sang ibu memiliki empat orang anak, dua di antaranya jadi pesepak bola.
Kakak Kevin, Jamarro Diks, juga merupakan pemain sepak bola, sempat membela tim-tim seperti AS Trencin (Slovakia), hingga tim-tim kasta bawah Liga Belanda seperti GVVV, CSV Apeldoorn, dan Excelsior 31.
Kevin Diks secara resmi mendapatkan status WNI pada 8 November 2024.
2. Lahir di Kota Berbau Indonesia
Kevin kecil lahir di Apeldoorn, sebuah kota di Provinsi Gelderland di bagian tengah Belanda.
Per 2020, kota ini memiliki 163 ribu penduduk, dengan hampir 10 persennya punya latar belakang berasal dari negara-negara non-Barat.
Penduduk dengan latar belakang Indonesia jadi yang terbanyak, tercatat ada 4.533 orang alias 2,76 persen dari total penduduk kota.
Jumlah ini cukup banyak mengingat di seluruh Belanda per 2022, ada 349.301 orang berdarah Indonesia atau 1,986 persen dari total penduduk Belanda.
Kevin Diks memulai petualangan sepak bolanya bersama klub lokal, VIOS Vaassen dan AGOVV Apeldoorn, sebelum direkrut tim muda Vitesse.
3. Hubungan Spesial dengan Peter Bosz
Kevin Diks mulai menjalani tur pramusim bersama skuad senior Vitesse pada musim panas 2014, termasuk saat kalah 1-3 lawan Chelsea.
Musim itu, karena cederanya bek pilihan utama, Wallace, kesempatan muncul untuk Kevin Diks.
Ia menjalani debut profesional saat kalah 1-2 lawan PEC Zwolle, 24 Agustus 2014, di Liga Belanda.
Debut ini ia dapatkan dari pelatih Peter Bosz, hal yang membuatnya punya hubungan khusus dengan sang pelatih.
Dua setengah musim bersama, Bosz kemudian meninggalkan klub.
Sang pelatih lalu terus terbang tinggi, tercatat pernah melatih Ajax Amsterdam, Borussia Dortmund, Bayer Leverkusen, dan Lyon sebelum kini jadi pelatih PSV.
4. Pemain Indonesia Pertama yang Main di Serie A
Kini, Indonesia punya perwakilan di Serie A dalam diri Jay Idzes yang bermain untuk Venezia.
Di atas kertas, Jay Idzes merupakan pemain pertama Indonesia yang bermain di Serie A.
Jauh sebelum itu, Kevin Diks sudah pernah bermain di Serie A, meski saat itu belum berstatus sebagai WNI.
Hal ini terjadi usai ia tampil baik bersama Vitesse dan direkrut Fiorentina pada musim panas 2016.
Tiga bulan kemudian, ia akhirnya tampil di Serie A, menggantikan Cristian Tello dalam dua menit terakhir laga kala mereka menang di kandang Cagliari, 23 Oktober 2016.
Akan tetapi, waktu Diks di Fiorentina tak seindah harapan. Ia kerap dipinjamkan, ke Vitesse, Feyenoord, Empoli, hingga AGF. Total hanya bermain dua kali di Serie A.
5. Persembahan untuk Abdelhak Nouri
Abdelhak Nouri adalah mantan pemain Ajax Amsterdam dan timnas muda Belanda.
Pada Juli 2017 di usia 20 tahun, pada sebuah laga pramusim, ia tiba-tiba kolaps dan mengalami serangan jantung. Kerusakan otak karena hal ini membuatnya tak bisa lagi melanjutkan karier sebagai pesepak bola.
Persembahan kemudian diberikan oleh mantan rekan-rekan setim Nouri di Ajax maupun di timnas.
Mereka semua memakai nomor punggung 34 yang identik dengan Nouri di klub mereka, di antaranya termasuk Justin Kluivert, Philippe Sandler, Amin Younes, Donny van de Beek, Joël Veltman, Anwar El Ghazi, Sofyan Amrabat, dan Chadi Riad.
Kevin Diks jadi salah satu pemain yang melakukan persembahan ini, memilih nomor punggung 34 saat hijrah ke Fiorentina.
Ia adalah rekan Nouri di timnas kelompok umur Belanda.
6. 6 Gelar Juara
Sepanjang karier profesionalnya, Diks mengoleksi beberapa gelar juara.
Bersama Vitesse, ia sempat jadi juara KNVB Cup alias Piala Belanda musim 2016-2017.
Setelah itu bersama Feyenoord, ia juara Johan Cruijff Shield 2017 (Piala Super Belanda) dan KNVB Cup 2017-2018, alias ia dua kali juara Piala Belanda beruntun dengan klub berbeda.
Di Liga Denmark bersama FC Copenhagen, ia berhasil jadi juara liga pada 2021-2022 dan 2022-2023. Diks juga sempat juara Piala Denmark pada 2022-2023, meraih double winners musim itu.
7. Rekan Setim dengan Nama Besar
FC Copenhagen adalah salah satu klub terbesar di Liga Denmark.
Dengan torehan 15 gelar Liga Denmark, FC Copenhagen jadi tim dengan koleksi gelar juara terbanyak, sama dengan koleksi Kjøbenhavns Boldklub.
Tak mengherankan jika kini banyak nama-nama besar yang memperkuat tim berjuluk de tamme løver (Singa jinak).
Ada Mohamed Elyounoussi yang merupakan pemain Timnas Norwegia (55 caps) yang sempat bermain untuk Southampton, Celtic, hingga FC Basel.
Lalu ada Thomas Delaney, legenda Timnas Denmark (88 caps) yang sempat bermain di Piala Dunia dan Euro, mantan pemain Borussia Dortmund hingga Sevilla.
Sang kapten, Viktor Claesson, adalah pemain Timnas Swedia (74 caps) yang juga sempat bermain di Piala Dunia dan Euro.
Juga ada Andreas Cornelius, pemain Timnas Denmark (44 caps) yang sempat bermain di Atalanta hingga Parma.
Selain itu ada pemain-pemain timnas lainnya seperti Munashe Garananga (Zimbabwe), Pantelis Hatzidiakos (Yunani), Jordan Larsson (Swedia), Lukas Lerager (Denmark), Rodrigo (Meksiko), Marcos Lopez (Peru), Giorgi Gocholeishvili (Georgia), hingga Rúnar Alex Rúnarsson (Islandia).