SKOR.id – Libur akhir tahun sudah dekat. Bagi Anda yang merencanakan perjalanan darat jarak jauh, penting untuk memeriksa dan menyiapkan kendaraan dengan cermat sebelum berangkat.
Berkendara jarak jauh pada musim hujan seperti saat ini memang memerlukan persiapan khusus.
Sebab, kondisi jalan menjadi licin, timbul genangan air, dan membuat jarak pandang pengendara terbatas.
Simak tips dari Michelin berikut ini sebelum Anda mengawali kegiatan road trip:
1. Kurangi Kecepatan
Ini adalah hal utama yang harus diingat dan diterapkan pengemudi saat berkendara di tengah hujan, terutama saat hujan lebat.
Antisipasi akan jauh lebih mudah dilakukan ketika berkendara dengan hati-hati dengan mengurangi kecepatan.
2. Pilih Jenis Ban yang Tepat
M. Fachrul Rozi, Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia, memberikan penjelasan mengenai pemilihan ban ini.
“Jalan basah mengurangi daya cengkeram ban dan memperpanjang jarak pengereman,” ujar Fachrul Rozi.
“Untuk itu, memilih jenis ban dengan daya cengkeram optimal di medan basah dan dilengkapi fitur pengereman pendek sangat direkomendasikan,” ia menambahkan.
Fachrul Rozi memberikan contoh BFGoodrich Advantage Touring, sebagai ban yang didesain untuk pemakaian harian.
“Ban ini memiliki performa tangguh, nyaman, senyap, dan memiliki performa pengereman yang lebih baik di jalan kering ataupun basah,” ujarnya.
“BFGoodrich juga menghadirkan g-Force Phenom, ban ultra-high-performance on-road yang mengoptimalkan performa kendaraan di aspal basah maupun kering.”
“Dengan sensasi kendali optimal saat akselerasi, tikungan tajam, dan pengereman keras, bisa menjadi pilihan Anda untuk perjalanan jauh akhir tahun ini,” ucapnya.
3. Periksa Tingkat Keausan Ban
Pastikan ban kendaraan masih dalam kondisi baik (tidak aus) ketika Anda ingin membawanya dalam perjalanan jauh. Pengecekan oleh profesional disarankan.
Jika Anda ingin melakukan penggantian dua ban saja, pastikan ban tersebut dipasang di bagian belakang, untuk mengurangi risiko terjadinya hydroplaning.
Periksa tekanan ban untuk keempat ban dan ban cadangan. Lakukan hal ini untuk mengoptimalkan keselamatan dan menjaga ketahanan ban.
Saat memeriksa tekanan, perhatikan komponen muatan kendaraan (jumlah penumpang dan barang bawaan).
Pastikan tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan pembuat kendaraan yang bisa dilihat di pilar pintu pengemudi atau tutup bahan bakar.
4. Jaga Jarak Aman dengan Kendaraan di Depan
Visibilitas atau jarak pandang menurun di tengah hujan, sehingga pengemudi perlu memperpanjang jarak antarkendaraan.
Jarak pengereman yang berpotensi menjadi lebih panjang di aspal basah, karena sistem pengereman yang terganggu atau traksi ban berkurang, membuat jarak aman makin penting untuk diperhatikan.
5. Kenali dan Redam Potensi Hydroplaning
Hydroplaning adalah kondisi ban tergelincir dan tidak merespons kemudi, pengereman, atau akselerasi.
Kendaraan bahkan bisa tergelincir atau berputar ketika air di antara ban dan jalan tidak dapat dialirkan dengan cukup cepat.
Lapisan air ini menumpuk di bagian depan dan berujung pada kehilangan kontak dengan jalan.
“Anda bisa memilih ban yang memiliki fitur kendali optimal saat akselerasi, andal di medan basah, dan evakuasi air cepat untuk menghindari hydroplaning,” kata Fachrul Rozi.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk rutin memeriksa tekanan ban, memeriksa kedalaman tapak, dan mengurangi kecepatan saat mendekati genangan air.
Cek kendaraan secara menyeluruh sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama di musim hujan.
Seperti minyak rem, bantalan rem, wiper, lampu-lampu, dan perangkat keselamatan, seperti segitiga pengaman, senter, kotak P3K beserta isinya, dan pemadam api portabel.