- Pelatih asing masih mendominasi di Liga 1, tetapi arsitek asal negara Asia Tenggara di Indonesia didominasi Malaysia.
- Ada tiga pelatih Malaysia yang pernah berkiprah di Liga Indonesia dari empat nama asal Asia Tenggara.
- Dari tiga nama pelatih Malaysia yang direktrut kontestan Liga Indonesia, satu orang masih beredar sampai kini.
SKOR.id - Tak banyak pelatih asing asal negara Asia Tenggara berkiprah di Liga Indonesia, tercatat hanya empat nama.
Persipura adalah klub dengan catatan paling banyak di Liga Indonesia memakai jasa pelatih asing asal negara Asia Tenggara.
Skor.id merangkum empat juru taktik dari dua negara Asia Tenggara yang memiliki karier melatih pada Liga Indonesia.
FANDI AHMAD
Legenda sepak bola Singapura ini kembali ke Indonesia pada 2006 dengan status lain, pelatih. Fandi Ahmad pada 23 tahun sebelum 2006 memiliki karier di Indonesia.
Berita Liga Indonesia Lainnya: Pemain Lokal Tersubur Liga Indonesia Mengenang Lelaki asal Belanda
Pada musim 1982-1983, Fandi Ahmad menjadi bintang klub semipro Niac Mitra dan tim itu dibawanya jadi juara Galatama.
Baca Juga: Pemerintah Mulai Terbuka, Liga Malaysia 2020 Berpeluang Jalan Lagi
Setelah dua dekade lebih meninggalkan Indonesia, Fandi Ahmad kembali ke Indonesia dan menangani Pelita Jaya.
Bersama Pelita Jaya, Fandi Ahmad memimpin klub milik Nirwan D Bakrie pada Indonesia Super League (ISL) 2006 sampai 2010.
Setelah dari Indonesia, Fandi Ahmad kembali berkarier di luar Singapura sebagai pelatih dengan menangani Johor Darul Takzim pada 2012 selama semusim.
Fandi Ahmad juga kembali ke Malaysia setelah lama meninggalkan sepak bola negara itu. Dia saat masih main sempat membela dua klun Liga Malaysia.
Kuala Lumpur FA pernah dibela Fandi pada 1986 sampai 1989 serta Pahang FA musim 1991-1992.
Baca Juga: Liga Thailand Siap dengan Pintu Tertutup, Pemerintah Thailand Belum Terbuka
IRFAN BAKTI
Pelatih dengan nama lengkap Irfan Bakti Abu Salim adalah pelatih asal Malaysia pertama yang memiliki karier di Liga Indonesia.
Lelaki asli Pulau Pinang ini datang ke Indonesia dan jadi suksesor Ivan Kolev pada 2007 untuk menangani Persipura.
Kala itu, Persipura ditinggal Kolev yang dipanggil PSSI menangani timnas Indonesia pada Piala Asia 2007.
Namun, Irfan Bakti bersama Persipura pada ISL 2007 tak terlalu lama lalu digantikan asistennya yang juga asli Malaysia, Raja Isa.
Baca Juga: Liga Taiwan 2020: Lancar di Tengah Pandemi Covid-19 dan Satu Tim Sempurna
RAJA ISA
Persipura pernah merasakan tangan dingin Raja Isa bin Raja Akhram Shah setelah Irfan Bakti mundur saat ISL 2007 masuk putaran kedua.
Skuad Mutiara Hitam ditangani eks-pelatih tim junior Selangor FA sampai 2008. Setelah itu, PSM Makassar memakai jasa Raja Isa semusim pada 2008-2009.
Setelah itu, Raja Isa kembali ke Papua pada 2009–2010 untuk membesut Persiram Raja Ampat. MUsim 2011–2012, PSMS Medan merasakan sentuhan Raja Isa.
Pada 2013–2014, Persijap Jepara sempat ditangani Raja Isa. Pelatih yang kini berusia 54 tahun ini lalu kembali ke Malaysia dan membesut UiTM FC pada 2015–2016.
Pada 2017, dia membesut klub Liga 2, Persekam Metro FC Malang tapi hanya beberapa bulan. Lalu, dia pindah ke Persikabo Kabupaten Bogor pada 2018.
PSPS Riau memakai jasa Raja Isa pada Liga 2 2020 sejak akhir 2019.
Baca Juga: Pasca-mantan Pemain Persebaya Cetak Dua Gol, Liga Tajikistan Ditangguhkan
ABDUL RAHMAN IBRAHIM
Pelatih senior yang kini berusia 74 tahun ini pernah berkarier untuk klub Tanah Air pada ISL 2008.
Juru taktik timnas Malaysia pada 1987 ini menangani Deltras Sidoarjo, tetapi hanya semusim saja.