6 Pembalap Elite Tanpa Gelar Juara Dunia di Era MotoGP

I Gede Ardy Estrada

Editor:

  • Pembalap Ducati Team Andrea Dovizioso kemungkinan besar tak akan pernah menjadi juara dunia MotoGP.
  • Namun dalam sejarahnya, banyak pembalap top yang juga gagal meraih gelar juara dunia di era MotoGP.
  • Loris Capirossi, Max Biaggi, hingga Dani Pedrosa adalah rider elite yang tidak pernah juara dunia di kelas premier

SKOR.id – Andrea Dovizioso sudah kehilangan asa untuk bisa menjadi juara dunia MotoGP 2020. Secara matematis, peluangnya masih ada. Namun fakta di trek berbicara lain.

Usai memenangi Grand Prix (GP) Austria di Sirkuit Red Bull Ring, rider Ducati Team ini tak pernah lagi merasakan podium. Sejak itu, raihan terbaiknya posisi keempat di Prancis.

Alhasil, Andrea Dovizioso, yang sempat memimpin klasemen sementara MotoGP 2020, kini melorot ke peringkat kelima. Gapnya dengan posisi puncak pun makin jauh, 28 poin.

Sepanjang 12 tahun kariernya di kelas premier (utama), pembalap asal Italia ini tidak pernah merasakan manisnya memiliki status sebagai juara dunia MotoGP.

Pencapaian terbaik Dovizioso adalah tiga kali runner-up MotoGP secara beruntun pada 2017, 2018, dan 2019. Ia kalah bersaing dengan pembalap Repsol Honda Marc Marquez.

Dengan usia Andrea Dovizioso sekarang plus masa kerja dengan Ducati yang selesai tahun ini, kemungkinan ia tidak bakal pernah meraih gelar prestise tersebut.

Ditambah lagi, hingga kini masa depan sang pembalap masih samar, apakah tetap terjun di MotoGP 2021 atau tidak? Masalahnya, belum ada pabrikan yang bergerak merekrutnya.

Jika itu yang terjadi, maka Andrea Dovizioso akan bernasib seperti pendahulunya. Ya, ada beberapa pembalap elite yang juga tak pernah menyabet gelar juara dunia MotoGP.        

Skor Indonesia menghimpun daftar enam pembalap hebat yang kariernya tak pernah benar-benar komplet karena gagal mendapatkan titel juara dunia di kelas premier era MotoGP.

6. Alex Barros (Brasil, 2002-2005, 2007)

Statistik: Podium – 14, Menang – 3, Pencapaian terbaik – Peringkat 4 (2002, 2004)

Ketika masa peralihan dari kelas 500cc ke MotoGP, Alex Barros termasuk rider dengan jam terbang tinggi. Ia telah terjun di kasta tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor sejak 1990.

Jika merujuk daya tahan, Barros juga memiliki karier panjang. Namun, ia tiba di era MotoGP setelah menginjak usia 31 tahun. Tetap saja pria asal Brasil ini mampu kompetitif.

Sepanjang musim perdana MotoGP pada 2002, Alex Barros, ketika itu memperkuat tim West Honda Pons, sukses mencatatkan enam podium, dua di antaranya adalah posisi utama.  

Dalam lima musim partisipasinya di era balap motor 4 tak, pencapaian terbaik Barros adalah finis di peringkat keempat klasemen MotoGP dua kali, yakni pada musim 2002 dan 2004.

5. Marco Melandri (Italia, 2003-2009)

Statistik: Podium – 20, Menang – 5, Pencapaian terbaik – Runner-up (2005)

Marco Melandri promosi ke MotoGP pada 2003 dengan membawa status sebagai juara dunia kelas 250cc musim sebelumnya. Ia juga disebut-sebut sebagai “Valentino Rossi Baru”.

Dengan potensi besarnya dan modal sebagai juara dunia 250cc, itu tak lantas memuluskan kiprah Melandri di kasta utama. Dua musim pertama adalah periode sulit baginya.

Bersama Yamaha, pembalap asal Italia tersebut gagal bersaing dan tidak mampu menembus 10 besar klasemen MotoGP 2003 dan 2004. Namun ia terus memperlihatkan progres.

Pada tahun ketiganya, Marco Melandri bergabung ke Honda. Ini menjadi titik balik. Ia lebih konsisten dengan RC211V dan mampu bersaing dalam perebutan gelar juara dunia. 

4. Loris Capirossi (Italia, 2002-2011)

Statistik: Podium – 26, Menang – 7, Pencapaian terbaik – Peringkat 3 (2006)

Status sebagai juara dunia kelas 125cc (1990, 1991) dan 250cc (1998) membuat banyak pihak menilai Loris Capirossi punya kapasitas untuk meraih kesuksesan di kasta utama.

Pada tahun terakhir era 500cc, ia menutup musim di peringkat ketiga klasemen. Hasil ini jadi modal bagus Capirossi untuk menyongsong era MotoGP yang dimulai pada 2002.

Tetapi rider kebangsaan Italia tersebut tak bisa langsung menunjukkan performa impresif. Loris Capirossi, seperti pembalap kala itu, harus beradaptasi dengan motor 4 tak.

Ia baru bisa bersaing saat bergabung ke Ducati pada 2003. Di tahun ketiganya membela pabrikan asal negaranya, Capirossi mengakhiri musim di urutan ketiga klasemen.

Pada MotoGP 2006 itu, Loris Capirossi meraih tiga kemenangan. Meski lebih banyak menang, ia tidak mampu mengejar raihan poin Nicky Hayden yang keluar sebagai kampiun.  

3. Sete Gibernau (Spanyol, 2002-2006, 2009)

Statistik: Podium – 24, Menang – 8, Pencapaian terbaik – Runner-up (2003, 2004)

Seperti Alex Barros, Sete Gibernau termasuk pembalap berpengalaman saat era MotoGP dimulai. Rider Spanyol ini telah tampil di kelas premier 500cc sejak 1997.

Nama Gibernau mulai menarik perhatian di awal periode balap motor 4 tak, saat ia direkrut Honda pada 2003 meski dalam musim sebelumnya finis di posisi ke-16 bersama Suzuki.

Sete Gibernau menjadi rival utama Valentino Rossi selama rentang 2003-2005. Berulang kali ia memaksa The Doctor harus bekerja keras dalam perebutan podium MotoGP.

Tetapi, setelah persaingan intens di dalam dan luar trek, Gibernau selalu gagal merebut gelar juara dunia MotoGP dari Rossi. Ia harus puas dua kali menjadi runner-up.

Belakangan, Sete Gibernau mengatakan dirinya kalah bersaing karena The Doctor, ketika itu, berada di bawah naungan tim pabrikan Honda sementara dirinya bersama tim satelit.         

2. Max Biaggi (Italia, 2002-2005)

Statistik: Podium – 30, Menang – 5, Pencapaian terbaik – Runner up (2002)

Max Biaggi telah jadi bintang sebelum turun di kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor. Ia promosi ke kasta utama dengan predikat juara dunia 250cc empat musim beruntun.

Wajar bila ekspektasi tinggi dibebankan kepada Biaggi saat tampil di kelas 500cc pada 1998. Pada musim debutnya itu, rider Italia ini finis sebagai runner-up di belakang Mick Doohan.

Pencapaian yang tak mengecewakan bagi seorang rookie di kelas utama. Performanya apik. Hanya saja, Max Biaggi tak pernah mampu mengakhiri musim sebagai juara dunia.

Saat era MotoGP pun penampilan pembalap berjuluk The Roman Emperor itu konsisten, baik bersama Yamaha maupun Honda. Banyak yang menilai Biaggi hanya kurang beruntung.

Ia tampil ketika rider muda bernama Valentino Rossi merajai kelas premier. Selama empat tahun di MotoGP, Max Biaggi selalu mampu berada di posisi lima besar klasemen akhir.    

1. Dani Pedrosa (Spanyol, 2006-2018)

Statistik: Podium – 113, Menang – 31, Pencapaian terbaik – Runner-up (2007, 2010, 2012)

Layaknya Max Biaggi, Dani Pedrosa hadir di MotoGP saat kelas premier masih didominasi Valentino Rossi. Bahkan, tantangannya lebih sulit karena terus muncul pembalap top.

Selama 13 tahun di MotoGP, Pedrosa tak cuma bersaing dengan Rossi, namun juga Casey Stoner, Jorge Lorenzo, hingga Marc Marquez. Mick Doohan menyebutnya sangat sial.

Menurut juara dunia lima kali kelas 500cc itu, Dani Pedrosa memiliki kapasitas dan layak disejajarkan keempat kampiun MotoGP tersebut. Hal ini telah dibuktikannya di sirkuit.

Tiga kali Pedrosa nyaris menyabet gelar juara dunia MotoGP, yakni pada 2007, 2010, dan 2012. Namun kala itu, ia harus mengakui keunggulan Casey Stoner dan Jorge Lorenzo.

Bahkan, pada MotoGP 2012, pembalap mungil kebangsaan Spanyol itu hanya berjarak 18 poin dari kompatriotnya, Jorge Lorenzo, yang keluar sebagai kampiun.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Turun mengendarai Honda NSF250RW, Jauma Masia berhasil memenangi kelas Moto3 GP Teruel 2020 di Sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol, Minggu (25/10/2020) siang. Kemenangan di putaran 12 Moto3 itu tak hanya mendongkrak posisi klasemen Jaume Masia dari ke-6 menjadi ke-4. Podium utama pembalap Spanyol dari Tim Leopard Racing itu pun menjadi kemenangan ke-800 bagi Honda sepanjang turun di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Honda kali pertama menurunkan motor untuk balapan di Isle of Man TT pada 1959. Setahun kemudian, 1960, Honda melakukan debut di Kejuaraan Dunia Balap Motor dengan turun di kelas 125 cc dan 250 cc. Namun begitu, Honda baru mampu merebut kemenangan lomba pertamanya saat Tom Phillis naik podium utama kelas 125 cc di GP Spanyol 1961, putaran pertama saat itu. Sejak saat itu, Honda berhasil merebut total 800 kemenangan dari tujuh kelas yang pernah dan masih diikuti, lewat 100 pembalap berbeda. Jaume Masia sendiri menjadi pembalap Honda ke-100 yang mampu memenangi lomba saat ia menguasai GP Aragon yang juga digelar di Sirkuit MotorLand, 18 Oktober 2020 lalu. Jumlah kemenangan Honda ini mengacu catatan dari Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Jumlah kemenangan di Moto2 antara 2010-2018 tidak dihitung karena semua peserta saat itu menggunakan mesin pasokan Honda. Kemenangan di Moto3 pada 2012 juga tidak dihitung sebagai kemenangan Honda. Pasalnya, mereka saat itu terdaftar sebagai konstruktor dengan nama FTR Honda dengan mesin NSF250R. Pada 1954, pendiri Honda, Soichiro Honda, menegaskan akan turun di ajang balap motor tertinggi di dunia saat itu, Isle of Man TT, dengan tujuan mewujudkan impian menjadi pabrikan terbaik di dunia. Lima tahun berselang, Honda menjadi pabrikan asal Jepang pertama yang berlomba di Isle of Man TT. Pada 1960, Honda memulai petualangan mereka di Kejuaraan Dunia Balap Motor dengan turun di kelas 125 cc dan 250 cc. Barulah pada 1961, Tom Phillis naik podium utama lomba pertama musim tersebut, GP Spanyol, untuk memberikan kemenangan pertama Honda di kejuaraan dunia. (Lanjut di komentar)

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia) on

Berita MotoGP Lainnya:

Valentino Rossi Tercoret, MotoGP 2020 Dipastikan Melahirkan Juara Dunia Baru

MotoGP 2020 Sisakan 3 Seri, Aprilia Rombak Pembalap 

 

Source: motogp.com

RELATED STORIES

Joan Mir Ogah Ubah Strategi demi Meminimalisasi Kesalahan

Joan Mir Ogah Ubah Strategi demi Meminimalisasi Kesalahan

Pemuncak klasemen sementara MotoGP 2020 Joan Mir mengatakan dua balapan beruntun di Valencia bakal sangat krusial.

Franco Morbidelli: Valentino Rossi Sosok yang Paling Saya Kagumi

Franco Morbidelli: Valentino Rossi Sosok yang Paling Saya Kagumi

Franco Morbidelli menegaskan bahwa keakrabannya dengan Valentino Rossi lebih dari sekadar rivalitas.

Yamaha Jadi Prioritas, Jorge Lorenzo Sebut Aprilia sebagai Pilihan Kedua

Yamaha Jadi Prioritas, Jorge Lorenzo Sebut Aprilia sebagai Pilihan Kedua

Jorge Lorenzo merasa nyaman dengan orang-orang di dalam tim Yamaha dan tegaskan motor YZR-M1 menjadi yang paling natural.

XPANDER Rally Team Raih Juara Umum Meikarta Sprint Rally 2020

XPANDER Rally Team Raih Juara Umum Meikarta Sprint Rally 2020

Rifat Sungkar tegaskan dirinya merasa senang karena kerja kerasnya dalam bereksperimen mengubah XPANDER menjadi mobil balap reli terbayar lunas.

Wajah Baru, Aprilia Rombak Total Motor RS-GP untuk MotoGP 2021

Aprilia tengah mengembangkan motor RS-GP edisi 2021 yang lebih seimbang untuk MotoGP tahun depan.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Inter Milan vs Como 1907. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Prediksi dan Link Live Streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025 yang akan digelar pada Selasa (24/12/2024) pukul 02.45 WIB.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 12:18

Liga TopSkor

Ikut TC Timnas U-20 Indonesia, Evandra Dapat Pesan dari Nova Arianto

Terdapat 13 Alumni Liga TopSkor yang mengikuti TC timnas U-20 Indonesia.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 11:31

Rapor pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri, lebih tepatnya di kompetisi negara Asia. (Hendy AS/Skor.id)

National

Rapor Pemain Indonesia di Asia: Jordi Amat Absen, Brisbane Roar Kalah Tanpa Rafael Struick

Jordi Amat tidak masuk DSP ketika Johor Darul Takzim pesta gol ke gawang Kuala Lumpur City.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 10:08

persija vs pss

Liga 1

Parade Foto: Hat-trick Gustavo Almeida Bawa Persija Taklukkan PSS Sleman di JIS

Deretan momen dalam kemenangan Persija Jakarta atas PSS Sleman di pekan ke-16 Liga 1 2024-2025, Sabtu (21/12/2024).

Teguh Kurniawan | 23 Dec, 09:50

Petinju Tyson Fury

Other Sports

Petinju Tyson Fury Isyaratkan Pensiun Usai Takluk dari Oleksandr Usyk

Setelah dua kali kalah dari Oleksandr Usyk, satu-satunya pertarungan yang tersisa untuk Tyson Fury adalah melawan Anthony Joshua.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 08:38

Liga Inggris 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen, serta profil klub lengkap Liga Inggris 2024-2025 yang akan diupdate sepanjang musim bergulir.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 08:30

La Liga 2024-2025 (Liga Spanyol). (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal lengkap, hasil, dan klasemen La Liga (Liga Spanyol) musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 23 Dec, 08:09

pemain indonesia di eropa

National

Rapor Pemain Indonesia di Eropa: Jay Idzes dan Thom Haye Tuai Kemenangan Penting

Berikut rapor para pemain Indonesia yang berkiprah di Eropa pada pekan lalu.

Rais Adnan | 23 Dec, 08:00

Kompetisi Liga Italia 2024-2025 dimulai pada Sabtu (17/8/2024) lalu. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Liga Italia 2024-2025 telah bergulir pada Sabtu (17/8/2024) lalu, berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen yang diupdate sepanjang musim ini bergulir.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 07:37

Sepak bola wanita Indonesia. (Dede Mauladi/Skor.id)

Esports

Semarang Tutup Rangkaian Kompetisi Sepak Bola Wanita Usia Dini dari Milklife di Tahun Ini

Milklife Soccer Challange menyasar delapan kota yakni Kudus, Surabaya, Jakarta Tangerang, Bandung, Solo, Yogyakarta dan Semarang.

Gangga Basudewa | 22 Dec, 20:58

Load More Articles