- Wilayah Indonesia sedang mengalami musim penghujan sejak beberapa bulan yang lalu.
- Curah hujan yang tinggi berpotensi mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Indonesia.
- Berikut Skor.id menyajikan beberapa penyakit yang wajib diwaspadai akibat bencana banjir.
SKOR.id - Musim penghujan telah melanda Indonesia pada pengujung tahun ini, berikut ada beberapa penyakit yang rawan dialami akibat banjir.
Wilayah Indonesia tengah mengalami musim penghujan sejak September dan diprediksi akan terus berlangsung hingga Januari mendatang.
Dari data yang didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diperkirakan curah hujan pada November ini akan mencapai lebih dari 200 mm/bulan.
Data yang sama juga menunjukkan adanya curah hujan yang besar di 94 persen wilayah Indonesia.
Puncaknya, 99 persen wilayah Indonesia akan diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Desember-Januari mendatang.
Di beberapa wilayah, hujan yang deras juga mengakibatkan banjir. Contohnya seperti yang terjadi di Batu, Jawa Timur, pada awal bulan ini.
Selain bisa memporakporandakan bangunan dan mengakibatkan korban jiwa, banjir juga berpotensi membawa penyakit kepada warga yang terdampak.
Berikut lima penyakit yang harus diwaspadai saat terjadi banjir:
1. Leptospirosis
Penyakit yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kencing tikus ini terbilang cukup berbahaya.
Urin dari binatang yang terkontaminasi bakteri Leptospira Interrogans dan terbawa oleh air hingga menyentuh manusia akan menyebabkan penularan.
Gejala dari penyakit ini antara lain demam, pusing, menggigil, mual, hingga mata merah atau kekuningan. Leptospirosis akut dapat membuat penderitanya mengalami gangguan hati, ginjal, dan pernapasan.
2. Infeksi kulit
Air banjir berpotensi terkontaminasi dengan bakteri yang dapat mengakibatkan penyakit pada kulit.
Ditambah lagi jika daya tahan tubuh melemah akibat banjir, luka yang terbuka dapat menjadi infeksi karena bakteri.
Sebaiknya segera basuh badan, termasuk tangan dan kaki, dengan air bersih setelah terpapar air banjir.
3. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit ini umum ditemukan ketika musim penghujan melanda Indonesia. Genangan air menjadi tempat nyamuk Aedes Aegypti (nyamuk penyebab DBD) berkembang biak.
Semakin banyak nyamuk tersebut berkembang biak, potensi untuk terjangkit DBD pun semakin besar.
Untuk menanggulanginya, jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan pastikan tak ada genangan air sebagai tempat tinggal nyamuk tersebut.
4. Diare
Penyakit pencernaan ini terjadi karena air yang tercemar bakteri atau virus. Air kotor yang masuk ke dalam tubuh bisa mengakibatkan diare.
Minimnya stok air bersih selama bencana banjir terjadi merupakan salah satu faktor yang membuat penyakit ini kerap ditemukan.
Pastikan air yang dikonsumsi benar-benar bersih agar tak terpapar diare. Selain itu, jaga juga kebersihan tangan sebelum makan atau minum.
5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Bakteri, virus, dan mikroba juga menjadi penyebab dari munculnya penyakit ISPA. Faktor utamanya karena kondisi daya tahan tubuh manusia melemah selama banjir menyerang.
ISPA juga dapat menular melalui udara, sehingga akan cepat menyebar jika ada satu orang di tempat pengungsian yang lebih dulu terjangkit. Gejala penyakit ini biasanya berupa batuk, pilek, demam, nyeri dada, dan sesak napas.
Untuk menghindari penularan, selalu tutup mulut ketika batuk dan jangan meludah sembarangan, apalagi ke air banjir yang mengalir.
View this post on Instagram
Berita Bugar Lainnya:
6 Pengobatan Rumahan yang Harus Dihindari
Bagaimana Buta Warna Memengaruhi Pemain dan Penggemar Sepak Bola