- LADI akan mengirim 153 sampel urin atlet kepada WADA pada Senin (15/11/2021).
- Terdapat tiga masalah yang harus diselesaikan LADI, yakni masalah komunikasi, administrasi, dan teknis.
- LADI diusahakan akan menjadi badan independen dan profesional.
SKOR.id - Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) akan mengirim 153 sampel urin atlet Peparnas Papua XVI 2021 pada badan anti-doping dunia (WADA) pada Senin (15/11/2021).
Sampel urin yang bakal dikirim ke WADA diambil dari para peraih medali emas dan pemecah Rekornas dalam ajang Peparnas 2021.
Hal ini sebagai salah satu upaya mempercepat pembebasan sanksi WADA terhadap LADI yang dijatuhkan sejak bulan lalu.
Upaya tersebut mendapat dukungan penuh dari Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Menpora Zainudin Amali pun turut mengecek langsung sampel urin di Balai Laboratorium Kesehatan Pemerintah Provinsi Papua pada Jumat (12/11/2021).
Pria asal Gorontalo itu menjelaskan bahwa terdapat tiga permasalahan yang harus diselesaikan LADI kepada pihak WADA.
Aspek yang dimaksud adalah masalah komunikasi, administrasi, dan teknis yang didalamnya termasuk pengiriman sampel urin atlet peraih medali.
"Saat kami melakukan Raker dengan Komisi X DPR RI, telah disimpulkan ada tiga hal yang menjadi masalah hingga Indonesia mendapatkan sanksi dari WADA," ujarnya.
"Saat ini, komunikasi sudah berjalan lancar antara LADI dengan WADA, bahkan dengan SEARADO (Southeast Asia Regional Anti-Doping Organization) dan JADA (Japan Anti-Doping Agency)."
"Hampir setiap hari LADI berkomunikasi dan berkoordinasi dengan laboratorium di Qatar," ujar Zainudin Amali.
Untuk masalah administrasi, semuanya sudah dilingkapi. Bahkan ada komitmen dari Pemerintah dan DPR RI untuk memasukkan LADI di dalam revisi Undang-undang SKN.
"Ke depan, LADI ini menjadi badan yang independen dan profesional. Meski tetap mendapat dukungan dari pemerintah berupa pembiayaan tetapi tidak boleh intervensi," tuturnya.
Permasalahan selanjutnya yang harus diselesaikan adalah aspek teknis berupa test doping plan (TDP). Sejauh ini, telah terkumpul sampel urin atlet Indonesia dari beberapa ajang.
TDP In Competetion Test (ICT) PON Papua 2021 sebanyak 723 sampel sudah dikirim ke Anti-Doping Lab (ADL) Qatar yang telah terakreditasi oleh WADA.
Pengiriman terbagi dalam dua tahap, yakni 202 sampel pada 19 Oktober 2021 dan 521 sampel pada 25 Oktober 2021.
Menyusul kemudian TDP ITP dari ajang Peparnas 2021 sebanyak 200 sampel dan 122 sampel dari kompetisi lainnya.
"Lewat Peparnas XVI Papua 2021 sudah didapat 153 sampel urin, semoga bisa terpenuhi hingga 200 sampai dengan besok (Sabtu)," ujar Zainudin Amali.
"Apalagi masih ada perebutan medali dan kemungkinan ada pemecahan rekor lagi. Setelah terpenuhim langsung dikirimkan ke laboratorium yang ada di Qatar."
"Terkait yang 122 dari non-kompetisi, teman-teman dari LADI akan mengejar sampel itu paling lambat akhir November."
"Itu untuk atlet yang tak sedang bertanding sehingga LADI secara teknis bisa menyelesaikan tugasnya dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan," Zainudin Amali menambahkan.
Jadi Juara Umum Peparnas 2021, Papua Putus Dominasi Kontingen Pulau Jawa https://t.co/1mESkzmzim— SKOR.id (@skorindonesia) November 13, 2021
Baca Berita LADI Lainnya:
Belajar dari Kasus LADI, Federasi Olahraga Nasional Diminta Tak Hanya ''Jago Kandang''
Komisi X DPRI RI Puji Kesigapan Kemenpora, Gugus Tugas, dan LADI