- Ajang olahraga tahunan Olympic Games akan segera diselenggarakan pertengahan tahun ini.
- Setiap atlet bertanding mewakili negaranya, merebutkan medali di setiap mata lomba.
- Melalui artikel berikut ini, Skor.Id telah merangkum beberapa fakta tentang medali Olimpiade.
SKOR.id - Dalam hitungan hari, Olimpiade Tokyo akan segera bergulir. Setahun ditunda karena pandemi, tuan rumah semakin siap untuk menggelar multievent olahraga Internasional ini.
Setahun lalu, 24 Juli 2019, panitia pelaksana Olimpiade Tokyo resmi meluncurkan desain medali, pita, sekaligus kotak medali.
Secara umum medali Olimpiade kali ini mengusung konsep kesungguhan para atlet untuk meraih kemenangan.
Tekstur medali nampak seperti batu kasar yang dipoles dan menjadi bersinar dengan "cahaya" dan "kecemerlangan", sejalan dengan tema utama Olimpiade Tokyo. Medali ini dapat mengumpulkan dan mencerminkan beragam pola cahaya sebagai representasi dari energi para atlet dan pendukungnya.
Desain medali juga melambangkan keragaman sekaligus bentuk penghormatan bagi pejuang olahraga seluruh Dunia. Sinar medali yang cemerlang menandakan cahaya hangat persahabatan, melambangkan orang-orang di seluruh dunia berpegangan tangan.
Skor.id merangkum beberapa fakta menarik lain seputar medali Olimpiade, termasuk soal "apakah medali dibuat dari emas murni?"
Komposisi
Tidak ada satupun atlet yang menerima medali emas “murni” semenjak Olimpiade 1912.
Faktanya, medali emas terdiri dari minimum 92.5 persen bahan perak yang dilapisi emas.
Medali emas umumnya lebih berat dari golongan medali lain. Pada Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018, berat medali emasnya mencapai 586 gram, paling berat dalam sejarah Olimpiade.
Dibuat dengan bahan dari luar angkasa?
Sepuluh medali emas yang diberikan pada para pemenang di Olimpiade Sochi 2014 diketahui mengandung unsur-unsur dari meteor sisa ledakan di Rusia pada 2013.
Desain
Medali dalam setiap Olimpiade memiliki ciri khasnya masing-masing. Medali pada Olimpiade musim dingin lalu menggunakan corak garis diagonal, terinspirasi ranting pohon.
Pada Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014, medalinya dikenal memiliki desain yang unik. Dilansir dari Olympics.org, medali dibuat dari kombinasi bahan metal dan polikarbonat.
Corak desainnya sendiri menggambarkan Sochi dengan sinar emas matahari memantul dari gunung salju berbentuk prisma, mengarah ke tepian pasir pantai di Laut Hitam.
Pita medali juga mengusung ciri khas tertentu. Olimpiade PyeongChang 2018 menggunakan pita berbahan “Gapsa” yang dikenal sebagai kain tradisional Korea.
Ukiran
Skorer yang menyaksikan Olimpiade mungkin mengira bahwa pada setiap medali terukir nama-nama para pemenang. Perkiraan ini bisa dibilang keliru.
Bagian belakang medali sejatinya hanya diisi dengan ukiran nama dan logo Olimpiade, diikuti dengan cabang olahraga yang dilombakan.
Selebrasi menggigit medali
Sudah menjadi tradisi bagi para pemenang untuk berpose menggigit medali. Hal ini rupanya bermula pada Olimpiade terdahulu di mana medali masih terbuat dari emas murni.
Para pemenang akan menggigit dan meninggalkan “tanda” di medalinya.
Juara sepanjang masa
Sebagian besar penikmat Olimpiade mungkin mengenali atlet renang Amerika, Michael Phelps. Ia dijuluki sebagai juara sepanjang masa pada ajang Olimpiade.
Phelps memenangkan 28 medali secara keseluruhan, terdiri dari 23 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.
Berapa harga medali?
Secara umum, harga medali umumnya mencapai angka $600 (setara 8,7 juta Rupiah).
Namun harga tersebut akan melonjak tinggi saat masuk ke pasar lelang.
Merujuk pada Time, medali emas dalam lelang dapat mencapai harga $20,000-$50,000 (kisaran 200-700 juta Rupiah).
Makna warna medali
Setiap warna logam medali merepresentasikan satu bagian sejarah zaman manusia menurut mitologi Yunani. Para Dewa dan manusia hidup tentram pada masa keemasan.
Pada zaman perak, manusia menyimpang dari ketakwaan dan kurang terhormat dibanding pada masa emas. Orang-orang dari zaman perunggu dikenal tangguh dan rentan kekerasan dengan baju besi dan peralatan ditempa dari perunggu.
Karangan bunga olive
Dahulu, peserta Olimpiade pertama (tahun 776 SM) menerima simbol kemenangan berupa karangan bunga olive.
Medali belum digunakan sampai mendekati abad-19 tepatnya pada Olimpiade Paris 1990 di mana para pemenang mendapatkan medali dan lukisan.
Delapan tahun berselang, panitia pelaksana umum Olimpiade Internasional secara rutin menghadiahkan medali emas, perak, dan perunggu sebagai hadiah.
Itulah sembilan fakta menarik di balik medali Olimpiade. Skorer dapat mengikuti informasi seputar Olimpiade melalui Skor.id (Adhitya Mahatravatama).