- Kemenpora masih menantikan LPB dana fasilitas PPON 2019 dari induk-induk organisasi.
- 25 PB sudah menyerahkan, 16 telah menyerahkan, tapi harus dilengkapi, dan 9 belum menyerahkan.
- Jika terlambat, pendanaan pada 2020 bisa terhambat.
SKOR.id - Laporan pertanggungjawaban (LPJ) dana fasilitasi Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) 2019 dari beberapa induk-induk organisasi masih bermasalah.
Pada Rabu (8/1/2020) sore, Kemenpora memberikan daftar induk organisasi yang sudah memasukkan LPJ, bermasalah, dan yang belum memberikan laporan ke PPON.
Dari 50 induk organisasi, 25 di antaranya sudah menyerahkan LPJ dana fasilitasi PPON 2019, sedangkan 16 sudah menyerahkan, tapi belum lengkap, dan 9 belum menyerahkan.
Salah satu induk organisasi yang masuk dalam daftar 16 yang belum lengkap adalah Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI).
Baca Juga: Satria Muda Resmi Umumkan Tim untuk IBL 2020, Ini Targetnya
"PRUI hanya kurang tanda tangan ketua umum," ucap Wakil Ketua Umum PRUI, Fikri Al-Azhar, ketika dihubungi Skor.id.
"Ketua umum sempat pergi untuk liburan tahun baru jadi belum menandatangani LPJ. Besok akan kami masukkan lagi," tutur Fikri-Al Azhar.
Pengurus Besar Persatuan Atletik Indonesia (PB PASI) juga sempat masuk dalam daftar cabang yang belum menyerahkan LPJ dana fasilitasi PPON 2019.
Akan tetapi, PB PASI sudah menyelesaikan tugasnya hari ini, Rabu.
"Aman. LPJ PB PASI sudah lengkap dan telah diserahkan ke PPON hari ini," kata Tigor Tanjung, Sekjen PB PASI.
Baca Juga: Pemilik Tim Esport Asal Indonesia Sumbang Korban Kebakaran Hutan di Australia
Bagi induk organisasi yang belum menyelesaikan LPJ dana fasilitasi PPON 2019, Kemenpora menantikan paling lambat Senin, 13 Januari 2020, pukul 15.00 WIB.
Apabila induk organisasi terlambat menyerahkan semua kelengkapan LPJ dana fasilitasi PPON 2019, maka penyaluran dana fasilitasi PPON 2020 akan terhambat.
Selain itu, laporan keuangan PPON secara keseluruhan akan terhambat.
Sementara itu, induk organisasi yang tak bermasalah belum mendapatkan kelanjutkan informasi tentang dana fasilitasi PPON 2020.
Baca Juga: Harga Kylian Mbappe Lebih Mahal 2 Kali Lipat dari Neymar
Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) termasuk salah satu federasi olahraga yang telah menyelesaikan tugasnya pun belum mendapatkan detail pendanaan selanjutnya.
"Belum ada berita," tutur Irwan Prakarsa, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PJSI.
Berikut daftar 50 PB yang sudah menyerahkan, belum lengkap, dan yang belum menyerahkan.
Daftar PB yang sudah menyerahkan LPJ dan lengkap:
1. KBI (kickboxing)
2. PB PODSI (dayung)
3. FOJI (jujitsu)
4. PB Porlasi (layar)
5. PP IODI (dansa)
6. PB PSOI (selancar ombak)
7. PB POBSI (biliar)
8. PP PBVSI (voli)
9. PB PABBSI (angkat besi)
10. PB WI (wushu)
11. IPSI (pencak silat)
12. PB Persani (senam)
13. MPI (modern pentathlon)
14. PB PBSI (bulu tangkis)
15. PP Pelti (tenis)
16. PB MI (muaythai)
17. PBI (boling)
18. PB Forki (karate)
19. PB Perbasasi (sofbol)
20. PB POSSI (selam)
21. PP Persambi (sambo)
22. IESPA (esport)
23. PB PSTI (sepak takraw)
24. PB PJSI (judo)
25. PB PASI (atletik)
Daftar PB yang sudah menyerahkan LPJ, tapi syarat belum lengkap:
1. PRUI (rugbi)
2. PP Perpani (panahan)
3. PB Perbakin (menembak)
4. PP FHI (hoki)
5. Ferkushi (kurash)
6. PB FOPI (petanque)
7. PB Pordasi (berkuda)
8. PP Pertina (tinju)
9. PB ISSI (balap sepeda)
10. AFI (floor ball)
11. PB Percasi (catur)
12. PB FISI (ski es)
13. PB FHEI
14. PB PSAWI (ski air dan wakeboard)
15. PB Pesti (soft tennis)
16. PGI (golf)
Daftar PB yang belum menyerahkan LPJ:
1. PB Porserosi (sepatu roda)
2. PB PSI (squash)
3. PB Ikasi (anggar)
4. PB PRSI (renang)
5. PB TI (taekwondo)
6. PB ABTI (bola tangan)
7. PB Perbasi (basket)
8. PP FPTI (panjat tebing)
9. NPC (Komite Paralimpiade Nasional)