SKOR.id - Marselino Ferdinan dipastikan tak bisa memperkuat Timnas Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Cina, Juni mendatang.
Itu karena gelandang belia itu menerima kartu kuning saat menang 1-0 atas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 25 Maret lalu.
Dengan demikian, Marselino sudah mengoleksi dua kartu kuning di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan akan dijatuhi larangan bermain satu laga.
Sebelumnya, pemain asal Oxford United itu juga masuk catatan wasit pada duel pertama di kandang Bahrain, Oktober lalu.

Tanpa Marselino Ferdinan, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, siap bereksperimen di lini depan.
Satu wajah baru akan menjadi starter untuk membantu Ole Romeny dan Ragnar Oratmangoen mengacak pertahanan Cina dalam formasi 3-4-3.
Beberapa opsi tersedia, Skor.id coba membahasnya pada artikel ini:
Pemain lokal paling tajam di Liga 1 2024-2025, performa Egy Maulana Vikri mencuri perhatian Patrick Kluivert dan stafnya saat memantau beberapa pertandingan domestik.
Sayang, cedera menunda debut Egy di era kepelatihan baru Timnas Indonesia.
Egy merupakan winger kanan natural, dengan tendensi menusuk ke dalam dan melepaskan tembakan kaki kiri. Jika terpilih, menarik melihat kombinasinya dengan Ole Romeny.
Menit bermainnya meningkat signifikan di bawah kepemimpinan Patrick Kluivert, bukan tak mungkin Eliano merasakan starter untuk pertama kali di skuad Garuda.
Fleksibel di lapangan, adik kandung Tijjani Reijnders ini bisa memainkan peran apapun di lini serang, termasuk sayap kanan.
Kekuatan utama Eliano adalah kecepatan serta kejelian mencari posisi, seperti yang diperlihatkannya versus Australia dan Bahrain. Jika belum ada gol, itu karena dia kurang beruntung di depan gawang.
Reguler di era Shin Tae-yong, sinar Rafael Struick memudar sejak kedatangan Patrick Kluivert. Dia kalah bersaing dengan Ole Romeny, Ragnar Oratmangoen, dan Marselino Ferdinan.
Namun, absennya Marselino membuka pintu lagi buat Rafael untuk memberi impresi positif. Jika diturunkan lawan Cina, penyerang Brisbane Roar itu siap menjawabnya dengan 100 persen kemampuan.
Aslinya seorang winger, Rafa bisa beroperasi di kiri maupun kanan, tergantung permintaan pelatih. Saling tukar posisi dengan Ragnar pun tak masalah.
Work rate dan stamina Rafael Struick bakal sangat berguna untuk menekan pertahanan Cina.
Jika Patrick Kluivert memilih variasi 3-4-2-1, Ricky Kambuaya bisa mengisi satu di antara dua slot gelandang serang.
Bintang Dewa United ini sebenarnya punya karakter mirip dengan Marselino sebagai pemain free role. Ricky bisa diberikan kebebasan bergerak, memaksimalkan kemampuan olah bola dan umpan-umpannya.
Apa yang diperlihatkan eks Persib Bandung ini di paruh akhir laga kontra Bahrain sudah cukup membuat fans antusias.
Masih spekulatif, tapi Miliano Jonathans bisa menjadi opsi serius jika benar-benar dinaturalisasi sebelum laga melawan Cina.
Tipenya mirip Egy, beroperasi di kanan dengan kecenderungan menusuk ke kotak penalti dan menembak pakai kaki kiri. Bedanya, pemuda keturunan Depok ini tampak lebih kuat secara fisik.
Miliano cukup tajam, melesakkan 11 gol bersama Vitesse Arnhem sebelum gabung FC Utrecht, Januari lalu. Dia bisa menjadi sumber gol andalan selain Ole Romeny.
Seandainya proses naturalisasi Miliano tersendat, pemain-pemain macam Witan Sulaeman dan Yakob Sayuri juga bisa menjadi alternatif.