SKOR.id - Johan Cruyff, Diego Maradona, Pele, dan kini Franz Beckenbauer yang pergi untuk selamanya.
Mereka adalah simbol dari sepak bola dunia yang tidak akan tergantikan.
Setiap dari mereka memiliki momen yang membuat mereka sangat spesial.
Kepergian Franz Beckenbauer yang meninggal dunia karena sakit pada Senin (8/1/2024) atau Selasa dini hari WIB, pun mengingatkan kembali tentang perannya.
Franz Beckenbauer berbeda dengan para legenda lainnya. Warisannya adalah ide tentang "kebebasan", "inisiatif", dan "keberanian" yang dapat disebut dengan sweeper modern.
Pada masanya, sangat jarang ditemui seorang bek yang mampu bermain hingga ke pertahanan lawan, membantu serangan bahkan sampai mencetak gol.
Franz Beckenbauer mewariskan cara baru dalam sepak bola pada masanya.
"Saat mengingat Franz Beckenbauer, saya bisa mengenangnya sebagai pemain belakang pertama dalam sejarah yang naik menyerang dan mencetak gol," kata mantan bek Liverpool, Jamie Carragher saat memberikan tribute kepada Franz Beckenbauer.
Kariernya di level klub dikenal sebagai salah satu bintang Bayern Munchen. Dia memberikan 14 gelar kepada Bayern Munchen saat masih aktif bermain.
Di antaranya empat gelar Liga Jerman (Bundesliga) dan tiga gelar Liga Champions.
Namun, dari banyak momen dalam karier Der Kaiser, kariernya di Timnas Jerman yang akan selalu diingat.
Berikut ini lima momen tentang Franz Beckenbauer di level Timnas Jerman saat masih aktif bermain:
1. Der Kaiser
Sepanjang kariernya, baik di Jerman maupun di dunia, Franz Beckenbauer dikenal dengan sebutan "Der Kaiser".
Panggilan atau nama lain tersebut ternyata tidak ada kaitannya dengan sepak bola.
Kali pertama nama itu muncul, oleh sebuah majalah yang menyatakan bahwa dia terlihat seperti Kaiser Ludwig II, mantan raja Jerman yang eksentrik.
Lalu, nama itu semakin melekat ketika dalam momen laga uji coba di Vienna, Beckenbauer terekam (difoto) dengan latar belakang patung mantan raja Austria, Franz Josef.
Selanjutnya, Der Kaiser pun semakin melekat karena perannya dalam memimpin rekan setimnya baik di lapangan maupun di luar lapangan.
Salah satu contohnya, momen ketika Franz Beckenbauer meyakinkan rekan setimnya agar tetap untuk menerima bayaran lebih kecil di Piala Dunia 1974.
Ketika itu, pemain Timnas Jerman Barat memang ingin mogok karena mengetahui bayaran mereka jauh lebih kecil dibandingkan dengan Italia dan Belanda.
2. Final Piala Dunia 1966
Jerman (Jerman Barat) berhasil melangkah ke final menghadapi Inggris di Piala Dunia 1966.
Namun, ketika itu, terjadi pertanyaan besar dalam ruang ganti: "Bagaimana memaksimalkan Franz Beckenbauer?"
Beckenbauer saat itu masih berusia 22 tahun dan sudah dikenal sebagai bek kreatif dan memiliki visi.
Asisten pelatih Timnas Jerman ketika itu, Dettmar Cramer, berargumen bahwa memberikan tugas Beckenbauer untuk menjaga Bobby Charlton (saat itu pemain terbaik Timnas Inggris), adalah strategi yang kontraproduktif.
Tapi, pada akhirnya, Franz Beckenbauer di laga final itu memang hanya berkonsetrasi penuh di pertahanan Timnas Jerman Barat.
Inggris pun akhirnya mengalahkan Jerman Barat dan meraih gelar juara dunia.
Namun, kekalahan tersebut menjadi momen saat Jerman menyadari kekuatan dari Beckenbauer yang tidak dimaksimalkan dengan baik.
Pada 1968 kedua tim kembali bertemu dalam uji coba, yang disebut dengan final ulangan 1966.
Kali ini, Beckenbauer bermain bebas dengan bergerak naik dan turun dan dia mencetak satu-satunya gol kemenangan Jerman di laga itu.
3. Gol di Piala Dunia 1970 Lawan Inggris
Perempat Final Piala Dunia 1970 yang digelar di Meksiko, Jerman Baret kembali menghadapi Inggris dan kali ini mereka menyingkirkan The Three Lions.
Laga ini juga menegaskan kembali peran Franz Beckenbauer, ketika Jerman Barat tertingal 0-2 namun kemudian bangkit menyamakan kedudukan dan kemudian menang 3-2.
Gol pertama Jerman Barat di laga tersebut diciptakan Franz Beckenbauer yang kemudian menginspirasi kebangkitan dan membalikkan kedudukan.
4. Tetap Bermain walau Cedera Bahu
Dalam laga Italia vs Jerman di semifinal Piala Dunia 1970 setelah menyingkirkan Inggris. Pada pertandingan ini, Jerman kalah 3-4 setelah perpanjangan waktu.
Laga ini kemudian dikenal sebagai The Game of the Century. Franz Beckenbauer mengalami cedera di bahu kanannya pada menit ke-70. Terjadi pergeseran di tulang bahu Franz Beckenbauer.
Meski cedera, Franz Beckenbauer tetap bermain dengan lengannya dibebat. Jerman ketika itu memang tidak lagi memiliki pemain pengganti karena sudah menggunakan jumlah pemain penggantinya.
5. Beckenbauer dan Cruyff
Dalam final Piala Dunia 1974 antara Jerman vs Belanda. Tim Oranye saat itu memiliki bintang yang juga sebagai kapten, Johan Cruyff.
Laga ini memang digaungkan sebagai bertemuanya dua icon dari kedua negara, Beckenbauer vs Cruyff.
Namun, efektivitas Johan Cruyff di laga ini mampu dibatasi oleh para pemain belakang Jerman.
Sementara itu, setiap Jerman berhasil menguasai bola, Beckenbauer memimpin rekan setimnya, melakukan tekanan setiap kai mereka mendapatkan bola.
Jerman yang sempat tertinggal 0-1 kemudian berbalik unggul menjadi 2-1 lewat gol Paul Brietner dan Gerd Muller.
Di laga ini, Johan Cruyff memang sempat bersinar dan menjadi pemain yang menonjol, tapi hanya beberapa menit. Beckenbauer memainkan peran yang superior bagi timnya, dalam memenangkan pertarungan dengan Johan Cruyff.